--> May 2015 | KUMPULAN MAKALAH

Berbagi Tugas Sekolah Makalah dan Referensi

Sunday, May 31, 2015

no image

“ PINGIN PUNYA PACAR ‘’



            Suatu ketika di malam minggu yang cerah windi duduk depan rumanya sambil menatap kearah jalan, berulang kali ia menatap selalu saja ia melihat banyak pemuda-pemudi yang memadu kasih melintas di depan rumanya ada yang bergandengan tangan, ada yang bercanda ria, dan ada pula melintas dengan sepeda motor sambil memeluk pacarnya.  Alangkah indahnya kalo aku punya pacar pikir windi, sampai kemudian windi terpikir mencoba hal yang baru yaitu membuka hatinya untuk seorang pria…tetapi sesaat kemudian windi berpikir ulang gi mana nanti kalo pacar ku selingkuh dengan wanita lain….pikir windi lagi….

            Dan akhirnya windi bertanya pada temannya Rika, lalu Rika pun mengusulkan, Begini aja win, kalau kmu takut di selingkuhi lebih baik kmu buat perjanjian dulu, akhirnya windi pun mulai paham.

           Singkat cerita windi tertarik pada seorang lelaki yang wajahnya cukup polos yang bernama Rudi, windi pun meminta Rika agar mau menjadi mak coblang diantara mereka. Tak lama nomor Hp Rudi…. Bisa didapat oleh Rika …”Ni No Hp Rudi” kata Rika kepada Windi,   Alangkah senangnya windy saat itu. Windy pun mencoba menghubungi Rudi lewat Hpnya sambil mengajak berkenalan…. Tak  terasa Dua Minggu kemudian Windy dan Rudy semakin akrab …hingga tepat minggu ke tiga Windy merasa ada yang janggal pada Rudi…Knapa Rudy belum menyatakan Cinta padaku pikir Windy…Apakah dia tidak tertarik padaku…Pikir windy kembali….Akhirnya Windy mendatangi Rika yang sudah memang ahli menjadi Mak Coblang…”Rika tolong donk bilang ama Rudi kalau aku suka ama dia’, Tapi gk mungkinkan aku yang nembak dia duluan …Soalnya aku kan cewek , Aku Malu…..”Ucap windy pada Rika…”Kamu tu ya….banyak pintanya” kata Rika pada Windy sambil tersenyum…. “Pliees Rika kamu kan teman baik aku….Pliees Rika bantuin aku ya” ….Ucap Windy sambil memohon pada Rika….”Ok …Aku bantuin. Dhe …Buat teman aku yang cantikkkkk…dan imuttttttt” sambil mencubit pipi Windy…”Terima kasih Rika”….Ucap Windy….

          Tidak lama kemudian Rika pun datang kepada Rudy ...sambil mengutarakan maksudnya, Dengan sedikit basi-basi Rika pun mengatakan, “Rudi sebenarnya kamu suka kan pada Windy…”.Ungkapin aja sebelum Windy dipacarin orang lain…loh….Windy Tu orang baik, cantik,pintar, juga rajin lo”, Ucap Rika….”Tapi Rika…..Aku Tu…..”Rudy pun menghentikan Ucapannya ….”Udahlah Rudi….Nggak Usah Malu ……Kamu kan Cowok ….Nggak mungkin Windy yang nembak kamu……”kata Rika….

             Tepat di Minggu ke Empat Rudy pun memutuskan ingin berjumpa dengan Windy di Taman,
“Mudah-mudahan kali ini Rudi nembak Aku” pikir harap Windy…

            Dan beberapa minggu kemudian Windy Dan Rudy Mulai ngobrol di Taman yang penuh dengan anak-anak Remaja memaduh kasih.

Rudy           : Windy…Sebenarnya ada sesuatu yang mau aku omongin ama kamu…
Windy         : Tentang apa …..
         Dengan Wajah Gugup Rudy Memberanikan Diri 
Rudy         : Rika bilang kamu suka ya ama aku ya??….
Windy pun mulai malu …dan menjawab
Windy         : Emang Perasaan kamu ke aku Gi mana….   
Rudy            : Se…se….se……sebenarnya….

         Rudi terasa berat mengungkapkannya waktu itu …….Karena tidak sabar Windy pun langsung menyela…

Windy         : Sebenarnya Kamu Juga Suka Kan Ama Aku…

Sela Windy, kemudian Windy pun mulai membuat perjanjian dengan Rudi

Windy       : Rudy…Aku mau jadi pacar kamu tapi asal kamu tidak selingkuh dengan wanita lain….
Rudy          : Ok. Aku Nggak Akan Selingkuh Dengan Wanita Lain ….

Rudy pun mulai pucat dan hanya terdiam sesaat…..

           Betapa senangya hati windy saat itu,,,, Diwaktu makan, minum, Mau Tidur hanya wajah Rudy ada di pikirannya……..

           Tiga Bulan berlalu hubungan mereka pun semakin Romantis……..Setiap malam minggu windy tak lagi duduk di teras rumah sendirian kini Windy sudah di temani oleh Rudy…..

           Terkadang Rudy juga sering mengajak Windy nonton Bioskop Berdua, Main Ke taman, Menemani Windy belanja ke Mall, Selvy bareng, Nonton konser bareng…. Bahkan Bernyanyi di tempat rekaman…..

           Seperti biasa, di malam minggu Windy menunggu ke datangan Rudy….Jarum Jam sudah tepat pukul 21.00 Wib. “Tumben ni Rudy belum datang juga pikir Windy”, karena ke lamaan nunggu Windy pun mencoba menghubungi Rudy lewat Hp……..Toot…toot….Tooot….”knapa nggak diangkat ya ……mungkin sedang ada urusan lain sampai dia tidak datang malam ini” pikir Windy…. Ke esokan harinya Windy mencoba menghubungi Rudy lagi….Tetap saja Telepon Windy tidak di angkat oleh Rudy….Karena merasa bosan di rumah akhirnya Windy pun memutuskan keluar jalan ke jalan-jalan menggunakan sepeda motor yang di belikan ayahnya. Windy pun seketika berhenti karena melihat Rudy sedang duduk bersama teman lelakinya sedang asyk menyantap makanan di Café yang lumayan terkenal di daerah itu. Sebenarnya windy ingin menjumpainya tetapi karena takut menggangu akhirnya membatalkan niatnya untuk menjumpai Rudy…

           Berkali-kali Windy mencoba menghubungi Rudy tetap saja tidak diangkat. Malam Minggu berikutnya Windy tetap berharap menunggu kedatangan Rudy….tetapi apa mau dikata…..Yang di tunggu-tunggu tidak datang juga…Windy tetap saja masih berpikir positif tentang Rudy….Tak terasa Enam bulan pun sudah berlalu Tapi di bulan kelima Windy merasakan seperti pacar yang tak dianggap oleh Rudy….Hingga muncul di benak Windy jangan-jangan Rudy mulai selingkuh dengan wanita lain…Pikir Windy…Windy pun mengambil keputusan untuk menyelediki knapa Rudy tidak lagi mau datang ke Rumah ku jangankan datang komunikasi lewat Hp tidak pernah lagi…Ucap Windy dalam Hati….

              Windy pun mulai merenung, “apa ya salahku ama Rudy”….terus terpikir oleh Windy”,

Ke esokan Harinya….

           “Hari ini aku harus menyelidikinya sendiri tanpa meminta bantuan teman lagi”….Kata Windy dalam Hati….Sehabis pulang Sekolah Windy Pun langsung menuju ke Sekolah Rudy. Bahkan  Hampir setiap hari sehabis Pulang sekolah Windy datang ke sekolah Rudy untuk menjumpai Rudy…….Selalu saja Windy menemukan Rudy sedang mengobrol dengan teman lelakinya…..Lagi-lagi Windy tidak berani menegur….Tetapi Tepat di hari Kamis Windy mencoba menghubunginya lewat Hp…dan kali ini Windy melihatnya langsung Rudy membiarkan HPnya berdering begitu saja, Hingga Tiba malam hari Windy terus bersedih dan terus bertanya-tanya “Apa ya salah ku ama Rudi”  Tibalah malam Minggu berikutnya Windy berpikir sudah pasti Rudy tidak datang lagi akhirnya Windy memutuskan Untuk pergi jalan-jalan bersama Rika menggunakan sepeda motor Windy, Rika pun mengusulkan untuk berhenti sejenak di tempat biasanya dia nongkrong. “Knapa kamu keliatannya sedih”, Tanya Rika pada Windy…”Iya Nih Sudah lebih dari Satu Bulan Rudi tidak lagi datang ke Rumah ku dan Setiap kali Aku telepon nggak pernah di angkat”’’ Ucap Windy pada Rika..Aku Curiga Jangan-jangan Rudi Selingkuh dengan Wanita Lain… “ Kamu Selidiki aja dulu Wind” Sela Rika,,,”Iya Wind Aku dah Selidiki Hampir Hari setiap pulang setiap pulang sekolah aku pasti datang kesekolahnya tapi Aku Nggak Pernah tu nemu Rudy Sedang jalan ama Cewek  atau Ngobrol ama Cewek lain….” “Bahkan aku selalu dapati dia sedang ngobrol dengan teman lelakinya…..” Ucap Windy kepada Rika… “Sabar deh Win…entar aku coba selidiki deh….Kata Rika kepada Winda….Makasih Ya…Rika ? Ucap Windy…….

           Tak terasa sedang asyk ngobrol Malam pun semakin Larut……” Win dah malam ni kita pulang Yuuk” Ucap Rika……

          Baru saja Windy menyalakan sepeda Motornya Tiba-Tiba Rika melihat Rudy sedang melintas menggunakan sepeda motor tepat di depannya….”Winda…..Win…..Winda Coba liat itu sepertinya Rudi Deh….Kata Rika pada Windy…..” Iya Rika itu memang Rudy…Itu teman lelakinya yang biasa di ajak ngobrol sehabis pulang sekolah… Coba kita ikuti Mereka Mau Ke mana Kata Windy…..” Ok Win Ayo cepat” …. Ucap Rika.

            Dan tak lama kemudian Rudy dan teman lelakinya berhenti di Warung yang biasa di gunakan oleh Para Remaja berpacaran …….

           Spontan Windy dan Rika merasa Kaget ……Terpikir oleh Windy jangan-jangan Rudy Gay …Pikir Windy” Katanya Nggak Bakal Selingkuh Sama Perempuan Lain Tapi Kok Selingkuhnya Sama Lelaki Juga” Ucap Windy pada Rika…..

”’Hust…..Windy kamu jangan bilang gitu……Malam ini kita pulang aja dulu……Besok kita selidiki lagi……’’Ucap Rika pada Windy….” Ok Dhe Rika….Ucap Windy bernada Lesu….

        Setiba di rumah Windy hanya bisa menangis sedih….Dan Berkata” Bodohnya aku ini” Kata Windy….Knapa Aku bisa tertipu begini kata Windy Lagi….

           Sewaktu di sekolah Windy terasa lesu Sehingga membuat Rika Merasa Sedih….Rika pun menjumpai Windy…”Windy……Sapa Rika…

Maaf Rika” Aku Lagi Ingin Sendiri….Ucap Windy…..”Baiklah” Kata Rika….

           Karena tidak terima dengan perlakuan Rudy pada Windy….Akhirnya Rika mengambil keputusan sendiri untuk mendatangi Rudy ….Sehabis pulang sekolah Rika ingin  menjumpai Rudy tetapi sewaktu sampai di sekolah Rudy…Rika tidak menemukannya, Tetapi Rika tidak putus asa matanya yang tajam masih terus mencari keberadaan Rudy….tidak lama kemudian bukan Rudy yang di temukan Rika melainkan teman Rudy yang sering berduaan dengan Rudy….

Hey Kamu……..Sapa Rika””’’Dengan Nada Membentak”’’ Sambil menuju ke Arah Teman Rudy ….Wajar Jika Rika Bernyali Besar karena Rika Salah Murid Seni Beladiri Yang Sering Menang dalam Kontes Turnamen, Bahkan Rika Pernah Menjuari Tingkat Pertama Putri Turnamen Bela Diri Antar Sekolah Di Kotanya…..

“Tunggu sebentar aku mau bicara sama Kamu”’Ucap Rika pada teman Rudy……  
“ Kamu Temannya Rudi kan” Sapa Rika

Ya “’’Jawab Teman Rudy

Dimana Rudi Sekarang, Apa Hubungan Kamu Ama Rudi….Kamu dan Rudy Gay Ya…..Ucap Rika pada Teman Rudy dengan Nada Kasar….  

Teman Rudy pun sepontan Marah karena Tidak Terima dengan omongan Rika…

Kalo Nanya yang sopan …..Untung Cewek Lo‘ Kalo Cowok Udah Gua Tonjok Lo “ Ucap Teman Rudy dengan Nada Kasar Pula…

    Spontan Rika pun Terdiam…….

Kamu mau nanya Tentang Rudy kan,,,,Ayo ikut aku…Ucap teman Rudy…Sambil menarik tangan Rika Di Taman Yang Tidak Jauh dari sekolah Rudy….

Tak Lama mereka pun saling Mengenal yang ternyata Nama Teman Rudy itu adalah Dodi….

Dody         : Kamu Mau nanya tentang Rudi kan…
Rika          : Ya,,, Itulah maksud dan tujuanku knapa aq mau kmu ajak kesini….
Dody         : Untuk apa kamu tau tentang Rudi

Singkat Cerita akhirnya Rika pun mengatakan antara hubungan temannya Windy dengan Rudi …

Dody        : Sebernya Rudi sudah cerita ama saya….Tentang Windy…
                    Tapi asal kamu tau Rika Kami Bukan Gay….
                    Rudy Sikarang sedang di Rumah Sakit Singapure
                    Dia mengalami penyakit kangker…

Sepontanpun Rika Terkejut …..Apaa?? Ucap Rika

  Rika         : Knapa Rudy tidak cerita pada Windy ….
 Dody     : Rudy Sebenarnya sayang ama Windy….Rudy Tidak mau Windy  tau tentang penyakit yang selama ini di deritanya ….dan Sebenarnya  Rudy pun bepesan agar hal ini tidak di ketahui orang lain….Karena Rudi merasa Hidupnya sudah tidak lama lagi…

Rika     : Maaf ya dod selama ini aku salah menilai kalian….

Sepulangnya dari taman Rika pun segera menjupai Windy…..dan menceritakan semua yang di ceritakan dody…Windy hanya bisa menangis mendengar cerita dari Rika…….

           Seandainya nanti kamu sembuh Aku ingin peluk kamu Rud…dan Minta maaf atas penilaianku selama ini ama kamu……Ucap Windy sambil menangis…….

    Mulia saat itu di dalam sholatnya windy selalu berdoa kepada Tuham agar penyakit yang di derita Rudy Bisa Disembuhkan

            Ntah berapa lama sudah…. Malam Minggu Windy hanya duduk di depan Rumah sambil menunggu kedatangan Rudy…..Tiba-tiba ada sepeda Motor yang menuju keRumahnya Windy…pun bertanya-tanya dan siapa yang datang Malam ini…..Eh Ternyata Rika Yang datang  bersama Dody, Tanpa sepengetahuan Windy ternyata Dody dan Rika Sudah Jadian……Windy pun mulai menggoda Rika…..”Ternyata Jagoan Sekolahku Hatinya bisa Kamu Luluhkan Juga Ya Dod” Goda Winda Terhadap Rika….Rika Senyum manis mendengar kata-kata dari Windy….Sedang asyk ngobrol Bertiga ……Tiba-tiba ada yang  Sepeda Motor yang masuk lagi kedepan Rumah Cindy….”Siapa Win Tanya Dody pada Windy…..”Ntahlah” Ucap Windy’’’

            Dan Orang tersebut pun menghampiri mereka ……Betapa kagetnya mereka bertiga setelah Orang tersebut membuka Helmnya yang tidak lain itu adalah Rudy…..  

           Ternyata Tuhan mengabulkan Doa Windy.. dan Penyakit Rudy pun bisa di sembuhkan ……Betapa senangnya  mereka saat itu..Terutama Windy……..Karena sudah lama Tidak berjumpa Dengan Rudy……Windy pun langsung memeluk Rudy dan meminta maaf karena salah menilai Rudy dan Dody….Rudy dan Dody pun memaafkan kesalahan Windy….Mulai saat Itu Setiap Malam Minggupun Windy tidak lagi sendiri, Kini hari-hari Windy sudah ceria kembali…..…..Dan Perteman mereka berempat semakin akrab......

                                                                          Selesai

Saturday, May 23, 2015

no image

“ KAMU MAH GITU ORANGNYA”


  Cerpen : Dwi Utami Panggabean
( SMA Negeri 6 Padangsidimpuan )

             Usi masih duduk menunggu di halte dekat sekolah. Entah siapa yang di tunggunya, sesekali matanya menatap liar ke kiri dan ke kanan seolah dia ingin mencari sesuatu. Dari sampingnya , tiba-tiba saja berdiri Dika sambil mengejutkan. “ Astaga, kau Dika! Ucap si usi sambil menampar lengan temannya.

    “ Pasti kau menunggu Yogi, bukan?

        “ Emangnya kenapa?. “ Ucap Usi malu-malu, “ Makanya kau itu terlalu baik Usi, Kau baiiiiiik..Sekali menurut penilaianku, Pulang sajalah Usi, nggak usah nunggu Yogi, aku kasihan melihatmu. Yogi itu orangnya sulit di tebak. Aku saja yang sudah lama mengenalnya, tidak  dapat menilai sikapnya, “ kata Dika  seperti menasehatinya.

         Usi hanya terdiam tertunduk. Sepatah kata pun  tidak keluar dari mulutnya. Terkadang ia menganggap Dika cemburu. Tapi ahh nggak mungkin, pikirnya pula. Dika kan temanku sejak kecil,malah dia menganggapku seperti adik kandungmnya. Pasti dia memang merasa kasihan pada ku, Ucap usi dalam hati.

         “ Begini aja Usi, dengarkan dulu yaa’’ Kau pulang saja, kan sudah sore masak cewek seperti mu belum pulang kerumah sejak siang tadi dari sekolah !! Nanti dipikir orang tua mu kamu knapa-napa, “ kata Dika.

         “ Oh Iya ! tapi gimana ya Dika, Aku kan sudah janji, Masak mau pulang !
    Tanpa menghiraukan, Ucapan Usi, Dika langsung mengontak HP nya. Dia agak menjauh dari Usi.

          “ Ehh Yogi! Kau ini gitu ya, sama Usi, tega kau ya, Masak sudah berjam-jam di tunguin kau nggak muncul-muncul, ucap Dika melalui Hp nya, “ seperti memarahi. Yogi menjawabnya biasa-biasa saja seolah-olah tidak ada masalah. Itu makanya terkadang Dika paling nggak suka dengan cara Yogi, “ Yogi sekarang katakan saja mau datang apa atau tidak. Terus terang ya, aku kasihan dengan si Usi kau perlakukan seperti itu, “ kata Dika sambil melirik kepada Usi, kemudian mematikan Hp nya. Ia mendekatinya, Usi tampak mulai kesal dari raut wajahnya.    Dika hanya diam sambiol berpikir-pikir, lalu duduk di sebelah Usi. Usi memang begitu orangya, kalau terus-terus dituruti omongannya, buntut-buntutnya pasti dia menangis. Jujur saja, aku paling nggak tega melihat perempuan menangis di hadapanku, pikir Dika dalam hati, Dia pun nggak sanggup membiarkan Usi duduk sendirian di halte ini.
   
    Dari kejauhan Nampak Yogi lari-lari ke arah mereka. Wajah Usi Nampaknya lesu. Sementara Dika sudah jengkel melihat Yogi yang mendekati mereka. Dengan geramnya Dika secepat kilat menarik tangan yogi yang menjauhi Usi, Mereka bertengkar, sedangkan Yogi biasa-biasa saja menanggapi kemarahan Dika.

        “ Begini ya Yogi. Aku paling nggak suka dengan caramu itu. Semestinya kau nggak perlu janjian sama Usi, sebelum kau memastikan untuk datang tadi, Ah, kau memang mengecewakan, “ kata Dika dengan nada bicara mulai menurun, sebab yang diajak bicara responnya biasa-biasa saja.

      “ Oh, gitu baiklah. Tapi lain kali jangan begitu ya? Kan banyak cara untuk mengatasinya agar urusan sekolah mu dengan urusan sengan Usi tidak jadi masalah, “ ucap Dika sambil menarik lagi tangan Yogi mendekati Usi.

         Mata Usi kembali basah, basah lagi, “ Yang …..hujan turun lagi!,, kata Dika menyendir Usi dengan menyanyikan lagu lama yang dipopulerkan Ratih Purwasih.

         “ Minta maaf aku Usi ya, aku terlambat datang, “ ucap Yogi senyum-senyum sambil menyodorkan tangannya. Usi nggak lama baru mau menyambut tangan teman dekatnya itu dengan senyum malu-malu Usi menghapus air matanya. “ Lumpuhkan ingatanku, bila itu tentang  dia, “ Ucap Usi sambil menyayikan lagu Geisha.

       “ Maaf, maaf! Aku salah Usi, lain waktu nggak terjadi lagi begini, “ bujuk Yogi”.

           “ Iyalah, Iyalah”. Ucap Usi. Mereka kembali rukun dan pergi. Sedangkan Dika sudah lebih dulu pemitan dan merasa lega temannya bisa baikan lagi.

           Yogi dengan Usi memang tidak satu sekolah, namun sekolah mereka berdekatan. Yogi memang banyak teman cewek maupun cowok-cowok di sekolahnya. Maklum dia seorang atlet, dan pernah menjuari olimpiade olahraga sampai tingkat propinsi. Sedangkan Usi orangnya agak pendiam dan termasuk kategori kutu buku. Kalau istirahat tahunya Cuma ke perpustakaan membaca sambil membawa cemilan dan satu botol aqua. Cuma satu dua orang temannya yang aktif di perpustakaan. Kadang si Tina, Putri, atau teman lain kelas yaitu Nunung dan Gita. Sedangakan siswa cowok paling banter, Si Gatot, dan Gilang, itupun kalau ada pelajaran yang penting yang mereka cari . Tapi hari itu Usi heran, tiba-tiba saja Dika muncul di hadapannya. Dika sebenarnya lebih tua dari pada si Usi tapi mereka sudah saling kenal sejak kecil.  Bahkan kerumah Usi dia tak pernah basi-basi, langsung saja nerebos sampai ke dapur kalau dia datang.

    “ Usi, Usi, Sudah baikan kalian Kan, “ ucap Dika sambil mengulurkan tangannya ucapan selamat. Usi menyambutnya malu-malu.

        Beberapa menit berlalu, mereka sama-sama diam. Ditengoknya wajah Usi. Sepertinya basah, air mata cewek itu perlahan jatuh di pipihnya.

         “ Waduh,apalagi, “ ucap Dika sambil menampar jidatnya menunjukkan kesalahannya, “ Kamu mah gitu begitu orangnya, “ tambah dika sambil mengusap air mata Usi. Dika memang sangat memperhatikan Usi, maklum dia tak punya adik perempuan.

          “ Begini, Dika. Semalam ada SMS ke HP ku, Katanya Yogi berduaan pulang sekolah sam cewek. Katanya, cewek itu mesra sekali menggadeng Yogi. Aku nggak tahu itu nomor siapa. Tapi aku gemes sekali membacanya, “ ucap Usi bersemangat. “ Sudah, sudahlah, Usi nanti aku selesaikan,” jawab Dika sambil berlalu. Dalam hati Dika berucap, “ Usi mah begitu orangya,mudah percaya, mudah merajuk. Tapi ya , kelebihannya dia mudah pula baikan, tidak pendendam. Tapi Yogi mah juga begitu orangnya, cuek, no problem, tapi suka mengetes kesetiaan Usi, Ada-ada saja kalian, “ ucap Dika sambil senyum-senyum sendirian.

          “ Dika! Dika!, “ terdengar suara memanggil namanya. Dika melihat kesana- kemari. Dikejauhan Yogi berlari mendekatinya, “ Mau kemana Dika! Sama pulang yuk,” Ucap yogi dengan gembira sepertinya tidak ada masalah apa-apa.

              “ Kamu lagi-kamu lagi, satu hari rukun, dua hari bertengkar, ngapai sebenarnya kalian? Kemarin siapa yang kau gandeng sepulang sekolah. Jujur ya, satu, dua, tiga bilang siapa?” uacap Dika seperti hendak memvonis. Yang ditanya kebingungan dan telunjuknya menempel di keningnya sambil di kerutkan-kerutkan.

            “ Oh, iya, sudah ingat aku, Kemarin temanku pulang Nikita,  sekretaris kelas kami. Kami kan mau mengadakan perpisahan dengan kelas Tiga” Kenapa lagi Dika? Salah aku dengan Nikita? Maaflah kalau memang salah, “ Kata Yogi”.

          “ Benar ya, Yogi, kau nggak bahongi aku kan? Ayo!. Kata Dika sambil menarik tangan Yogi hendak mempertemukannya dengan Usi. Mereka kembali duduk di Halte dekat sekolah. Siang itu panas terik tepat empat belas siang pulag sekolah.

          “ Dika,Dika ! Aku mohon maaf ya ! Kalau memang salah, aku nggak menggandeng Nikita lagi, nggak akan, betul Dika, “ ucap Yogi dengan serius. Dika yang mendengar hanya menahan ketawa. Apa-apaan nih anak, pikir Dika, Yogi ini kadang ada lugu-lugunya,” pikirnya sambil menahan tawa.

            “Hm…hm,..Iyalah.”.. Jawab Dika menahan tawa,” Memangnya kenapa?. Kalau betul menggandeng Nikita, dan memacarinya, “ uji Dika lagi-lagi menahan tawanya yang hampir meledak.

            “ Aku sanga……t cinta ama Usi. Dia pintar, baik dan penurut”. Jawab Yogi. Dia menunduk dan menyesal akan perbuatannya.

           Dika yang sejak tadi menahan tawanya, akhirnya meledak, “ Ha…haa….haa,,,” Yogi kebingungan dan menggoyan-goyang tubuh sahabatnya itu “ Kenapa ketawa, kenapa ketawa ! orang serius, jujur, malah ketawa, “ Ucap Yogi seiring dengan itu di kejauhan Usi muncul senyum-senyum sambil melambaikan tangan.

    “ Kamu ngapain datang nyengir-nyengir, “ kata Dika pada Usi.

         “ Maaf ya aku sudah membuat kalian kesal, gelisah, repot, sebab yang SMS aku itu Putri. Tadi dia sudah minta maaf sama aku, katanya Cuma nguji kesetiaanku, “ Ucap Usi malu-malu.

           “ Makanya, jangan terus percaya, “ Kata Dika. “ Aku tadi sudah hampir marah sama Yogi gara-gara kamu, Tambah Dika.

         “Nah, Sekarang kalian selaman lagi, besok berantam lagi, “ Ucap Dika sambil mempersatukan sahabatnya yang  lagi jatuh cinta itu. Yogi menatap Usi. Usi menyambut malu. Tanpa di sadari, mereka berdua secara berdua akur berucap “ Kamu Mah Gitu Orangnya’ Dika tersenyum melihatnya” Ada-ada saja”. Kata Dika dan pergi meninggalkan Yogi dan Usi.

Thursday, May 14, 2015

no image

MAKALAH TENTANG : PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI DAN MASA AKAN DATANG

A.    PENDAHULUAN    

           Istilah Pendidikan Islam dipergunakan dalam dua hal, yaitu: satu, segenap kegiatan yang dilakukan seseorang atau lembaga untuk menanamkan nila-nilai islam dalam diri sejumlah siswa, Dua, keseluruhan lembaga pendidikan yang berdasarkan segenap program dan Kegitannya atas pandangan dan nilai-nilai Islam.

         Sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, pendidikan islam mempunyai peran yang sangat signitifikan di Indonesia dalam pengembangan sumberdaya manusia dan pembangunan karakter, sehingga masyarakat yang tercipta merupakan cerminan masyarakat islami. Dengan demikian Islam benar-benar menjadi rahmatan lil-alamin, rahmat bagi seluruh alam.

       Namun hingga kini pendidikan Islam masih saja mengadapi permasalahan yang komplek, dari permasalah konseptual-teoritis, hingga persoalan operasional-praktis. Tidak terselesaikannya persoalaan ini menjadikan pendidikan Islam tertinggal dengan lembaga  pendidikan lainnya, baik secara kuanitatif maupun kualitatif, sehingga pendidikan Islam terkesan sebagai pendidikan “ Kelas dua “. Tidak heran jika kemudian banyak dari generasi muslim yang justru menempuh pendidikan di lembaga pendidikan non Islam.

            Selain itu orientasi pendidikan Islam yang timpang tindih melahirkan masalah-masalah besar dalam dunia pendidikan, dari persoalan filosofis, hingga persoalan metodologis. Disamping itu, pendidikan Islam menghadapi masalah serius berkaitan dengan perubahan masyarakat yang terus menerus semakin cepat, lebih-lebih perkembangan ilmu pengetahuan yang hampir-hampir tidak memperdulikan lagi system suatu agama.

          Kondisi sekarang ini, pendidikan Islam berada pada posisi determinisme historik dan realisme. Dalam artian bahwa, satu sisi umat Islam berada pada romantisme historis di mana mereka bangga karena pernah memiliki para pemikir-pemikir dan ilmuan-ilmuan besar dan mempunyai kontribusi yang besar pula bagi pembangunan peradapan dan ilmu pengetahuan dunia serta menjadi transmisi bagi khazanah Yunani, namun disisi lain mereka menghadapi sebuah kenyataan, bahwa pendidikan Islam tidak berdaya dihadapkan kepada realitas masyarakat industri dan teknologi modern.

              Sistem pendidikan Islam yang ada hanya mengerjakan Ilmu-ilmu agama saja. Di sisi lain, generasi muslim yang menempuh pendidikan diluar sitem pendidikan Islam hanya mendapatkan porsi kecil dalam hal pendidikan Islam atau bahkan sama sekali tidak mendapatkan ilmu-ilmu keislaman.

B.    Pembahasan

a.    Problematika Pendidikan Islam Masa Kini dan Yang Akan Datang
         Permasahan pendidikan Islam saat ini terkait dengan ketertinggalan pendidikan Islam ini, dikarenakan oleh terjadinya penyempitan terhadap pemahaman pendidikan Islam yang hanya berksisar pada aspek kehidupan ukhrawi yang terpisah dengan kehidupan duniawi, atau aspek kehidupan rohani yang terpisah dengan kehidupan jasmani. Maka akan tampak adanya pembedaan dan pemisahan antara yang dianggap agama dan bukan agama, yang sacral dengan yang profane antara dunia dan akhirat. Cara pandang yang memisahkan antara yang satu dengan yang lain ini disebut sebagai cara pandan dikotomik. 1

            Penyebab ketertingalan pendidikan Islam. Hingga kini pendidikan Islam masih memisahkan antar akal dan wahyu, serta fakir dan zikir. Hal ini menyebabkan adanya ketidak seimbangan paradigamtik, yaitu kurang berkembang konsep humanisme religus dalam dunia pendidikan Islam , karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada konsep ‘abdullah ( manusia sebagai hamba), ketimbang sebagai konsep khalifatullah (manusia sebagai khalifah Allah). Selain itu orientasi pendidikan Islam yang timpang tindih melahirkan masalah-masalah besar dalam dunia pendidikan, Dari persoalan filosofis, hingga persoalan metodologis. Disamping itu, pendidikan Islam menghadapi masalah serius berkaitan dengan perubahan masyarakat yang terus menerus semakin cepat, lebih-lebih perkembangan ilmu pengetahuan yang hampir-hampir tidak memperdulikan lagi sistem suatu agama.

          Terjadinya pemilihan-pemilihan antara ilmu umum dan ilmu agama inilah yang membawa umat Islam kepada keterbelakangan dan kemunduran paradapan, lantaran karena ilmu-ilmu umum dianggap sesuatu yang berada di luar Islam dan berada diluar Islam dan berasal dari non Islam atau the orher, bahkan seringkali ditentangkan antara agama dan ilmu (dalam hal ini sains). Agama dianggap tidak adanya kaitannya dengan ilmu, begitu juga ilmu dianggap tidak memperdulikan agama. Begitulah gambaran praktik kependidikan dan aktivitas keilmuan di tanah air sekarang ini dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dan dirasakan masyarakat. 2

 1 Muhaimin, Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia 2006.

         Agama islam dapat membawa nilai-nilai dan norma-norma kewahyuan bagi kepentingan hidup manusia diatas bumi, bila di interanisasikan kedalam pribadi melalui proses kependidikan yang konsisten dan terarah pada tujuan. Oleh karena itu pendidikan islam memerlukan kosep-konsep yang pada gilirannya dapat dikembangkan menjadi teori-teori teruji dan praksiasi di lapangan operasional. Bila pendidikan islam telah menjadi limu yang ilmiah dan alamiah maka ia akan berpungsi sebagai sarana pembudayaan manusia yang bernafas islam yang lebih efektif dan efisien.

           Namun akhir-akhir ini akibat perubahan sosial diberbagai sektor kehidupan umat manusia, beserta nilai-nilainya ikut mengalami pergesaran yang belum mapan. Sehingga islam harus mengubah strategi dan taktik operasional. Strategi dan taktik islam tersebut harus lebih efektif dan efisien artinya pedagogis, Sosiologis dan kultural.

Dari berbagai persoalan pendidikan Islam diatas dapat ditarik benar merah problematika Pendidikan Islam yaitu :
Pertama, Masih adanya problem konseptual-teoritis atau filsofis yang kemudian berdampak pada persoalan operasional praktis.
Kedua, persoalan konsptual-teoritis ini ditandai dengan adanya paradigma dikotomi dalam dunia pendidikan Islam antara agama dan bukan agama, wahyu dan akal serta dunia dan akhirat.
Ketiga,kurangnya respon pendidikan Islam terhadap raelitas sosial sehingga peserta didik jauh dari lingkungan sosio-kulutural mereka. Pada saat mereka lulus dari lembaga pendidikan Islam mereka akan mengalami social-shock.
Keempat, penanganan terhadap masalah ini hanya sepotong-potong, tidak integral dan komprehensif. 

2Abdurrahman Mas’ud, Beberapa Aspek Dasar Kependidikan, Jakarta: Bina Aksara 1993

Semkin kompleks pula, kejiwaan semakin tidak mudah diberi nafas agama. Orientasi pendidikan islam dan zaman teknologi masa depan perlu diubah pula baik mengenai sistem dan metode. Nafas keislaman dalam pribadi seorang muslim merupakan elane vitele yang menggerakkan prilaku diperkokokan dengan ilmu pengetahuan yang luas sehingga ia mampu memberikan jawaban yang tepat dan berguna terhadap tantangan perkembangan ilmu dan teknologi. Justru pendidikan islam membawa prinsip dan nilai-nilai absulutisme yang bersifat mengarahkan tren Perubahan Sosiokultural.

       Jika kita melihat kelembagaan pendidikan islam merupakan subsistem dari sistem masyarakat atau bangsa. Dalam operasionalisasinya selalu mengacu dan tanggap pada kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Hal ini untuk menghindari timbulnya kesenjangan sosiokultural. Dan untuk mengetahui adanya antara lembaga pendidikan dan masyarakat yang berkenaan dengan kebutuhan yang meningkat ialah dengan melakukan assement.
    
          Kelemahan fungsi lembaga subsistem masyarakat, pada hakekatnya tidak terlepas dari mekanisme sistem sosiokulural yang saat ini sedang bersamaan dengan pengaruhnya sains dan teknologi itu sendiri. Disamping itu, pergesaran indealitas masyarakat yang menuju ke arah pola piker rasional-teknologis yang cendrung melepaskan diri dari tradisobalisme cultural-educatif makin membengkak. Sehingga fungsi lembaga mau tidak mau harus lebih bersifat laten terhadap kecendrungan sosial tersebut. Karena lembaga telah dibebani over demended yang dianggap sekedar sebagai public and sosial servant yang harus tunduk kepada kebhinikaan kepentingan berubah-ubah.

Pada era masa kini dan yang akan datang, pandangan terhadap pengharagaan nilai kemanusiaan semakin concerded dari para perencana pembaharuan, menghindari meluasnya dominasi robot-robot teknologi yang berkealnjutan tidak menentu. 4

2. Pengaruh Sains dan Teknologi Canggih
    Sebagai mana kita ketahui bahwa dampak positif dari kemajuan teknoligi sampai kini adalah bersifat fasilitatif (memudahkan). Memudahkan manusia yang sehari-hari sibuk dengan berbagai problema yang semakin rumit. Teknologi menawarkan
4.Sama’un Bakry, Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Bani quraisy,2005

Solusi Problematika Pendidikan Islam saat ini
 
        Mencermati kenyataan tersebut, maka mau tidak mau persoalan konsep dualisme-dikotomik pendidikan harus segera ditumbangkan dan dituntaskan, baik pada tingkatan fisolofi-paradigmatik maupun teknis departemental. Pemikiran fisolofis menjadi sangat penting, karena pemikiran ini nanti akan memberikan suatu pandangan dunia yang menjadi landasan idiologis dan moral bagi pendidikan.

Pemisahan antara ilmu dan agama hendaknya segera dihentikan dan menjadi sebuah upaya penyatuan keduanya dalam satu sistem pendidikan integralistik. Namun persoalan integritas ilmu dan agama dalam satu sistem pendidikan dini bukanlah satu persoalan yang mudah, melainkan harus atas dasar pemikiran fisolofis yang kuat, sehingga tidak terkesan hanya sekedar tumbal sulam. Langkah awal yang harus dilakukan dalam mengadakan perubahan pendidikan adalah merumuskan “ kerangka dasar filosofis pendidikan” yang sesuai dengan ajaran islam, kemudian mengembangkan secara “empiris prinsip-prinsip” yang mendasari terlaksananya dalam konteks lingkungan ( sosio dan kultural ) Filsafat Integralisme (hikma wahdatiyah) adalah bagian dari filsafat Islam yang menjadi alternatif dari pandangan holistik yang berkembang pada era postmodern di kalangan masyarakat barat. 3

1.    Sistem Pendekatan dan Orientasi

           Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. ‘’ Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q.S. Al-Israa’:81) Pendekatan pendidikan islam memandang bahwa kebenaran islam yang muthlak pasti mampu mengalahkan kebatilan yang merajalela diluar kehidupan islam berdasarkan dalil diatas, namun kebenaran mutlak sebenarnya mampu berkembang sepenuhnya di masyarakat bila penganutnya berusaha keras dan tepat sasaran melalui sistem yang Metode Yang Efektif dan Efisien .

Efektifitas dan efisien islam menurut kita untuk menerapkan berbagai rekayasa dan rekadaya yang didasari oleh ilmu pengetahuan teoritis dan praktisis sesuai dengan sasaran yang digarap. Kerena pendidikan islam masa kini dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih berat dari tantangan yang dihadapi pada masa permulaan penyebaran islam. Hal ini diakibatkan oleh permintaan yang bertambah (rising demand) manusia berbagai macam kesantaian dan kesenangan yang semakin luas, memasuki ruang-ruang dan celah-celah kehidupan kita sampai yang remang-remang dan bahkan gelap pun dapat dipenetrasi.

 3 Armahedi Mahzar, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,1998


          Dampak negatif dari teknologi modern telah memulai menampakkan diri didepan mata kita. Pada prinsipnya berkekuatan melemahkan daya mental-spritual atau jiwa yang sedang tumbuh berkembang dalam berbagai bentuk penampilan dan gaya-gayanya. Tidak hanya nafsu mutmainah yang dapat diperlemah oleh rangsangan negatif dari teknologi elektronik dan informatika, melainkan juga fungsi-fungsi kejiwaan lainnya. Seperti kecerdasan pikiran, ingatan, kemauan, dan perasaan ( emosi ) diperlemah. Kemampuan aktualnya dipermudah dengan alat-alat teknologis-elektronis dan informatika seperti computer, fotocopy jarak jauh (facsimilie ), Vidio Casette recorder (VCR) dan komiditi cellulpid (film video-disc ), dan sebagainya. Dalam waktu dekat, anak didik kita tidak perlu lagi belajar bahasa asing atau keterampilan tangan, dan berpikir ilmiah taraf tinggi, karena alat-alat teknoligi telah mampu menggantikannya dengan computer penerjemah semua bahasa asing. Robot-robot telah siap mengerjakan tugas-tugas yang harus di kerjakan dengan tangan atau msin otak ( computer gnerasi baru ) mampu berpikir lebih cepat dari otak manusia sendiri. Lalu, bagaimana tentang proses menginternalisasiakan dan mentransformasikan nilai-nilai iman dan takwa kedalam lubuk hati manusia. Sampai saat ini belum kita mendengar adanya teknologi transformasi nilai-nilai spiritual itu.

        Permasalahan baru yang harus dipecahkan oleh pendidikan islam khusunya adalah dehumanisasi pendidikan,netralisasi nilai-nilai agama, atau upaya pengendalian mengarahkan nilai-nilai transional kepada suatu pemukiman yang ilahi, kokoh dan tahan banting. Baik dimensi individual maupun sosiokultural.

2.    Pelembagaan proses Kependidikan Islam
          Pendidikan Islam yang berlangsung melalui proses operasional menuju tujuannya memerlukan model dan system yang komsistem yang dapat mendukung nilai-nilai moral-spritual yang melandasinya.

           Nilai-nilai tersebut diaktualisasikan berdasarkan orientasi kebutuhan perkembangan ftrah murid yang terpadu dengan pengaruh lingkungan cultural yang ada. Karena itu, menajemen kelembagaan Pendidikan Islam memandang bahwa seluruh proses kependidikan dalam institusi adalah sebagai suatu system yang berorientasi kepada perbuatan yang nyata berdasarkan atas pendekatan yang sistematik.

         Kelembagaan Pendidikan Islam merupakan Subsistem dari system masyarakat atau bangsa. Dalam operasionalnya selalu mengacu dan tanggap kepada kebutuhan perkembangan masyarakat. Tanpa sikap demikian, Kesenjangan inilah yang menjadi salah satu sumber konflik antara pendidikan dan masyarakat. Dari sanalah timbul krisis pendidikan yang intensitasnya berbeda-beda menurut tingkat atau taraf masyarakat. 

        Pada era teknologi masa kini dan yang akan datang, pandangan terhadap penghargaan nilai kemanusiaan semakin menjadi concerned dari para perencana gerakan pembaharuan, menghindari luasnya dominasi robot-robot teknologi yang berkelanjutan tak menentu.
Pendidikan yang dijadikan tumpuhan harapan manusia harus mampu meproyeksikan keadaan masa depan kedalam tiga kategori, yaitu :
a.    Masa Depan Sosio
            Yang mengandung fenomena principal, antara lain penyebaran alternative struktur rumah tangga yang lamban, pengasuhan anak oleh orang tuanya, pandangan tentang posisi keibuan, hubungan-hubungan tentang seksualitas dan moralitas sosial baru, serta interprestasi kembali tentang peranan agama dalam masyarakat. Makin banyaknya kaum wanita menjadi tenaga kerja. Penekan hidup pada aspek-aspek sosial, penolakan umum terhadap penggunaan senjata penghancur missal (nuklir dan kimia ). Terjadi perkawinan lintas suku dan agama. Radikalisme pelajar makin menurun. Status kurang dikaitkan dengan benda-benda consumer. Pemecahan tentang krisis energy jangka panjang tak kunjung tercapai, dan penggunaan energy per kapita makin menurun; pertumbuhan penduduk nol makin disukai kaum ibu; antara lain akibat perubahan teknologi industry pada kurun 1990-1995 yang akan datang; makin meluas dengan bentuk transportasi baru; promiskuitas dan pornografi akan datang; makin meluas dengan bentuk transportasi baru; promiskuitas dan pornografi akan tetap di toleransi; televisi makin banyak dimanfaatkan untuk pengenalan kultur yang lebih efektif dan sebagainya.

b.    Masa depan tekno
          Secara singkat dapat disimpulkan bahwa masyarakat masa depan akan dilanda pengaruh energy fisika tinggi, inovasi dan aplikasinya yang cenderung lebih besar terhadap energy sinar laser. Peningkatan penggunaan computer dan teknik pemrosesan data, penyempurnaan computer rumah tangga; pengenalan superkonduktor pada transmisi kelistrikan dan pengenalan non kabel. Meningkatnya kesadaran bahwa teknologi tak sanggup mencarikan pengganti bagi sumber-sumber tenaga seperti bahan bakar, mineral, dan udara segar. Perdagangan internasional dan penanaman modal muncul sebagai kekuatan internasional bagi stabilitas dan perdamaian dunia. Perusahaan teknik akan lebih banyak mengalami kerugian dari pada untung dalam kurun persenjataan nulir. 5

c.    Masa depan bio
         Secara principal ditandai dengan makin menghangatnya disksui tentang pemakain teknik modifikasi behavioral seperti kimia, elektronik dan kejiwaan, serta isu-isu manipulasi genetika. Menurunya rentangan hidup disebabkan oleh kekurangan makanan dan polusi lingkungan dan menurunnya tingkat kematian bayi secara mencolok.
Namun tampak pada kita bahwa masa depan kehidupan umat manusia tetap mengandalkan lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal sebagai pusat-pusat pengembangan dan pengendalian kecenderungan manusia modern menuju kearah optimism. Apalagi jika kecendrungan itu dilandasi dengan nilai-nilai moral dan agama. Karena itu, pendidikan masih dapat dipandan potensial bagi pengembangan peredapan umat manusia jauh di masa depan dilihat dari berbagai alasan sosiologi, psikologi, cultural, dan teknologis.

3.    Prinsip-prinsip Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu
         Sebagai disiplin ilmu, pendidikan islam bertugas pokok mengilmiahkan wawasan atau pandangan tentang pendidikan yang terdapat dalam sumber-sumber pokok. Dalam sumber-sumber pokok tersebut terdapat bahan-bahan fundemantal yang mengandung sumber-sumber kependidikan atau impilkasi-implikasi kependidikan yang masih berserakan. Untuk itu dibentuk suatu ilmu pendidikan islam, bahan tersebut perlu disistematikan dan diteoritiskan sesuai dengan kaidah yang terdapat dalam dunia pendidikan.

      5. Prof.H.Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003

Ilmu pengetahuan pendidikan islam pada khusunya tersusun dari konsep dan teori yang distemamatisasikan menjadi kebulatan yang terdiri dari komponen-komponen yang satu dengan yang saling berkaitan. Pendidikan islam merupakan sekumpulan ide dan konsep intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan.  Dengan kata lain, ilmu pendidikan islam harus bertumpu pada gagasan yang diagolis dan pengalaman empiris yang terdiri atas fakta dan informasi untuk diolah menjadi teori yang valid yang menjadi tempat berpijaknya suatu ilmu pengetahuan ilmiah. Terdapat tiga komponen dasar yang harus dibahas dalam komponen pendidikan,antara lain :
1.    Tujuan pendidikan islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan sama bagi seluruh ummat islam sehingga bersifat universal. Sebagai esensinya tujuan pendidikan islam yang sejalan dengan Al-Qur’an itu tidak lain adalah penyerahan diri sepenuhnya terhadap tuhan Yang Maha Esa.
2.    Metode pendidikan islam yang kita ciptakan harus berpungsi secara efektif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan islam.  Komprehensivitas dari pada tujuan pendidikan harus paralel dengan keanekaragaman metode, mulai dari metode verbalistik-simbolisme sampai pada interaksi langsung dalam suasana belajar mengajar.
3.    Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan pendidikan dalam proses akan mengalami vakum bila tanpa kehadiran nilai atau ide. Oleh karena itu pendidikan islam harus mengarah pada pengembagan kualitas manusia sebagai Khalifah di muka bumi.

          Dalam content (kurikulum) pendidikan islam harus mencerminkan jenis-jenis sains yang dibutuhkan oleh manusia muslim untuk menunjang tugas sebagai mandataris tuhan di muka bumi. Berdasarkan pemikiran diatas maka pendidikan islam sebagai disiplin ilmu telah memiliki modal dasar yang potensial untuk dikembangkan sehingga mampu berperan di jantung masyarakat dinamis masa kini dan mendatang. Dalam kajian ilmu yang ilmuah harus bertumpu pada adanya teori-teori. Oleh karena itu teori pendidikan islam harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a.    Teori harus menetapkan adanya hubungan fakta dan yang ada.
b.    Teori harus mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur dari konsep-konsep
c.    Teori harus mngihtisarkan sebagai fakta
d.    Teori harus meramalkan sebuah fakta serta  kejadian-kejadian
Adapun corak teoritis dari ilmu pendidikan itu hendak disusun secara sistematis yang well-oragnized, yang mampu memberi diskripsi tentang adanya fakta dari pengalaman operasional dalam bentuk pengertian sederhana mungkin. 6

 6 Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung, Bandung : Pustaka Setia, 1997

KESIMPULAN
              Strategi dan taktik islam harus lebih efektif dan efisen artinya pedagogis, sosiologis dan kultural. Oleh karena itu nafas keislaman dalam pribadi seorang muslim merupakan elane vitale yang menggerakkan prilaku diperkokohkan dengan ilmu pengetahuan yang luas sehingga ia mampu memberikan jawaban yang tepat dan berguna terhadap tantangan perkembangan ilmu dan teknologi, dan dalam pendidikan islam tidak akan lepas dari prinsip islam yang bersumber dari dasar pokok Al-Quran. Perencanaan untuk pendidikan masa depan harus meliputi tiga ciri pokok masyarakat yaitu:
a.    Masa depan sosio
b.    Masa depan tecno
c.    Masa depan bio

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arifin, Muzayyin,Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara,2003
Ahmadi, Abu & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 1997
Sama’un, Bakry, Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Bani quraisy,   
      2005
Mahzar Armahedi, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 1998
Mas’ud Abdulrahman, Beberapa Aspek Dasar Kependidikan., Jakarta : Bina Aksara, 1993
Muhaimin, Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 2006. 

Monday, May 11, 2015

no image

MAKALAH TENTANG : DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Selamat datang saya ucapkan kepada teman-teman yang sudah berkunjung di Blog Kumpulan Makalah, kali ini saya akan membagikan Contoh Makalah Tentang Dasar Dan Tujuan Pendidikan....Bagi teman-teman yang ingin melihat dan mencontoh makalah ini berikut uraiannya ...

A.    Pendahuluan

         Secara umum, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 2 tahun 1989 bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan pembimbing,pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suatu belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

        Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam . Apabila kita telah memahami dasar dan tujuan pendidikan, maka kita bisa memajukan pendidikan secara nasional.

         Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik dibawa. Untuk itu maka kita harus benar-benar memahami apa saja dasar pendidikan dan tujuan yang nantinya bisa dicapai.

B.    Pengertian Pendidikan
          Pendidikan berasal Bahasa Arab dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba    yang memiliki makna mendidik atau mengasuh, Jadi pendidikan dalam Islam adalah bimbingn oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan juga dari Bahasa Yunani dari kata Pedagogi yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agos” artinya membimbing. Itulah sebabnya isitilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ ( the ard and science of teaching children )”

         Secara umum, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu Metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 2 tahun 1989 bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan. Pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki.

     Kekuatan sprirual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

        Pakar-pakar pendidikan mendenefisikan pendidikan adalah sebagai berkut: Langveld Pendidikan adalah setiap usaha pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa ( atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya ) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.

a.    John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesame manusia.
b.    J.J Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang ada pada masa kanak-kanak sampai remaja yang nantinya akan dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti.
c.    Carter V.Good pendidikan adalah seni,praktek, atau profesi mengajar.Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid, dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.

C.    Dasar Pendidikan 

         Yang dimaksud dengan dasar disini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung. Maka pondasilah yang menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan disekolah-sekolah  atau dilembaga-lembaga pendidikan lainnya.

        Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai bararti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan.

        Adapun dasar pendidikan di Negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain sebagai berikut:
•    Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No.4 Tahun 1950, Nomor 2 tahun 1945, yang berbunyi : Pendidikan dan Pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.
•    Ketetapan MPRS No.XXVII!MPRS! 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi : Dasar pendidikan adalah falsafah Negara Pancasila
•    Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab TV bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.

•    Tap MPR Nomor III MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang berbunyi : Pendidikan Nasional ( yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

•    Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

•    Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan Undang-Undang 1945

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan TJUSPN No.2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No.20 tahun 2003
Dasar pendidikan dapat dilihat dan berbagai segi yaitu:
•    Religus : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini di tanamkan nilai-nilai agama islam ( iman, akidah dan akhlak ) sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan
•    Ideologis : Yaitu mengacu kepada idiologi bangsa kita yakni pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
•    Ekonomis : Pendidikan bisa di jadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dan segala bentuk kebodohan dan kemiskinan
•    Politis : Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlangsung
•    Teknologis : Dunia telah mengalami eksposit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.
•    Psikologis dan Pedagosis: Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus –menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
•    Sosial budaya: Mengaju kepada hubungan antara inividu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakt. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya indentik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

D.    Tujuan Pendidikan
          Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau hendak di tuju oelh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dan sebuah tujuan yang hendak di capainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelengaraan pendidikan yang dialami oleh bangsa indonsia.

           Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru, demikian juga sejak dari orde baru hingga sekarang, runusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dan pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan Negara Indonesia.

Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
a.    Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No 2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakat dan berbangsa.
b.    Tujuan pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/ MPR! 1993 yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkpribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja professional serta sehat jasmani dan rohani.
c.    TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun dibidang pendidikan didasarkan atas falsafah Negara pancasila dan di arahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun pembangun yang berpancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan sertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.
Adapun tujuan pendidikan di Negara Indonesia yaitu sebagai berikut :

a.    Tujuan Pendidikan Nasional
            Tujuan pendidikan ini merupakan tingkatan yang tinggi. Pada tujuan ini digambarkan harapan masyarakat atau Negara tentang cirri-ciri seseorang manusia yang dihasilkan proses pendidikan atau manusia yang terdidik. Adapun yang di maksud dengan tujuan pendidikan Nasional adalah tujuan umum yang hendak dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakan rumusan kualifikasi terbentuknya setiap warga Negara yang dicita-citakan bersama.

            Tujuan pendidikan nasional secara formal di Indonesia telah beberapa kali mengalami perumusan atau perubahan, dan rumusan tujuan pendidikan nasional yang terakhir seperti disebutkan dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab II Pasal 3 yang berbunyi : Tujuan pendidikan nasional ialah berkembangnya poternsi peserta didik agar menjadi manusia-manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

        Perumusan tujuan pendidikan nasional tersebut dapat memberikan arah yang jelas bagi setiap usaha pendidikan di Indonesia. Untuk dapat menepati tujuan pendidikan nasional tersebut, dibutuhkan adanya lembaga-lembaga pendidikan  yang masin-masing mempunyai tujuan tersendiri, yang selaras dengan tujuan nasional. Oleh karena itu , setiap usaha pendidikan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan tujuan tersebut.

b.    Tujuan Institusional
         Tujuan institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuannya yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan tugas yang harus dipikul oelh setiap lembaga dalam rangka menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan keterampilan tertentu.

       Sebagai subsistem pendidikan nasional, tujuan institusional untuk setiap lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dan tujuan pendidikan nasional. Hal ini disebabkan setiap lembaga pendidikan ingin menghasilkan lulusan yang akan menunjang tinggi martabat bangsa dan negaranya, yang bertekad untuk mempertahankan falsafah Pancasila sebagai dasar Negara, di samping kemampuan dan keterampilan tertentu sesuai dengan ke khususan setiap lembaga.

        Dengan demikian, perumusan tujuan institusional dipengaruhi oleh tiga hal: Tujuan Pendidikan Nasional. Kekhususan setiap lemabaga dan Tingkat usia peserta didik. Tujuan institusional itu dicapai melalui pemberian barabagai pengalaman belajar kepada peserta didiknya.

c.    Tujuan Kurikuler 

Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secara formal pada kegiatan kurikuler yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler sifatnya lebih khusus jika dibandingkan dengan tujuan institusional, tetapi tidak boleh menyimpang dan tujuan institusional. Seperti misalnya, tujuan kurikulum di sekolah-sekolah ada mata pelajaran kewarganegaraan yang berbeda dibandingkan dengan SMP.
Tujuan mata pelajaran untuk kewarganegaraan di sekolah-sekolah tersebut disebut tujuan kurikuler sesuai dengan kurikulum pada masing-masing sekolah. Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dan tujuan institusional, yang berarti lebih khusus dan pada tujuan Institusional.

d.    Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah selesai proses belajar mengajar/program pengajaran. Tujaun tersebut merupakan penjabaran dan tujuan kurikuler, yang merupakan perubahan sikap atau tingkah laku secara jelas. Tujuan Instruksional dapat dibagi menjadi dua, yaitu Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Dalam merumuskan tujuan-tujuan instruksional ini terlebih-lebih tujuan instruksional khusus berorientasi kepada peserta didik, atau kepada output oriented. Tujuan instruksional akan mempengaruhi pemilihan materi, metode, strategi, dan lainnya demi mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan.
Sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional, maka tujuan pendidikan harus mencerminkan kemampuan system pendidikan Nasional untuk mengakomodaikan berbagai tuntutan peran yang multi dimensional. Secara umum, pendidikan harus mampu mengahsilkan manusia sebagai individu dan anggota masyarakat, yang sehat dan cerdas dengan: Kepribadian yang kuat, religious dan menjunjung tinggi budaya luhur, kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kesadaran moral hokum yang tinggi dan kehidupan yang makmur dan sejahtera.

E.    Kesimpulan
       Pada dasarnya semua hal yang menyangkut pendidikan nasional, baik itu dasar dan tujuan pendidikan nasional semuanya terangkum dalam UUSPN No. 2 Tahun 2003 serta tak lepas dan UUD 1945 dan Pancasila.

         Dasar pendidikan menurut islam fokus kepada AL-Qur’an dan AL-hadist sedang secara umum dasar pendidikan juga lebih menitik beratkan ke dasar religious.

           Tujuan pendidikan baik secara islam dan umum hamper memiliki kesamaan yaitu mendapatkan kesuksesan. Apabila digabungkan maka tujuan pendidikan adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

          Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman terhadap dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam baik secara islam maupun secara umum.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada, 2005
Ihsan H. Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: Rineka Cipta, 2003
Idris Zahara, Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Grasindo, 1992
Mudyahardjo Redja, Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
    2002.
Zain Emma, Rangkuman Ilmu Mendidik, Jakarta : Mutiara Sumber Widya,1997

Sekian dulu yang bisa saya bagikan kepada teman-teman semua ...mudah-mudah Contoh Makalah Tentang Dasar Dan Tujuan Pendidikan ini bermanfaat untuk teman semuanya yang sedang mencari Tugas...maupun hanya sekedar membaca untuk menambah ilmu...tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah berkunjung diblog Kumpulan Makalah....Sampai berjumpa kembali di postingan saya selanjutnya .....

Sunday, May 10, 2015

CERPEN MENARIK :  TERIMAKASI AYAH

CERPEN MENARIK : TERIMAKASI AYAH


Karya Dwi Utami Panggabean
Sma 6 Padangsidimpuan 



          Sudah hampir 20 menit Mia duduk dihalte dekat sekolahnya untuk menunggu mobil,namun belum ada juga, disebabkan karena terjadinya demon antar sesama supir angkot.

            Mia menelepon kakaknya agar dia dijemput di halte dekat sekolahnya.`` kak jemput mia ya,” soalnya mobil kerumah ngk ada, karena lagi demon antar sesama supir angkot. Kemudian kakaknya menjawab “ Ya ‘’ kakak jemput, tunggu di halte dekat sekolahmu, ya! “ ia kak ‘’ Ujar Mia.

           Miapun menunggu dihalte dekat sekolahnya, tak lama kemudian. Datanglah seorang Bapak dengan anaknya yang berpakaian SD. Mungkin anak itu bersekolah sekitar sini juga. “ Pikir Mia “. Sebab Mia sering bertemu dengan anak itu setiap pulang sekolah.

          Kemudian bapak dan anaknya itupun duduk disamping Mia, Ia pun senyum dan bertanya pada Mia, lagi nunggu mobil ya, Nak” dengan wajah yang ramahpun Mia menjawab” Ngk pak” lagi nunggu jemputan. Karena angkot kearah rumah saya lagi demon, jadi saya minta tolong di jemput kakak. Dengan ramah, Mia pun balik bertanya. “ emangnya bapak mau kemana? Ucap Mia” Mau Pulang nak, tapi dia minta berhenti karena panas. “ owch ‘’.. Ujar Mia. Memang pada hari itu cuaca sangat panas.

          Kemudian anak itu menyuruh agar ayahnya membuat perahu-perahu kertas. “ Ayah, buatkan donk perahu-perahu kertas” sambil membuka tasnya dan mengambil kertas yang telah dirobekkannya dari bukunya.

         “ dirumah aja nak, sekarang kita pulang dulu”. Ujar ayahnya. “ Ngak mau”  Aku maunya sekarang, ! lagi pula hari panas” dengan kepolosonnya. Kata-kata itupun terucap dari bibir manisnya. Akhirnya ayahnya pun membuatkan permintaan anak tersebut.

            Betapa indahnya sekarang jika ayah masih disisiku” piker Mia”
Sebab Mia teringat kepada ayahnya, yang telah meninggal 1 tahun yang lalu. Mia juga sering dibuat perahu kertas dari ayahnya. Ketika ia masih dibangku SD, Betapa indahnya saat itu, “ Pikir Mia”.

          Sebab Mia lah yang paling dekat dengan ayahnya karena Mia adalah anak yang paling bungsu dari 4 bersaudara. Selain anak bungsu, kakak-kakak Mia memiliki jarak yang jauh dengan Mia. Mia sangat teringat persis dengan ayahnya karena ayahnya lah sosok lelaki yang Mia kagumi, karena ayahnya lah yang memotivasi mia, mengajarkan Mia, dan mendidik Mia tentang semua hal. Selain menjadi orang tua ayahnya juga lah yang menjadi sahabat Mia disaat Mia duka dan senang. “ Mia rindu semua itu, “ Pikir Mia.

          Tapi, Mia tetap bersyukur, karena Allah masih mempertemukan Mia dengan Ayah, biarpun hanya sebentar.

          Air mata Mia pun terus berjatuhan dan tatapannya pun kosong kearah bapak dan anak tersebut. “ Nak, nak ngapain, Kok nangis? ‘’ Ujar Bapak tersebut kepada Mia”  Namun Mia tetap diam “ Nak-nak kok nangis ? “ Ucap Bapak tersebut lebih keras dari sebelumnya kemudian Mia Kaget, “ Oh, ngk apa-apa kok pak ‘’ Ujar Mia, sambil menghapus-hapus air mata dipipinya dengan sehelai tisu” aku Cuma teringat, dengan ayahku” emang ayahmu, ngapain nak, Ujar bapak tersebut” Ayahku telah meninggal dunia 1 tahun yang lalu “ Oh, Bapak ikut prihatin ya Nak, yang sabar ya Nak, semua itu pasti ada hikmahnya “ Ia Pak, Makasih ya pak atas nasihatnya” Ujar Mia. Tak lama kemudian kakak Mia pun datang menjemput Mia”Duluan ya Pak” Ujar Mia dengan ramah kepada bapak tersebut. Sambil berjalan menuju kakaknya yang duduk disepeda motor.

    Sesampai dirumah Miapun duduk sebentar dan menghidupkan TV nya untuk menghilangkan rasa leganya. Ketika ia menghidupkan TV ia langsung melihat acara yang membahas tentang sosok ayah. Mia langsung mematikan TV nya. Sebab ia tidak mau terlarut-larut dalam kesedihan.

            “ Kenapa sih hari ini aku diteringati aja dengan sosok ayah? Pikirnya dalam hati untuk mengilangkan rasa sedih itupun Mia Sholat Ashar sebab saat itu memang waktu Ashar sudah ada, lagi pula Mia yakin hanya kepada Allah lah tempat satu-satunya mengadu.

            Setelah selesai Sholat, Handphone Mia pun berdering dengan nada” Sakitnya tu Disini “…….    Didalam hatiku………biarpun Mia anaknya kalem, Tapi mia selalu mengikuti lagu-lagu sekarang. Makanya nada dering Mia pun lagu sekarang. “ Ah, itu Cuma telepon kirana” pikir Mia, yang merupakan sahabat terdekat Mia. Kemuidian Mia mengambil telepon tersebut. Ternyata dugaan Mia salah Hp Mia bordering bukan karena telepon atau sms tetapi alarm yang mengingatkan hari ulang tahun Almarhum Ayahnya. Yaitu tanggal           
Mia terharu, “ Oh……….. Mungkin aku teringat kali sama Ayah karena hari ini hari Ultah Ayah “ Pikia Mia”

         “ Selamat Ulang Tahun Ayah” semoga engkau tenang di Alam sana dan semoga kita bisa berjumpa di syurga” dan Terimakasih Ayah, atas semua jasa-jasa yang telah kau berikan kepada anakmu ini, semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu, Sekali lagi “ Terimakasih Ayah”    

Saturday, May 09, 2015

no image

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MENDIDIK DAN MENGAJAR

                                                            KATA PENGANTAR


Assalamu ‘alaikum.Wr.Wb

       Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya, dan memberikan kita kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

        Shalawat bertangkaikan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W. Dimana beliulah yang telah membawa kita dari jaman kebodohan hingga jaman pendidikan yang seperti saat ini kita rasakan, serta sapaatnyalah yang kita harapkan di kemudian hari.

       Terimakasih kepada teman-teman yang mau bertukar pikiran demi terselesainya makalah ini yang berjudul “ PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MENDIDIK DAN MENGAJAR”. Kami tau masih bayak terdapat kesalahan pada makalah kami, untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman demi penyempurna dari makalah kami. Dan kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb


A.    Pendahuluan

          Berbicara tentang pengertian Mengajar kalau dilihat dari esesinya dalam proses belajar mengajar sudah menyangkut kegiatan mendidik, dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat kedewasaan, baik secara fisik maupun mental. Tetapi dalam uraian berikut ini mencoba membedakan dengan suatu maksud memberikan suatu penanaman terhadap kenyataan yang kini sedang berkembang. Kenyataan yang dimaksud adalah keadaan proses dan hasil pengajaran di sekolah-sekolah. Sehingga pembedaan ini tidak bersifat esensial dan koseptual, memang kalau dilihat dari segi asal katanya keduanya memilki arti yang sedikit berbeda.

        Mengajar adalah memberi pelajaran semisal, pelajaran matematika, pelajaran bahasa, pelajaran geografi, agar siswa yang di ajar itu mengetahui dan paham tentang pelajaran yang di ajarkan tadi.
Sedangkan mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai ahlak dan kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa atau anak didik. Jadi mendidik lebih cenderung kepada transfer of knowledge.
Kenyataan mengajar lebih menekankan transfer of  knowledge, inilah justru banyak berkembang di sekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan juga orang tua wali sudah merasa puas kalau para anak didik mendapatkan nilai baik dari hasil ulangannya.

           Jadi penting dalam hal ini siswa di tuntut mengetahui pengetahuan yang telah di ajarkan oleh gurunya. Yang penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana prilaku dan sikap mental anak jarang mendapatkan perhatian secara serius. 

            Cara evaluasi yang dilakukan oleh guru pun juga hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan atau tugas yang diberikan. Ini semua mendukung suatu pengertian bahwa mengajar yang hanya terbatas pada soal kognitif dan paling di tambah keterampilan dan masih jarang yang sampai pada unsur afeksi.


B.    Pengertian Mengajar

      Mengajar adalah member pengajaran, semisal pelajaran matematika, memberi pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi, agar sisa yang diajar itu mengetahui dan paham tentang bahan yang diajarkan.

C. Pengertian Mendidik
    Mendidik dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat kedewasaannya, baik secara fisik maupun mental.
Mendidik lebih mendasar, mendidik tidak sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer Of Values. Mendidik diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikometrik maupun afektif, agar tumbuh sebagai manusia yang berpribadi.

D. Ciri-ciri Mendidik Menurut Milton Hildebrand dan Kanneth Feldan


         Adalah sepuluh ciri yang telah digambarkan melalui karya Milton Hildebrand dan Kannet Feldman. Guru yang memilih semua ciri tersebut dianggap sebagai guu yang; “Hebat” poleh siswa dan teman sejawat mereka serta para staf administrasi. Guru yang memiliki kekuatan di sebagian bidang ini ( dan lemah di sebagian yang lain ) dianggap sebagai guru yang baik oleh sebagian pengamat dan sebagai guru yang jelek oleh pengamat lain.

1. Gaya Mengajar yang Merangsang Belajar
•     Meyajikan mata pelajaran dengan cara yang menarik dan melibatkan siswa
•     Menggukan humor untuk membantu mempertahankan perhatian siswa
•     Memperkuat setiap poin utama dengan memberikan contoh, dan ilustrasi yang bermakna
•     Mengaitkan materi pelajaran dengan dunia siswa
•     Mengaitkan mata pelajaran pada pengalaman sebenarnya dalam dunia nyata ‘
•     Memusatkan perhatian pada pelajaran yang akan menjadi bagian pemanen dari kehidupan seseorang      dan akan di gunakan berulang kali si luar sekolah
•     Mengembangkan rasa ingin tahu
•     Menyediakan waktu untuk membuat siswa secara psikologis siap untuk belajar 1

      1 Dimayati dkk, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, PT Asdi Mahsatya, 2006, hlm.112
2. Kemampuan untuk berkomunikasi secara Jelas
•    Menyampaikan impormasi dengan cara dyang jelas dan dapat dipahami
•    Mampu memproduksi pengetahaun sampai pada komponen-komponen yang paling sederhana
•    Mengaitkan satu sama lain impormasi yang diberikan
•    Mengaitkan teori yang, Prinsip-prinsip, dan konsep-konsep pada penerapan praktis
•    Merumuskan tujuan belajar dengan jelas dan memberitahukannya kepada siswa
•    Menjawab pertanyaan secara tuntas dan bebas
•    Memberikan umpan balik secara teratur dengan car yang mendorong siswa belajar
•    Menjelaskan kritik yang diberikan kepada siswa.

3. Menguasai Materi Pelajaran yang Dipegangya
•    Memiliki pengetahuan yang cukup luas dan mendalam di bidang yang diajarkan
•    Memiliki pengetahuan yang mutakhir di bidang ilmu yang diajarkan
•    Memilki komitmen terhadap bidang yang menjadi spesialisnya
•    Menghubungkan fakta-fakta dan konsep yang lebih penting kepada bidang studi yang berkaitkan
•    Mengetahui materi pelajaran dengan cukup baik sehingga dapat menekankan aspek-aspeknya yang penting-pnting
•    Memilihara kontak-kontak dengan teman-teman sejawat dibidangnya (di dalam maupun di luar sekolah)

4. Memilki antusiasme yang Dinamis
•    Merasa tertarik dan senang mengajar, menunjukkan hal itu
•    Secara tulus tertarik pada mata pelajaran itu
•    Membuat pelajaran itu menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan
•    Memancarkan sikap yang positif kea rah kehidupan secara umum
•    Mengembangkan gaya kemanusiaanya sendiri yang unik
•    Mau berusaha lebih keras untuk membuat siswa melakukan apapun yang diperlukan untuk belajar

5. Memiliki Kepedulian Pribadi Terhadap Siswa

•    Secara tulus menghormati siswa dan menunjukkan sikap peduli dan siap membantu
•    Menunjukkan dengan jelas bahwa ia ingin membantu siswa belajar
•    Menyediakan waktu dan berusaha untuk mengenal siswa dan kebutuhan mereka
•    Bekerja dengan setiap siswa sebagai pribadi
•    Berbicara dengan siswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri
•    Dihargai karena nasihat-nasihatnya pada hal-hal selain masalah sekolah, serta dalam kegiatan di dalam kelas

6. Katerampilan Berintraksi
•    Melihat kebutuhan siswa dan selalu mengikuti perkembangan kemajuan tetap siswa
•    Menggunakan reaksi dan umpan balik dari siswa untuk meningkatkan dan memandu tindakannya
•    Secara akurat membaca dan mengomunikasikan sinyal-sinyal non-verbal
•    Mengetahui ketika para siswa tidak mengerti
•    Memandang siswa ketika berbicara kepada mereka, di dalam atau di luar kelas sekolah- kontak mata menunjukkan adanya kesadaran sebenarnya
•    Berusaha agar siswa saling mengenal
•    Memuji prestasi siwa yang berhasil untuk memotivasi belajar mereka dimasa mendatang

7. Memiliki kepribadian yang kuat
•    Memiliki intrgritas dan kejujuran dalam semua hubungannya dengan siswa
•    Mengemukakan di depan semua peraturan dan persyratan khusus tanpa ada harapan yang disembunyikan
•    Tidak mengubah peraturan tanpa persetujuan siswa
•    Sangat berhati-hati dan bertindak adil dalam memberikan nilai dan ujian
•    Menjaga kerahasian siswa
•    Bersedia mengambil resiko untuk berbuat salah dan kemudian memperbaiki kesalahan yang telah di buatnya
•    Memiliki kesabaran dan pengertian bagi siswa baru

8. Komitmen
•    Menunjukkan keinginan tulus untuk mengajar
•    Menjadikan mengajar sebagai poritas nomor satu
•    Menerima pembatasan dan kerja yang diperlukan menjalankan tugas secara benar
•    Melakukan segala apa yang diperlukan untuk selalu memberi tahu siswa tentang kemajuan, kebersihan, dan kebutuhannya
•    Meminta masukan dari siswa, teman sejawat, dan pegawai administrasi untuk tujuan perbaikan
•    Menerima kritik dan saran sebagai tanda perubahan yang positif
•    Selalu mencari cara-cara mengajar yang baru dan lebih baik
•    Berbagi ide-ide terbaik dengan teman sejawat demi peningkatan propsional mereka2

E. Ciri-ciri guru Menurut Islam dalam Mendidik Generasi Masa Depan
    Ciri-ciri muslim sebenarnya boleh kita rujuk apa yang disebut oleh Imam Al-Ghazali dalam 
kitabnya 

 Ihya Ulumuddin diantara lain adalah:
1.    Guu mstilah bersifat penyayang terhadap anak muridnya, Melihat anak muridnya sebagai anak sendiri dalam konteks memberi pelajaran dan mengasuh.

2 Tim Guru,FKI-UNS,OP CIT,hlm.114
2.    Menjadikan rasullah sebagai gudwah, Guru hendaklah menjadikan rasullah sebagai panutannya.
3.    Guru senantiasa menyekat murid-muridnya supaya tidak memberi tumpuan kepada sesuatu yang belum sampai masanya untuk diberi. Begitu juga paling rumit dalam industry pengajaran dan pentarbiahan ialah bagaimana hendak menyekat pelajar-pelajar dari pada berkelakuan negative dengan cara hikmah supaya tidak berlaku tindak balas yang negative kepada pelajar
4.    Tidak merendah-rendahkan ilmu tertentu dalam pengajaran, yakni yang baik itu faedahnya dalam kehidupan manusia, ilmu yang menunjuk jalan selamat di akhirat.
5.    Guru hendaklah mengikut tahap yang sesuai dengan umur dan akal pelajar dengan ilmu yang diajar.
6.    Guru hendaklah beramal dengan ilmu. Hendaklah elakkan apa yang dikatakan sebagai” Doubel standard”. Lain yang dikatakan, lain yang membuat.

F. Perbedaan Mengajar dengan Mendidik

    Berbicara tentang pengertian mengajar kalau dilihat esisenya dalam proses belajar mengajar sudah menyangkut kegiatan mendidik, dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat kedewasaanya, baik secara fisik maupun mental. Tetapi dalam uraian berikut ini mencoba membedakan, dengan suatu maksud memberikan suatu penamaan terhadap kenyataan yang kini sedang brkembang. 3
    Kenyataan yang dimaksuda adalah keadaan proses dan hasil pembelajaran disekolah-sekolah. Sehingga pembedaan ini tidak bersifat esensial dan konseptual. Memang kalau dilihat dari segi asal katanya, keduanya memiliki arti yang sedikit berbeda.
    Mengajar adalah memberi pelajaran, semisal pelajaran matematika, memberi  pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi agar siswa yang diajar itu mengetahui dan paham tentang bahan yang di ajarkan tadi. Sedang mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

    3Abu Ahmad dkk,Ilmu Pendidikan,PT. riene,Jakarta 1991

    Menurut umum, memang Mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa/anak didik. Jadi Mengajar lebih cendrung kepada transfer of knowledge.  
    Kenyataan Mengajar yang lebih menekankan transfer of knowledge, inilah justru banyak berkembang di sekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan juga orang tua wali sudah merasa puas kalau para anak didik mendapatkan nilai baik pada hasil ulangannya.
    Jadi penting dalam hal ini siswa di tuntut mengetahui pengetahuan yang telah diajarkan oleh gurunya. Yang penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana perilaku dan sikap mental anak didik jarang mendapatkan perhatian secara serius. Cara evaluasi yang dilakukan oleh guru pun  hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan atau tugas yang diberikan. Ini semua mendukung suatu pengertian bahwa Mengajar hanya terbatas pada soal kognitif dan paling-paling di tambah keterampilan dan masih jarang yang sampai pada unsur efeksi.
    Dalam hubungan ini perlu dikemukakan suatu kasus yang cukup menarik,. Pada suatu hari ada seseorang guru dan siswa dari suatu SMA, sama-sama naik colt kampus. Di dalam colt itu pun keduanya tidak bertegur sapa. Kemudian setelah sampai didepan gedung sekolahnya, guru itupun turun duluan dan siswanya dari belakang mengacungkan kepalan tangannya. Ilustrasi ini menunjukkan bahwa seorang guru tadi hanya di akui eksistansinya sebagai guru kalau hanya berada di depan kelas saja, tetapi kalau diluar kelas sudah bukan apa-apa lagi, bahkan mungkin di anggap musuh karena guru di pandang sebagai guru yang kejam.
    Kejadian-kejadian lain banyak, misalnya para siswa mengeroyok gurunya, hanya karena nilai rapornya jelek atau karena tidak naik kelas, padahal semua ini hanya sekedar symbol atau tahapan tertentu, bukan tujuan. Kasus dan kejadian seperti di contohkan di atas sebagai petunjuk atau akibat dari Mengejar yang transfer of knowledge, dan suyek belajar seolah-olah hanya membutuhkan pengetahuan saja.
    Padahal tujuan belajar secara sensual, disemping untuk mendapatkan pengetahuan, juga keterampilan dan untuk pembinaan sikap mental. Dengan demikian tidak cukup kalau hanya dilakukan proses pengajaran yang transfer of knowledge itulah maka Mengajar harus sekaligus Mendidik.
    Mendidik dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu Mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik. Dibandingkan dengan pengertian Mengajar maka pengertian Mendidik lebih mendasar. Mendidik tidak Skedar transfer of Knowledge, akan tetapi juga transfer of values.
    Mendidik diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikometrik maupun afektif, agar tumbuh sebagai manusia yang pribadi. Berkait dengan soal pembentukan kepribadian anak didik, maka Mendidik juga harus merupakan usaha untuk memberikan motivasi kepada anak didik agar terjadi proses internalisasi nilai-nilai pada dirinya, sehingga akan lahir suatu sikap yang baik.
    Sehubungan dengan uraian dan kenyataan diatas, maka Mengajar dalam kegiatan belajar Mengajar harus diterjemahkan secara konseptual, disingkronisasikan dengan pengertian Mendidik. Oleh karena itu raka joni memberi batasan Mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi.
   

G. Persamaan Mendidik dan Mengajar

    Mendidik dengan mengajar memiliki persamaan sama-sama mentransfer sesuatu kepada orang lain untuk menjadi lebih baik dan mengetahuinya.

H. Penutup

    “ MENGAJAR” adalah memberi pelajaran semisal, pelajaran matematika,memberi pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi, agar siswa yang di ajar itu mengetahui dan paham tentang bahan yang di ajarkan tadi. Sedangkan “ Mendidik ‘’ adalah memelihara dan memberi latihan mengenai ahklak dan kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang “ mengajar ‘’ di artikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa/anak didik. Jadi “ Mendidik ‘’ lebih cenderung kepada transfer of knowledge.
    Disamping untuk mendapatkan pengetahuan, juga keterampilan dan untuk pembinaan sikap dan mental.
    Mendidik dapat diartikan sebagai usaha untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani.
    Dengan demikian tidak cukup kalau hanya dilakukan proses pengajaran yang transfer of knowledge , itulah maka Mengajar harus sekaligus mendidik.
    Sehubungan dengan uraian dan kenyataan diatas, maka Mengajar dalam kegiatan belajar Mengajar harus diterjemahkan secara konseptual, disinkronisasikan dengan pengertian Mendidik.
    Sehungan dengan uraian dan kenyataan diatas , maka Mengajar dalam kegiatan belajar Mengajar harus diterjemahkan secara konseptual, disinkronisasikan dengan pengertian Mendidik. Oleh karean itu raka joni memberikan batasan Mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi.


DAFTAR PUSTAKA

Dimayati dkk,Belajar dan Pembelajaran,Jakarta,PT Asdi Mahsatya, 2006,hlm.112
Principles of College Teaching seperti dimuat dalam
http://www.kstate.edu/cat/teach/gthandbook/efectv.htm
Abu Ahmadi dkk, Ilmu Pendidikan,PT.rieneka,Jakarta 1991