--> MAKALAH - SISTEM DAN PENDIDIKAN ISLAM PADA PONDOK PESANTREN | KUMPULAN MAKALAH

Berbagi Tugas Sekolah Makalah dan Referensi

Thursday, January 05, 2017

MAKALAH - SISTEM DAN PENDIDIKAN ISLAM PADA PONDOK PESANTREN

| Thursday, January 05, 2017
A. Pendahuluan
            Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala bidang. Dalam sejarah hidup umat manusia dimuka bumi ini hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak ada kelompok manusia tidak menggunakan pendidikan sebagai pembudayaan dan peningkatan kualitsnya, sekalipun dalam kelompok masyarakat primitif. 
           Hanya sistem dan metodenya yang berbeda-beda sesuai taraf hidupnya dan budaya masyarakat masing-masing. Dikalangan masyarakat yang berbudaya modren, sistem dan metode pendidikan yang dipergunakan setaraf dengan kebutuhan atau tuntutan aspirasinya. Sistem dan metode tersebut diorentasikan kepada efektifitas dan efisiensi. 
          Metode penyajian atau penyampaian di pondok pesantren bersifat tradisional menurut kebisaan-kebiasaan yang lama dipergunakan dalam institusi itu. Lembaga pendidika dewasa ini juga sangat muthlak keberadaannya bagi kelancaran proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan konsep islam. Lembaga pendidikan dewasa ini juga sangat muthlak keberadaanya bagi kelancaran proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan konsep islam. Lembaga pendidikan islam merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang lingkup keislaman melaksakan tugasnya demi tercapainya cita-cita umat islam. 
         Pondok pesantren dan madrasah merupakan lembaga-lembaga pendidikan islam yang muthlak diperlukan di suatu negara secara umum atau disebuah kota secara khususnya, karena lembaga-lembaga itu ibarat mesin pencetak uang yang akan menghasilkan sesuatu yang sangat berharga, yang mana lembaga-lembaga pendidikan itu sendiri akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mantap dalam aqidah keislaman. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas masalah yang berkaitan dengan lembaga pendidikan islam tersebut.     
B. Pengertian Sistem dan Metode Pendidikan Islam di Pondok Pesantren 
            Pengertian "sistem" bisa diberikan terhadap suatu perangkat aau mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling memperkuat. Dengan demikian sistem adalah suatu sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 
              Pengertian lainnya yang umum dipahami dikalangan awam adalah bahwa sistem (lebih tepat sistem) itu merupakan "cara" untuk mencapai tujuan tertentu dimana dalam penggunaanya bergantung kepada berbagai faktor yang erat hubungannya dengan usaha pencapaian tujuan tersebut. Sistem dalam pengertian ini lebih berdekatan dengan pengertian "metode" sedang "metode" mula-mula berasal daril kata "meta" berarti melalui dan "hodos" berarti jalan. Jadi methode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai satu tujuan. 
             Bila kita mempergunakan istilah "sistem pendidikan dan pengajaran pondok pesantren" maka tak lain yang dimaksud adalah sarana yang berupa perangkat organisasi yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang berlangsung dalam pondok pesantren itu. Sedangkan bila kita mempergunakan istilah "sistem ("susteem" dalam bahasa Belanda) pendekatan" tentang metode pengajaran agama Islam di Indonesia, maka tak lain pengertian adalah "cara pendekatan dan cara penyampaian ajaran agama Islam di indonesia" dimana scopenya yang luas,tidak hanya berbatas pada pondok pesantren, akan tetapi mencakup lembaga-lembaga pendidikan formal, baik madrsah maupun sekolah umum dan non formal seperti pondok pesantren. 
              Oleh karena itu menciptakan suatu sistem/metode biasanya dikaji dan disesuaikan dengan kemungkinan dapat tiddaknya dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diciat-citakan. Khusus dalam dunia pendidikan Indonesia, tujuan-tujuan pendidikan yang hendak dicapai dengan sistem atau metode didasarkan atas kategori -kategori pemikiran sebagai berikut Tujuan Pendidikan Indonesia, tujuan-tujuan pendidikan yang hendak dicapai dengan sistem atau metode didasarakan atas kategori-kategori pemikiran sebagai berikut : Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Institusional, Tujuan Kurikuler, Tujuan Instrusional umum dan khusus. 
                   Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga pendidikan Islam, dimana para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, bertujuan untuk menguasai ilmu agama Islam secara detail, serta mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat.
                 Pesantern sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Lahir dan berkembang semenjak masa-masa pemulaan Islam masuk ke Indonesia. Pesantren merupakan sebuah kompleks dengan lokasi umumnya terpisah dari kehidpuan sekitarnya. Dalam kompleks itu terdiri dari beberapa bangunan, diantaranya rumah kediaman kyai, sebuah mesjid, tempat pengajaran diberikan diasrama tempat tinggal para santri. Ada lima elemen atau unsur penting dalam pesanteren, yaitu kyai, santri, pondok dan masjid, kitab-kitab islam klasik.
Tujuan terbentuknya pondok pesantren adalah :
1. Tujuan umum, yaitu membimbing anak didik untuk menjadi  manusia yang berkripadian Islam, yaitu dengan ilmu agamanya ia sanggup menjadi mubalig Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.
2. Tujaun khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kyai yang bersangkutan serta dalam mengamalkannya dan mendakwahknnya dalam masyrakat.
       Sebagai lembaga yang tertua, sejarah perkembangan pondok pesantren memiliki model-model pengajaran yang bersifat nonklasikal, yaitu model sistem pendidikan dengan metode pengajaran wetonan dan serogan.
C. Metode dalam Pendidikan Islam di Pondok Pesantren
           Dalam rangka atau usaha mencapai tujuan tersebut (TIU dan TIK) diperlukan suatu metode yang sangat operasional pula yaitu metode penyajian meteri pendidikan Islam dan keterampilan di lembaga pendidikan Pondok Pesantren tersebut.
       Dilingkungan Pondok Pesantren dimana pendidikan atau pengajaran di titik beratkan pada pengembagan jiwa beragama dan ilmu agama, sedangkan pengetahuan lainnya seperti keterampilan dan sebagainya hanya sebagai pelengkap, maka sudah barang tentu pusat perhatian para pendidiknya atau pengajarannya lebih banyak tertuju kepada ilmu dalam pengertian normative atau legalitas.
        Dengan memperhatikan fungsi dan peranan Pondok Pesantren yang sangat penting dalam pembangunan, maka pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam akan lebih mampu berperan apabila sistem dan metode pendidikan atau pengajarannya dapat dikaitkan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi modren serta tuntutan dinamika masyarakat.
              Untuk itu perlu diintrodusir sistem dan metode yang efektif dan efisien baik diukur menurut lamanya waktu, tempat atau lingkungan, pengembangan sikap dan kemampuan kreativitas serta budi luhur sesuai dengan ajaran agama dan aspirasi nasional.
              Dalam hubungan ini maka dalam melaksanakan pendidikan atau pengajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 1. Mengadakan pengelompokan santri menurut tingkatan usia yang mendapatkan pendidikan atau pengajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologisnya.
2. Membentuk group diskusi di kalangan santri yang taraf ilmu pengetahuannya dan taraf usiannya sama. Berilah problem-problem sosial yang ada kaitannya dengan pelajaran agama dan sebagainya.
3. Mengaitkan pelajaran agama dengan ilmu pengetahuan popular, misalnnya dengan kemajuan teknologi ruang angkasa yang sudah mencapai bulan dan plenet-plenet lainnya dan sebagainya.
4. Orientasi pendidikan atau pengajaran kepada kemanfaatan hidup manusia dalam kemasyarakatan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu berfalsafah Pancasila.
5. Memberikan pendidikan atau pengajaran yang mendorong berpikir luas atau kreatif, dan tidak eksklusif dalam masyarakat.
6. Mengajarkan bahasa Arab dan lain-lain dengan metode yang lebih efektif.
7. Sering mengadakan kuliah kerja dalam masyarakat.
           Dalam metode penyampaiannya ada beberapa pondok salafiyah yang masih menggunakan metode lama atau tradisional menurut kebiasaan-kebiasaan yang lama dipergunakan dalam institusi itu, metode-metode tersebut antara lain.
1. Sorogan
            Yaitu suatu sistem belajar secara indivual dimana seorang santri berhadapan dengan seorang guru, dengan seorang guru, dengan sistem pengajaran secara sorogan ini memungkinkan hubungan kyai dengan santri sangat dekat, sebab Kyai dapat mengenal kemampuan pribadi santri secara satu persatu. Metode yang santrinya cukup pandai mensorongkan (mengajukan) sebuah kitab kepada kyai untuk dibaca di hadapannya, kesalahan dalam bacaanya itu langsung dibenarkan oleh kyai. Metode ini dapat dikatakan sebagai proses belajar mengajar individual.
             Model ini amat bagus untuk mempercepat sekaligus mengevaluasi penguasaan santri terhadap kandungan kitab yang dikaji. Akan tetapi metode ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, ketaatan dan kedisiplinan yang tinggi dari para santri. Model ini biasanya hanya diberikan kepada santri pemula yang memang masih membutuhkan bimbingan khusus secara intesif. Pada umumnya pesantren lebih banyak menggunakan model weton karena lebih cepat dan praktis untuk mengajar banyak santri.
2. Bandungan
                 Sistem bandungan ini sering disebut dengan Halaqoh dimana dalam pengajaran, kitab yang dibaca oleh Kyai hanya satu, sedang para santri membawa kitab yang sama, lalu santri mendengarkan dan menyimak bacaan kyai.
3. Weton
                Istilah weton berasal dari bahasa jawa yang diartikan berkala atau berwaktu. Pengajian weton bukan merupakan pengajian rutin harian, tapi dilaksanakan pada saat tertentu misalnya pada setiap selesai sholat Jum'at dan sebagainya.

D. Sistem Pendekatan Metodologis di Pondok Pesantren
                Sistem pendekatan metodologis yang perlu mendapatkan perhatian dari para pendidik juga di pondok pesantren adalah bilamana didasarkan atas disiplin ilmu sosial sekurang-kurangnya meliputi.

1. Pendekatan Psikologis
           Pendekatan ini tekanannya diuatamakan pada dorongan yang bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang mampu menggerakkan daya kognitif. konatif dan afektif.

2. Pendekatan Sosio-Kultur
             Pendekatan ini lebih ditekankan pada usaha pengembangan sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan masyarakat yang berorientasi kepada kebutuhan hidup yang makin maju dalam berbudaya dan berperadapan.

3. Pendidikan Religi
            Yakni suatu pendekatan yang membawa keyakinan (Aqidah) dan keimanan dalam pribadi anak didik yang cenderung kearah komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam dan meluas).

4. Pendekatan Historis
       Ditekankan pada usaha pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan.

5. Pendekatan Komparatif
           Pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum agama yang yang ditetapkan selaras dengan situasi dan zamannya.

6. Pendekatan Filosofis
            Yaitu pendekatan yang berdasarkan tinjauan falsafah. Pendekatan demikian cenderung kepada usaha mencapai kebenaran dengan memakai akan atau resiko.

E. Prinsip-Prinsip Dalam Metode Pendidikan Islam di Pondok Pesantren
           Prinsip-prinsip umum belajar dan motivasi yang perlu ditetapkan dalam pondok pesantren Yaitu?
1. Prinsip kebermaknaan
           Prinsip ini menghendaki bahwa anak didik akan terdorong untuk mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

2. Prinsip Prasyarat
           Prinsip ini menuntut pendidik untuk menyadari bahwa anak didik akan tergerak untuk mempelajari hal-hal baru bila ia memiliki semua prasyarat yaitu mengaitkan pengetahuan yang dimiliki anak didik dengan yang dimiliki oleh pendidik.

3. Prinsip-prinsip Model
           Prinsip ini menghendaki agar pendidik memberikan dalam proses belajar model/contoh yang dapat diamati atau ditiru oleh anak didik. Dengan demikian, ia akan berusaha memiliki tingkah laku yang baru sebagai yang diterapkan  oleh pendidik dalam model/contoh tersebut.

4. Prinsip Komunikasi Terbuka
            Prinsip tersebut menuntut agar pendidik mendorong anak didik lebih banyak mempelajari sesuatu dengan cara penyajian yang disusun sedemikian rupa sehingga pesan-pesan pendidik terbuka bagi anak didik.

5. Prinsip Kebaruan
           Anak didik akan lebih banyak belajar bilamana minart/perhatiannya tertarik oleh penyajian-penyajian yang relatif baru.

6. Prinsip Praktek Aktif
           Prinsip praktek aktif yaitu anak akan dapat belajar lebih baik bilamana ia diikutsertakan dalam praktek.

7. Prinsip Praktek Terbuka
           Anak didik akan belajar lebih baik dan giat bilamana pelajaran praktek tersebut disusun dalam periode yang singkat yang distribusikan dalam jangka waktu tertentu.

 8. Prinsip Mengurangi Petunjuk
           Seorang anak didik akan lebih baik dalam belajarnya bilamana intruksi (perintah) atau petunjuk semakin dikurangi dan dihapuskan.

F. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Sistem" bisa diberikan terhadap suatu perangkat atau mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian dimana sutu sama lain saling berhubungan dan saling memperkuat. Dengan demikian sistem adalah suatu sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Bila kita mempergunakan istilah "Sistem pendidikan dan pengajaran pondok pesantren" maka tak lain yang dimaksud adalah sarana yang berupa perangkat organisasi yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang berlangsung dalam pondok pesantren itu. Oleh karena itu menciptakan suatu sistem/metode biasanya dikaji dan disesuaikan dengan kemungkinan dapat tidaknya dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.

          Dalam hubungan ini maka dalam melaksanakan pendidikan atau pengajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 
1. Mengadakan pengelompokan santri menurut tingkatan usia yang mendapatkan pendidikan atau pengajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologisnya. 
2. Membentuk group diskusi dikalangan santri yang taraf ilmu pengetahuan dan taraf usianya sama. Berilah problem-problem sosial yang ada kaitannya dengan pelajaran agama dan sebagainya. 
3. Mengaitkan pelajaran agama dengan ilmu pengetahuan popular, misalnya dengan kemajuan teknologi ruang angkasa yang sudah mencapai bulan dan planet-planet lainnya dan sebagainya. 

          Sistem pendekatan metodologis yang perlu mendapatkan perhatian dari para pendidik juga dipondok pesantren adalah bilamana didasarkan atas disiplin ilmu sosial sekurang-kurangya meliputi : Pendekatan Psikologis, Pendekatan Sosio-Kultur, Pendekatan Religik, Pendekatan Historis, Pendekatan Komparatif.

Daftar Pustaka
        Arifin, Muzayyin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Semarang : PT.Bumi Aksara, 2000
        Hawi, Akmal, Kapita Selektra Pendidikan Islam, Palembang : IAIN Rden Fatah Presh, 2008
        Hasbullah, Kapita Selektra Pendidikan Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996
    Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Agama Islam (Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya), Bandung : Trigenda Karya, 1993
       Ukas Maman, Manajeman Konsep, Prinsip dan Aplikasi, Bandung : Cita Pustaka Media, 2006
        Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2001

Related Posts

1 comment:

  1. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

    ReplyDelete