KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat karunianya-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang mengulas
tentang bahasa dimana ini adalah mata kuliah “Sosiolinguistik” yang baerjudul “Hakikat
Bahasa”. Adapun makalah saya ini yaitu yang jauh dari kata sempurna baik dari
segi teknik penyajian maupun dari segi penyusunan.
Oleh
karena itu demi penyempurnaan makalah ini, maka penyusun siap menerima kritik
dan saran dari pembaca yang dapat menunjang perbaikan makalah ini lebih baik
kedepannya. Terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini sehingga kami dapat lebih mengerti dengan hakikat bahasa
yang di ulas dalam mata kuliah Sosiolinguistik, dan tidak lupa terima kasih
saya bagi teman-teman kampus dan keluarga
yang memberikan masukan saran terbaik bagi saya, sehingga makalah bahasa
ini dapat terselesaikan dengan baik walau jauh dari kata sempurna.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ....................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
D. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………….. 3
A. Hakikat Bahasa....................................................................................... .. 3
B. Hakikat Bahasa oleh Para Ahli.................................................................... 4
BAB III PENUTUP…………………………………………………………. 7
A. Kesimpulan................................................................................................. 7
B. Saran.......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak zaman dahulu, bahkan mungkin sejak zaman
manusia diciptakan, bahasa merupakan salah satu aspek yang tidak dapat
dipisahkan dari seluruh kehidupan umat manusia. Oleh karena itulah, bahasa
sampai saat ini merupakan sebuah persoalan yang sering dimunculkan dan dicari
jawabannya. Mulai dari “apa itu bahasa” sampai dengan “dari mana asal bahasa
itu?” (A.A Hidayat 2009 : 21) Banyak jawaban dan teori yang telah
disodorkan. Akan tetapi, semuanya belum memuaskan. Mengapa demikian? Karena
bahasa senantiasa hadir dan dihadirkan. Ia berada dalam kehidupan dan diri
manusia, dalam alam, dalam sejarah, dalam wahyu Tuhan. Ia hadir karena karunia Tuhan
Sang Penguasa Alam Raya. Karena bahasa merupakan karunia Tuhan maka upaya
mengetahuinya merupakan suatu kewajiban dan sekaligus merupakan amal saleh.
Jika seorang mampu mengetahui berbagai bahasa, maka ia sudah pasti termasuk
orang yang banyak pengetahuannya. Dengan demikian, mempelajari bahasa adalah
salah satu bentuk ibadah yang harus kita lakukan.
Sebelum bahasa dipahami lebih jauh, alangkah
baiknya kalau kita menjawab pertanyaan, apakah bahasa itu? Secara umum,
pertanyaan itu akan dijawab dengan jawaban ini
“bahasa adalah “alat komunikasi” yang digunakan manusia untuk...”
Jawaban atas pertanyaan itu tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar(I Wayan simpen 2008 : 1). Mengapa hal
itu dianggap
tidak sepenuhnya benar? Itu dikarenakan pertanyaan diatas tidak menanyakan
fungsi bahasa, tetapi wujud bahasa.
Dengan demikian artinya pertanyaan yang sesungguhnya belum
terjawab.Didalam kehidupan manusia, bahasa hanya dipandang sebagai alat
komunikasi belaka. Memang dalam bahasa fungsi ini yang paling menonjol dalam
bahasa, oleh karena itu manusia lebih mengenal fungsi bahasa itu dari pada
wujudnya ataupun sosok bahasa itu sendiri.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari, yang didalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak
dapat ditinggalkan (Masnur Muslich 2010: 3). Ia selalu mengikuti kehidupan manusia
sehari-hari, baik sebagai manusia anggota keluarga, Ras, suku maupun anggota
bangsa.
B.Batasan Masalah
Adapun
batasan masalah dalam makalah ini yang tak lain terdiri dari :
- Apakah yang dimaksud denganHakikat
Bahasa?
- Apakah Bahasa menurut para Ahli?
C. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini yang
tak lain terdiri dari :
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari Hakikat Bahasa
2.
Untuk mengetahui apa definisi Bahasa menurut para ahli
D. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini tak
lain adalah untuk mengulas lebih dalam tentang Bahasa yang dapat menunjang
pengetahuan tentang Sosiolinguistik khususnya Hakikat Bahasa serta memenuhi
tugas akhir semester yang telah diberikan dosen pembimbing yang akan
dikumpulkan tepat pada waktu yang telah disetujui.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Bahasa
Para pakar linguistik deskriptif biasanya
mendefinisikan bahasa sebagai “suatu sistem lambang bunyi yang bersifat
arbitrer” yang kemudian lazim ditambah dengan “lazimnya digunakan oleh
sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri (Abdul
Chaer 2009 : 30). Bagian utama dari definisi di atas menyatakan
hakikat bahasa itu, dan bagian tambahan apa fungsi bahasa itu.
Hakikat bahasa adalah yang membahas dan mengulas bahasa secara mendetail baik menurut
pakar-pakar bahasa maupun menurut masyarakat bahasa(Abdul Chaer 2007
: 33). Dalam hakikat bahasa ini sejalan dengan definisi
mengenai bahasa dari beberapa pakar, jika dibutiri akan ditemukan beberapa ciri
atau sifat yang hakiki dari bahasa.
B.
Hakikat Bahasa Oleh Para Ahli
Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi,
bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Abdul chaer 2006 : 1). Sebagai
sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah atau pola-pola
tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat.
Bila aturan, kaidah, atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu.
Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena lambang yang digunakan berupa bunyi,
maka yang dianggap primer di dalam bahasa adalah bahasa yang diucapkan, atau
yang sering disebut bahasa lisan. Karena itu pula, bahasa tulisan, yang
walaupun dalam dunia modern sangat penting, hanyalah bersifat sekunder. Bahasa
tulisan sesungguhnya tidak lain adalah rekaman visual, dalam bentuk huruf-huruf
dan tanda-tanda baca dari bahasa lain.
Bahasa adalah fenomena yang menghubungkan dunia
makna dengan dunia bunyi (Abdul Chaer 2009 : 1). Dunia makna artinya
adalah dimana setiap bahasa yang kita gunakan, akan menghasilkan sebuah
pengertian baik dari pengertian pendengar maupun pembaca dan diri sendiri, jika
dunia makna dihubungkan dengan dunia bunyi akan lebih menghasilkan pengertian
yang khas
Bahasa adalah satu sistem, sama dengan sistem-sistem
lain, yang sekaligus bersifat sistematis dan bersifat sistemis (Abdul Chaer
2009
: 30). Bahasa itu bukan merupakan satu sistem tunggal
melainkan dibangun oleh sejumlah subsistem (subsistem fonologi, Sintaksis, dan
leksikon). Sistem bahasa ini merupakan sistem lambang, sama dengan sistem
lambang lalu lintas, atau sistem lambang lainnya. Hanya, sistem lambang
bahasaini berupa bunyi, bukan gambar atau tanda lain, dan bunyi itu adalah
bunyi bahasa yang dilahirkan alat ucap manusia.
Bahasa adalah alat kamunikasi yang digunakan sesama
manusia dalam berinteraksi melalui pertukaran simbol-simbol linguistik baik
verbal maupun nonverbal (Y. Khairul Amri 2015 : 2). Bahasa sebagai media
komunikasi agar lebih mudah dipahami oleh pihak lain karena dapat
mentransmisikan informasi dengan menggunakan simbol-simbol bahasa.
Sosok bahasa sering disebut sebagai penanda
(Prevoir), bahasa juga sering disebut sebagai cermin masyarakat. Jadi selain
prevoir atau penanda keberadaan bagi budaya, bahasa juga merupakan cermin bagi
keberadaan masyarakatnya atau bahasa hampir pasti menunjukkan bangsanya. Pada
umumnya, bahasa dalam masyarakat sering banyak dipahami sebagai sistem lambang
atau simbol yang memiliki makna atau arti. Bahasa juga memiliki ciri produktif (Kunjana
Rahardi 2009 : 1-3). Mengapa di katakan seperti itu karena, dari bentuk
kebahasaan tertentu yang sudah ada pada bahasa itu hampir selalu dapat
dilahirkan bentuk-bentuk kebahasaan lainnya.
Ada
beberapa unsur yang dapat dikaji lebih dalam berkaitan dengan sosok bahasa itu.
Unsur-unsur itu adalah sebagai berikut :
1. Bahasa
adalah sebuah sistem
Bahasa dianggap sebagai sistem karena didalam
bahasaterdapat cara atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu. Dalam bahasa
ada cara atau aturan untuk menulis kata, membuat kalimat, menyusun paragraf dan
lain-lain.
2. Bahasa
adalah lambang
Bahas sebagai lambang sebenarnya
berkaitan dengan lambang itu sendiri. Didalam bahasa yang mengikuti sistem itu
adalah lambang. Semua huruf yang dipakai dalam setiap tulisan itu adalah
lambang
3. Bahasa
adalah bunyi
Wujud bahasa yang sesungguhnya
adalah bunyi. Dengan kata lain bahasa primer adalah bahasa tutur atau bahasa
lisan. Bahasa tulis adalah wakil dari bahasa lisan. Maka pengenalan bunyi dalam
proses pembelajaran sangatlah penting.
4. Bahasa
bersifat arbitrer/Konvensi
Mengapa orang inggris menyebut
anjing tidak dengan sebutan anjing saja tetapi dog? Disini kita seharusnya
dapat memahami dengan mudah bahwa bahasa itu adalah arbitrer.
5. Bahasa
hanya di kenal didunia manusia
Hanya manusialah yang berbahasa
karena manusia dengan penuh kesadaran menggunakan sistem bahasa itu,
mempelajari, memahami, menggunakan, melestarikan, dan mengembangkan bunyi yang
bersistem itu untuk kehidupannya.
6. Fungsi
utama bahasa adalah alat komunikasi/alat bekerja sama
Pada awalnya manusia menggunakan
bahasa semata-mata untuk berkomunikasi. Inilah fungsi bahasa yang paling
menonjol karena tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat saling berinteraksi.
7. Bahasa
berfungsi sebagai identitas suatu komunitas
Disamping sebagai alat komunikas,
bahasa juga berfungsi sebagai identitas komunitas (I
Wayan Simpen 2008 : 2-7). Bahasa dianggap sebagai simbol
kebudayaan karena bahasa merupakan sistem simbol manusia yang paling lengkap,
sehingga tidak mengherankan kalau bahasa juga menjadi simbol etnokultur.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan daripada makalah ini adalah dimana dalam pembahasan ini banyak dinyatakan
pengertian hakikat daripada bahasa itu sendiri tapi perlu kita ketahui bahwa
setiap pengertian yang ada kini tidak akan menjadi tunggal tetapi akan ada
lebih banyak tanggapan dan perkembangan pengertian bahasa yang akan dimuat
dalam berbagai buku dan pembahasan yang dapat kita kutip satu persatu sebagai
bahan suatu penelitian.
B.Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan
pada pembaca adalah harap untuk membaca dan mengulas lebih banyak tentang hakikat
bahasa. Pahamilah baik-baik setiap unsur bahasa yang membentuk hakikat kebahasaan
itu supaya pemahaman anda tentang hakikat bahasa semakin bertambah, lengkap,
dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Yusni Khairul. 2005. Bahasa
Indonesia : Pemahaman Dasar-Dasar Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Atap Buku
Chaer,
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta
: Rineka Cipta
Chaer, Abdul.2009. Sintaksis
Bahasa Indonesia :Pendekatan Proses. Jakarta : Rineka Cipta
Chaer,
Abdul. 2009. Psikolinguistik : Kajian
Teoretik. Jakarta : Rineka Cipta
Hidayat,
Asep Ahmad. 2009. Filsafat Bahasa :
Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna dan Tanda. Bandung : Remaja Rosdakarya
Muslich,
Masnur. 2010. Bahasa Indonesia Pada Era
Globalisasi : Kedudukan, Fungsi,
Pembinaan, dan Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara
Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga
Simpen,
I Wayan. 2008. Pelangi Bahasa Indonesia.
Denpasar Bali : Pustaka Larasan