--> KUMPULAN MAKALAH | Deskripsi Singkat Blog di Sini

Berbagi Tugas Sekolah Makalah dan Referensi

Thursday, July 21, 2016

no image

MAKALAH KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN DI TINJAU DARI SUDUT GURU DAN SISWA

A. Pendahuluan 

          Kepemimpinan bukan ditentukan seseorang atau beberapa atau beberapa orang saja, melainkan hasil bersama antara orang pemimpin dengan orang yang dipimpinnya. Pemimpin tidak akan efektif apabila tidak ada partisipasi bawahan. untuk mengavaluasi efektifitas kepemimpinan sering dikaitkan dengan konsekuensi dan tindakan - tindakan pemimpin tersebut bagi para pengikutnya dan para stakeholder lainnya.
            Sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang telah dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekola dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah.
              Pada sekolah efektif seluruh siswa tidak hanya yang memiliki kemampuan tinggi dalam belajar tetapi juga memiliki kemampuan intelektualitas yang dapat mengembangkan dirinya sejauh mungkin jika dibandingkan dengan kondisi awal ketika mereka baru memasuki sekolah.
             Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa penyusun makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya ecaluasi diri. Dan kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat bahkan hikmah bagi penulis dan pembaca. 
B. Pembahasan
1. Kepemimpinan dalam pendidikan di Tinjau dari Sudut Guru dan Siswa 
                Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan. Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompok yang memberikan tugas pengarahan pengorganisasian yang relavan dengan kegiatan-kegiatan kelompok. Kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai usahan Kepala  Sekolah dalam memimpin, mempengaruhi dan memberikan bimbingan kepada para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan pendidikan pengajaran dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan yang telah direncanakan. 
                Dari defenisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah sumbangan dari seseorang di dalam situasi-situasi kerja sama. Kepemimpinan dan kelompok adalah merupakan dua hal yang dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Tak ada kelompok tanpa adanya kepemimpinan, dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi intern kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin, jika ia berada diluar kelompoknya harus berada di dalam suatu kelompok di mana ia memainkan peranan-peranan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya. 
               Jadi, kepemimpinan pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam situasi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. 
                 Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. 
1. Tugas-tugas Kepemimpinan Pendidikan 
            Menurut pandangan demokrasi, kegiatan kepemimpinan pendidikan diwujudkan sedemikian rupa sehingga tugas-tugas pokok dibawah ini terealisir : 
a. Membantu orang-orang di dalam masyarakat sekolah merumuskan tujuan-tujuan pendidikan. 
b. Memperlancar proses belajar mengajar dengan mengembangkan pengajaran yang lebih efektif. 
c. Membentuk/membangun suatu unit organisasi yang produktif
d. Menciptakan ilklim di mana kepemimpinan pendidikan dapat bertumbuh dan berkembang. 
e. Memberikan sumber-sumber yang memadai untuk pengajaran yan efektif 
              Tugas-tugas diatas merupakan tolak ukur untuk menguji efektifitas kepemimpinan seseorang, dan dapat dirumuskan dengan hubungan "Jika maka" Jika kepemimpinan disekolah efektif, maka : 
a. Orang-orang memperoleh sumbangan yang berharga dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan. 
b. Berlangsung pengajaran yang efektif 
c. Orang-orang yang mengenal diri mereka sebagai penyumbang yang bertanggung jawab terhadap suatu organisasi yang produktif. 
d. Terciptanya suasana yang kondusif (berguna) untuk pertumbuhan orang -orang yang bekerja di dalamnya, 
e. Bertambahnya sumber-sumber yang kaya dimanfaatkab kedalam situasi belajar mengajar. 
              Untuk mencapai sekolah yang  efektif, guru yang mengajar disekolah tersebut harus memiliki kompetensi serta komitmen yang tinggi, bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. Guru memiliki peran penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Untuk mengetahui semua harapan itu, maka sekolah harus melakukan kegiatan evaluasi secara berkala, jujur dan objektif. Jika hal demikian dapat dilaksanakan dalam sekolah maka sekolah tersebut akan mendapatkan dari orang tua dan masyarakat. Dengan kepercayaan itulah sekolah akun dapat dibangun menjadi intitusi yang kuat dan martabat. 
                 Pada sekolah efektif seluruh siswa tidak hanya yang memiliki kemampuan tinggi dalam belajar tetapi juag memiliki kemampuan intelektualitas yang dapat mengembangkan dirinya sejauh mungkin jika dibandingkan dengan kondisi awal ketika mereka baru memasuki sekolah. Harapan ini sedikit berbeda dengan kenyataan yang memfokuskan efektifitas sekolah pada penguasaan kemampuan intelektual yang tercermin dari hasil Nilai Ujian Akhir yang hanya menilai aspek intelektualitas tanpa dapat mengukur hasil belajar siswa dalam kepribadian secara utuh. Sekolah yang efektif pastinya akan menjadi sekolahan yang diserbu oleh banyak calon siswa setiap awal tahun pelajaran dimulai. Peserta didik yang efektif sengat ditentukan oleh rumah dan sekolah yaitu rumah yang efektif dan sekolah yang efektif. 
             Guru profesional menurut suhertian, memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut : 
a. Memiliki kemampuan sebagai ahli dalam bidang mendidik dan mengajar 
b. Memiliki rasa tanggung jawab, yaitu mempunyai komitmen dan kepedulian terhadap tugasnya, dan 
c. Memiliki rasa kesejawatan dan menghayati tugasnya sebagai suatu karier serta menjunjung tinggi kode etik jabatan guru. 
            Menurut G.R Terry yang dikutif Maman Ukas, Bahwa tipe-tipe kepemimpinan ada 6 Yaitu : 
a. Tiipe kepemimpinan pribadi (personal Leadership). Dalam sistem kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan
b. Tipe kepemimpinan non pribadi (Non Personal Leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawas
c. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi harus ditaati. 
d. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertannggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan.  
e. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadeship). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya. 
f. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogeninius leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya sistem kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelompok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikut berkecimpung. 
2. Kepemimpinan Dalam Pelajaran Di Tinjau Dari Sudut Guru Dan Siswa.
            Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain tentang pencapaian prestasi ke arah tujuan organisasi. Secara luas defenisi kepemimpinan dikemukakan oleh Yukl menyatakan bahwa kepemimpian meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budanya. 
             Pembelajaran adalah proses interaksi Siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di dalam proses pembelajaran terdapat usaha guru membantu siswa memperoleh ilmu dan pengetahuan, menguasi kemahiran dan tabiat, serta membentuk sikap dan karakter siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Dilihat dari deskripsi pembelajaran di atas, tampak bahwa peran guru sangatlah penting. 
            Secara spesifik, undang-undangan no.14 tentang guru dan dosen menjelaskan bahwa tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidilkan dasar dan pendidikan menengah. Berdasarkan peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan bahwa untuk menjalankan Tugasnya, Kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 
           Dalam menjalankan tugasnya tersebut, dengan segenap kompetensi yang dimilikinya, guru merupakan profesi yang menuntut penerapan konsep kepemimpinan yang unik. Keunikan tersebut dibentuk karena bawahan (menurut istilah Hersey dan Blanchard) adalah siswa, sekelompok manusia yang memiliki karakteristik tertentu. Selain itu, unsur situasi yang melingkupinya juga unik. Yaitu sekolah. Sekolah merupakan satuan organisasi unik. Organisasi ini tidaklah berdiri sendiri, tetapi merupakan satuan organisasi yang lebih luas (Depdiknas), dan hidup dalam komteks lingkungan sosial budaya dimana sekolah itu berada. Jika sekolah tersebut dibangun oleh organisasi masyarakat, tentu ada visi dan misi tertentu yang juga mempengaruhi organisasinya. 
        Manakala siswa belum dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Pada tahap ini di samping pengetahuan teori belajar mengajar, pengetauan tentang siswa, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik belajar, pengetahuan tentang siswa, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik belajar, misalnya : prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, dan keterampilan menilai hasil belajar siswa. 
         Setelah melaksanakan proses pembelajaran, tahap terakhir pembelajaran adalah melaksanakan evaluasi. Yang dikerjakan guru dalam tahapan ini adalah memilih dan membuat soal sesuai dengan SKL dengan memperhatikan tingkat kesukaran dan tingkat pembeda, selanjutnya memeriksa jawaban , mengklarifikasi hasil-hasil penilaian, menafsirkan dan menyusun program tindak lanjut hasil penilaian. Dalam menjalankan semua tahapan pembelajaran tersebut, ada proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan guu. Ketika mengambil pengambilan keputusan yang harus dilakukan guru. Ketika mengambil keputusan inilah guru berperan sebagai seorang pemimpin yang dituntut mampu membawa para siswanya mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan yang telah direncakan. 
            Dalam melaksanakan proses pembelajaran, tahapan yang dilakukan guru adalah : 
a. Membuka pelajaran 
b. Menyajikan Materi
c. Menggunakan media dan metode
d. Memotivasi siswa
e. Berinteraksi dengan siswa secara komunikatif 
f.  Menyimpulkan pelajaran 
g. Melaksanakan penilaian, dan tindakan lanjut 
             Faktor-faktor yang mempengatuhi kepemimpinan menjadi dua faktor besar yaitu faktot internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah fakor-faktor yang muncul dari diri pemimpin, sedangkan faktor ekskternal adalah faktor-faktor yang terkait dengan karakteristik bawahan dan situasi. termasuk didalamnya situasi organisasi dan sosial. 
          Faktor internal, sebagai seorang pribadi, pemimpin tentu memiliki karakter unik yang membedakannya dengan orang lain. Keunikan ini tentu akan berpengaruh pada pandangan dan cara ia memimpin sebagai individu, ada kompetensi yang terbentuk melalui proses pematangan dan pendidikan. Faktor Eksternal. 
           Faktor eksternal jika dikaitkan dengan formula Hersey dan Blachar, adalah faktor yang disebabkan oleh karakter bawahan, di dalamnya terkait dengan status sosial, Pendidikan, pekerjaan, harapan, ideologi, agama dll. Faktor-faktor itu tentu akan menentukan bagaimana pemimpin mengatur dan mempengaruhinya. Jika bawahan itu adalah siswa, maka pemimpin akan menjalankan pola kepemimpinan sesuai dengan karakter siswa. Karakter siswa pun akan berbeda-beda, ada belum dewasa sehingga pemimpin mendekatinya dengan pendekatan pedagogi, ada pula siswa sudah dewasa sehingga memerlukan pendekatan andragogi. Kepemimpinan kepala sekolah harus dapat menggerakkan dan memotivasi kepada : 
a. Guru, untuk menyusun program, menyajikan program dengan baik, melaksanakan evaluasi, melakukan analisis hasil belajar dan melaksanakan perbaikan dan pengayaan secara tertib dan bertanggung jawab. 
b. Karyawan, untuk mengerjakan tugas administrasi dengan baik, melaksanakan kebersihan lingkungan secara rutin, melaksanakan tugas pemeliharaan gedung dan perawatan barang-barang inventaris dengan baik dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. 
c. Siswa, untuk rajin belajar secara tertib, terarah dan teratur dengan penuh kesadaran yang berorientsi masa depan dan 
d. Orang tua dan masyarakat, agar mampu untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemitraan yang lebih baik agar partsipasi mereka terhadap usaha pengembangan sekolah makin meningkat dan dirasakan sebagai suatu kewajiban, bukan sesuatu yang membebani. 
C. Penutup 
         Dunia pendidikan adalah dunia guru, rumah rehabilitasi anak didik. Dengan sengaja guru berupaya mengerahkan tenaga dan pikiran kita untuk mengeluarkan anak didik dari terali kebodohan. Sekolah sebagai tempat pengabdian adalah bingkai perjuangan guru dalam keluruhan akal budi untuk mewariskan nilai-nilai ilahiyah dan mentraformasikan multinorma keselamatan duniawi dan ukhrowi kepada anak didik agar menjadi manusia yang berahlak mulia, cerdas, kreatif, dan mandiri, berguna bagi pembangunan bangsa dan Negara di masa mendatang. 
           bila diibaratkan seorang pemimpin didalam pendidikan dan pengajaran maka guru dan siswa/anak didik menjadi dua figur manusia yang selalu hangat dibicarakan dan tidak pernah ada absen dari agenda pembicaraan masyarakat. Guru tidak hanya disanjung dengan keteladanannya, tetapi ia juga dicaci maki dengan sains hanya karena kealpaannya berbuat kebaikan, maka kejahiliyaan itu bagai tetes air daun talas. Keburukan guru membimbing dan membina anak didik. Padahal warna perilaku anak didik yang buruk terkomsumsi dari multisumber. 
            Guru adalah figure manusia sumber yang menempati posisi, memimpin dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Kepemimpinan guru dalam pendidikan harus tegas dan baik. Guru adalah pemimpin bagi anak didiknya, dilembaga formal adalah dunia kehidupan guru banyak menghabiskan waktunya disekolah dan mengabdikan diri kepada anak didik, sisanya ada dirumah dan dimasyarakat. Oleh karena itu harus terbangun kepemimpinan yang tegas dan baik dari guru untuk anak didiknya dan anak didik terhadap dirinya untuk memimpin dirinya sendiri untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kemuliannya guru meluruskan pribadi anak didik yang dinamis agar tidak membelok dari kebaikan. 

DAFTAR PUSTAKA 

Abdul, Wahab Aziz. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan
          Pendidikan. Alfabeta:Bandung. 
Maman, Ukas. 1999. Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Ossa Promo: 
          Bandung. 
Miftah, Toha. 1990. Kepemimpinan Dalam Manjemen Suatu Pendekatan
          Perilaku. Rajawali Pers Jakarta. 
Mulyono. 2009. Education Leadership. UIN Press: Malang. 
Soemanto, Wasty dkk. 1960. Kepemimpinan Dalam Pendidikan. PT Usaha 
          Nasional : Surabaya. 
Suparlan. 2008. Membangun Sekolah Efektif. Hikayat Publishing: Yogyakarta
           

Sunday, December 13, 2015

CARA MEMASUKKAN VIDEO SENDIRI KE YOUTUBE

CARA MEMASUKKAN VIDEO SENDIRI KE YOUTUBE



         Youtube adalah salah satu saluran video yang paling sering dikunjungi…dan di youtube banyak sekali macam ragam tontonan yang menarik…..dari hal yang penting sampai… yang gk penting…mungkin agan-agan juga suka kan nonton video di youtube? …jika agan-agan sering menonton video di youtube …apakah sekarang agan-agan ingin memiliki video sendiri di youtube? …. Sebenarnya mudah sekali gan untuk memasukkan video sendiri di youtube!…nah jika agan-agan ingin memasukkan video sendiri sendiri di youtube agan-agan bisa mengikuti cara-cara yang admin posting dibawah ini…

  Yang Pertama: Agan harus punya yang namanya akun Gmail ..Jika akan belum punya atau belum
Pernah mendaftar akun gmail bisa mengikuti cara mendaftar akun gmail klik   disini
Yang Kedua  : Jika agan sudah punya akun Gmail agan bisa masuk ke akun Gmail agan…Disini
Yang Ketiga  : Nah sesudah masuk ke akun gmail agan  coba buka Youtube agan ..nanti di pojok kanan tampilan pertama youtube akan ada tulisan UPLOAD agan bisa klik UPLOAD ..
                          Nanti akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini..

 

Yang Keempat : Agan tinggal klik di bagian tengah tampilan youtube dan cari video agan yang mana akan agan akan masukkan ke youtube...
Yang Kelima    :  Jika agan sudah selesai memilih vidio yang akan dimasukkan ke youtube agan tinggal      tunggu sampai 100% biasanya lama loadingnya tergantung dari panjang durasi Vidio agan….
                    Jika sudah selesai...memberi Judul Vidio agan di bagian kolom bawah …Saran admin sebaiknya agan kasih judul yang unik dan menarik agar muncul dihalaman pertama youtube…trus klo agan mau buat diskripsi boleh saja …jika sudah selesai dan sudah yakin agan tinggal klik Publish
Yang Keenam  : Selesai dha….agan sekarang sudah punya saluran sendiri di youtube.. kalo agan mau lihat hasil vidio agan ..agan bisa cari pencarian youtube Judul yang agan buat tadi …
Nah demikian dulu yang admin bisa posting kali ini…mudah-mudahan yang admin posting bermanfaat bagi agan…..Jika agan mau bertanya dan ingin memberi saran untuk membangun blog ini agan bisa komen atau hubungi kontak saya ….Terimakasih sudah berkunjng diblog ini ..mudah-mudahan kita bisa berjumpa kembali di postigan-postingan admin selanjutnya…

Thursday, December 10, 2015

CARA MEMBUAT BLOG GARTIS DI BLOGSPOT

CARA MEMBUAT BLOG GARTIS DI BLOGSPOT


           Untuk membuat blog di blogspot sebenarnya tidaklah sulit dan tidak membutuhkan biaya sama sekali alias Free atau sama dengan Gratis ….kemaren saya baru saja memposting RAHASIA MAMFAAT DAN KEUNTUNGAN MEMBUAT BLOG jika agan belum tau apa saja kegunaan dan manfaat membuat blog agan bisa saja langsung mengunjunginya disini…

        Nah jika agan sudah membaca manfaat dan keuntungannya membuat blog, mungkin agan mulai bertanya gimana si caranya membuat blog? Nah itulah yang akan admin posting kali ini… jadi jika agan benar-benar ingin membuat blog agan bisa mengikuti langkah-langkah yang admin posting di bawah ini ……Jangan lupa gan menyiapkan artikel atau bahan apa yang akan agan posting… berikut dibawah ini caranya gan….

Yang pertama     :  Agan harus punya yang namanya akun Gmail..kalo agan belum tau atau belum punya akun gmail agan bisa baca disini….
Yang Kedua     :  Jika Agan sudah punya akun Gmail ..coba sekarang agan masuk ke akun Gmail  agan..biar lebih cepat klik disini …
Yang Ketiga      : Nah Setelah agan sudah masuk ke akun Gmail sekarang agan buka tap baru dan ketikkan di google pencarian kata “ Blogger ”  dan klik masuk ke blogger
Yang Keempat  : Nanti agan agan di bawah kebawak ke dasbor blogger  
Yang Kelima    : Untuk pertama kali masuk ke Dasbor Blogger agan akan di minta membuat   blog baru di situ agan bisa klik Buat Blog nanti akan muncul tampilan seperti ini ..
              
 
Yang Keenam   :  Untuk Kolom Pertama agan bisa isikan yang akan agan jadikan  nama judul  blog agan  nanti ….
                             Contoh : Blog Mawar,   Makalah ku   dll                              

Yang Ketujuh    :  Untuk kolom yang kedua agan isikan alamat URL yang cocok untuk blog agan  ..
                           Catatan untuk membuat alamat blog disini harus diakhiri dengan Blogspot.com
                           Contoh : Blogmawar.blogspot.com ( Jangan ada spasi)
                                         Makalahku.blogspot.com  (Jangan ada spasi) 
Yang Kedelapan : Nah setelah selesai agan bisa milih templet mana yang akan gunakan untuk blog agan itu sudah disediakan.
Yang Kesembilan : Agan tinggal klik Buat Blog….
Nah sampai di situ sebenarnya blog agan sudah jadi…jika agan ingin melihat blog agan, agan tinggal ketikkan saja alamat URL yang agan buat tadi ...tapi blog agan akan tampil kosong yang ada Cuma templet dan  nama Blog Agan saja …Untuk mengisi tulisan di blog agan…agan bisa masuk ke Dasbor  Blogger agan yang tadi,…. Nanti akan muncul ada tulisan mulai ngepos ..nah agan Klik mulai ngepos nanti akan muncul halaman postingan agan tampilan seperti dibawah ini….




 Nah dikotak paling atas ada tempat untuk judul postingan agan sedangkan yang dibawah untuk isi postingan agan …agan bisa atur tulisan agan dari menu yang tersedia di halaman postingan agan….kalo sudah selesai agan bisa klik Publikasikan Tapi saran admin sebelum agan klik Publikasikan sebaiknya gan klik Pertinjau dulu untuk melihat hasil blog agan jika agan sudah yakin baru agan Publikasikan ..
Giman Gan mudahkan membuat blog …Cukup sekian dulu gan yang bisa admin posting kali ini…mudah-mudahan postingan admin ini bermanfaat buat agan-agan sekalian jika ada yang mau di tanya atau ingin memberi saran untuk membangun blog ini silahkan gan, agan boleh komen tapi yang sopan ya gan.,…atau lewat kontak saya ..mudah-mudah admin akan balas…Ok Gan… Terimakasih sudah berkunjung….

Wednesday, December 09, 2015

no image

MAKALAH TENTANG : HAKEKAT BAHASA

KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat karunianya-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang mengulas tentang bahasa dimana ini adalah mata kuliah “Sosiolinguistik” yang baerjudul “Hakikat Bahasa”. Adapun makalah saya ini yaitu yang jauh dari kata sempurna baik dari segi teknik penyajian maupun dari segi penyusunan.
         Oleh karena itu demi penyempurnaan makalah ini, maka penyusun siap menerima kritik dan saran dari pembaca yang dapat menunjang perbaikan makalah ini lebih baik kedepannya. Terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat lebih mengerti dengan hakikat bahasa yang di ulas dalam mata kuliah Sosiolinguistik, dan tidak lupa terima kasih saya bagi teman-teman kampus dan keluarga  yang memberikan masukan saran terbaik bagi saya, sehingga makalah bahasa ini dapat terselesaikan dengan baik walau jauh dari kata sempurna.
  
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................          i
DAFTAR ISI...............................................................................         ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...            1
A.    Latar Belakang...........................................................................................           1
B.     Batasan Masalah .......................................................................................            2
C.     Rumusan Masalah......................................................................................            2
D.    Tujuan Penulisan.......................................................................         2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………..         3
A.       Hakikat Bahasa....................................................................................... ..           3
B.       Hakikat Bahasa oleh Para Ahli....................................................................           4

BAB III PENUTUP………………………………………………………….          7
A.    Kesimpulan.................................................................................................          7
B.     Saran..........................................................................................................          7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………      8

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sejak zaman dahulu, bahkan mungkin sejak zaman manusia diciptakan, bahasa merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kehidupan umat manusia. Oleh karena itulah, bahasa sampai saat ini merupakan sebuah persoalan yang sering dimunculkan dan dicari jawabannya. Mulai dari “apa itu bahasa” sampai dengan “dari mana asal bahasa itu?” (A.A Hidayat 2009 : 21) Banyak jawaban dan teori yang telah disodorkan. Akan tetapi, semuanya belum memuaskan. Mengapa demikian? Karena bahasa senantiasa hadir dan dihadirkan. Ia berada dalam kehidupan dan diri manusia, dalam alam, dalam sejarah, dalam wahyu Tuhan. Ia hadir karena karunia Tuhan Sang Penguasa Alam Raya. Karena bahasa merupakan karunia Tuhan maka upaya mengetahuinya merupakan suatu kewajiban dan sekaligus merupakan amal saleh. Jika seorang mampu mengetahui berbagai bahasa, maka ia sudah pasti termasuk orang yang banyak pengetahuannya. Dengan demikian, mempelajari bahasa adalah salah satu bentuk ibadah yang harus kita lakukan.
Sebelum bahasa dipahami lebih jauh, alangkah baiknya kalau kita menjawab pertanyaan, apakah bahasa itu? Secara umum, pertanyaan itu akan dijawab dengan jawaban ini  “bahasa adalah “alat komunikasi” yang digunakan manusia untuk...” Jawaban atas pertanyaan itu tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar(I Wayan simpen 2008 : 1). Mengapa hal itu dianggap tidak sepenuhnya benar? Itu dikarenakan pertanyaan diatas tidak menanyakan fungsi bahasa, tetapi wujud bahasa.  Dengan demikian artinya pertanyaan yang sesungguhnya belum terjawab.Didalam kehidupan manusia, bahasa hanya dipandang sebagai alat komunikasi belaka. Memang dalam bahasa fungsi ini yang paling menonjol dalam bahasa, oleh karena itu manusia lebih mengenal fungsi bahasa itu dari pada wujudnya ataupun sosok bahasa itu sendiri.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang didalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan (Masnur Muslich 2010: 3). Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota keluarga, Ras, suku maupun anggota bangsa.
B.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini yang tak lain terdiri dari :
    1. Apakah yang dimaksud denganHakikat Bahasa?
    2. Apakah Bahasa menurut para Ahli?
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini  yang tak lain terdiri dari :
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari Hakikat Bahasa
2.    Untuk mengetahui apa definisi Bahasa menurut para ahli
D. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini tak lain adalah untuk mengulas lebih dalam tentang Bahasa yang dapat menunjang pengetahuan tentang Sosiolinguistik khususnya Hakikat Bahasa serta memenuhi tugas akhir semester yang telah diberikan dosen pembimbing yang akan dikumpulkan tepat pada waktu yang telah disetujui.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Hakikat Bahasa
Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai “suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer” yang kemudian lazim ditambah dengan “lazimnya digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri (Abdul Chaer 2009 : 30). Bagian utama dari definisi di atas menyatakan hakikat bahasa itu, dan bagian tambahan apa fungsi bahasa itu.
Hakikat bahasa adalah yang membahas dan mengulas bahasa secara mendetail baik menurut pakar-pakar bahasa maupun menurut masyarakat bahasa(Abdul Chaer 2007 : 33). Dalam hakikat bahasa ini sejalan dengan definisi mengenai bahasa dari beberapa pakar, jika dibutiri akan ditemukan beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa.
B.  Hakikat Bahasa Oleh Para Ahli
Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Abdul chaer 2006 : 1). Sebagai sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah atau pola-pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat. Bila aturan, kaidah, atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu. Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena lambang yang digunakan berupa bunyi, maka yang dianggap primer di dalam bahasa adalah bahasa yang diucapkan, atau yang sering disebut bahasa lisan. Karena itu pula, bahasa tulisan, yang walaupun dalam dunia modern sangat penting, hanyalah bersifat sekunder. Bahasa tulisan sesungguhnya tidak lain adalah rekaman visual, dalam bentuk huruf-huruf dan tanda-tanda baca dari bahasa lain.
Bahasa adalah fenomena yang menghubungkan dunia makna dengan dunia bunyi (Abdul Chaer 2009 : 1). Dunia makna artinya adalah dimana setiap bahasa yang kita gunakan, akan menghasilkan sebuah pengertian baik dari pengertian pendengar maupun pembaca dan diri sendiri, jika dunia makna dihubungkan dengan dunia bunyi akan lebih menghasilkan pengertian yang khas
Bahasa adalah satu sistem, sama dengan sistem-sistem lain, yang sekaligus bersifat sistematis dan bersifat sistemis (Abdul Chaer 2009 : 30). Bahasa itu bukan merupakan satu sistem tunggal melainkan dibangun oleh sejumlah subsistem (subsistem fonologi, Sintaksis, dan leksikon). Sistem bahasa ini merupakan sistem lambang, sama dengan sistem lambang lalu lintas, atau sistem lambang lainnya. Hanya, sistem lambang bahasaini berupa bunyi, bukan gambar atau tanda lain, dan bunyi itu adalah bunyi bahasa yang dilahirkan alat ucap manusia.
Bahasa adalah alat kamunikasi yang digunakan sesama manusia dalam berinteraksi melalui pertukaran simbol-simbol linguistik baik verbal maupun nonverbal (Y. Khairul Amri 2015 : 2). Bahasa sebagai media komunikasi agar lebih mudah dipahami oleh pihak lain karena dapat mentransmisikan informasi dengan menggunakan simbol-simbol bahasa.
Sosok bahasa sering disebut sebagai penanda (Prevoir), bahasa juga sering disebut sebagai cermin masyarakat. Jadi selain prevoir atau penanda keberadaan bagi budaya, bahasa juga merupakan cermin bagi keberadaan masyarakatnya atau bahasa hampir pasti menunjukkan bangsanya. Pada umumnya, bahasa dalam masyarakat sering banyak dipahami sebagai sistem lambang atau simbol yang memiliki makna atau arti. Bahasa juga memiliki ciri produktif (Kunjana Rahardi 2009 : 1-3). Mengapa di katakan seperti itu karena, dari bentuk kebahasaan tertentu yang sudah ada pada bahasa itu hampir selalu dapat dilahirkan bentuk-bentuk kebahasaan lainnya.
 Ada beberapa unsur yang dapat dikaji lebih dalam berkaitan dengan sosok bahasa itu. Unsur-unsur itu adalah sebagai berikut :
1. Bahasa adalah sebuah sistem
Bahasa dianggap sebagai sistem karena didalam bahasaterdapat cara atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu. Dalam bahasa ada cara atau aturan untuk menulis kata, membuat kalimat, menyusun paragraf dan lain-lain.
2. Bahasa adalah lambang
            Bahas sebagai lambang sebenarnya berkaitan dengan lambang itu sendiri. Didalam bahasa yang mengikuti sistem itu adalah lambang. Semua huruf yang dipakai dalam setiap tulisan itu adalah lambang
3. Bahasa adalah bunyi
            Wujud bahasa yang sesungguhnya adalah bunyi. Dengan kata lain bahasa primer adalah bahasa tutur atau bahasa lisan. Bahasa tulis adalah wakil dari bahasa lisan. Maka pengenalan bunyi dalam proses pembelajaran sangatlah penting.
4. Bahasa bersifat arbitrer/Konvensi
            Mengapa orang inggris menyebut anjing tidak dengan sebutan anjing saja tetapi dog? Disini kita seharusnya dapat memahami dengan mudah bahwa bahasa itu adalah arbitrer.
5. Bahasa hanya di kenal didunia manusia
            Hanya manusialah yang berbahasa karena manusia dengan penuh kesadaran menggunakan sistem bahasa itu, mempelajari, memahami, menggunakan, melestarikan, dan mengembangkan bunyi yang bersistem itu untuk kehidupannya.
6. Fungsi utama bahasa adalah alat komunikasi/alat bekerja sama
            Pada awalnya manusia menggunakan bahasa semata-mata untuk berkomunikasi. Inilah fungsi bahasa yang paling menonjol karena tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat saling berinteraksi.
7. Bahasa berfungsi sebagai identitas suatu komunitas
            Disamping sebagai alat komunikas, bahasa juga berfungsi sebagai identitas komunitas (I Wayan Simpen 2008 : 2-7). Bahasa dianggap sebagai simbol kebudayaan karena bahasa merupakan sistem simbol manusia yang paling lengkap, sehingga tidak mengherankan kalau bahasa juga menjadi simbol etnokultur.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan daripada makalah ini adalah dimana dalam pembahasan ini banyak dinyatakan pengertian hakikat daripada bahasa itu sendiri tapi perlu kita ketahui bahwa setiap pengertian yang ada kini tidak akan menjadi tunggal tetapi akan ada lebih banyak tanggapan dan perkembangan pengertian bahasa yang akan dimuat dalam berbagai buku dan pembahasan yang dapat kita kutip satu persatu sebagai bahan suatu penelitian.
B.Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan pada pembaca adalah harap untuk membaca dan mengulas lebih banyak tentang hakikat bahasa. Pahamilah baik-baik setiap unsur bahasa yang membentuk hakikat kebahasaan itu supaya pemahaman anda tentang hakikat bahasa semakin bertambah, lengkap, dan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Amri, Yusni Khairul. 2005. Bahasa Indonesia : Pemahaman Dasar-Dasar Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Atap Buku
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta
Chaer, Abdul.2009. Sintaksis Bahasa Indonesia :Pendekatan Proses. Jakarta : Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik : Kajian Teoretik. Jakarta : Rineka Cipta
Hidayat, Asep Ahmad. 2009. Filsafat Bahasa : Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna dan Tanda. Bandung : Remaja Rosdakarya
Muslich, Masnur. 2010. Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi :  Kedudukan, Fungsi, Pembinaan, dan Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara
Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga
Simpen, I Wayan. 2008. Pelangi Bahasa Indonesia. Denpasar Bali : Pustaka Larasan