--> KUMPULAN MAKALAH | Deskripsi Singkat Blog di Sini

Berbagi Tugas Sekolah Makalah dan Referensi

Friday, February 24, 2017

no image

MAKALAH TENTANG : PENCEMARAN AIR

KATA PENGANTAR

          Dengan menyebut nama Allah Subhana Wa Ta’ala, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.   Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
        Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
        Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang Pencemaran Air ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
                                                                                 

                                                                                                                                        Penulis.


                                                                     DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB I  PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1

A.    Latar Belakang……………………………………………………………………….............1

B.    Rumusan Masalah…………………………………………………………………….............2

C.    Tujuan…………………………………………………………………………………..........2

D.    Manfaat………………………………………………………………………………...........2

BAB II ANALISIS MASALAH DAN PEMBAHASAN………………...……………………….3

A.    Analisis Masalah……………………………………………………………………..............3

B.    Pembahasan………………………………………………………………………….............5

BAB III  PENUTUP……………………………………………………………………………..15

A.    Kesimpulan………………………………………………………………………….............15

B.    Saran………………………………………………………………………………..............15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….............17


                                                                      BAB I
                                                            PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
         Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Dapatkah Anda bayangkan jika di dunia ini tidak ada air, ya tentu saja tidak pernah ada kehidupan seperti yang ada sekarang ini.Air memang mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung.Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, air sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah tangga, juga untuk pertanian, transportasi serta rekreasi. Di dalam industri, air digunakan antara lain sebagai bahan pengolah, pendingin dan pembangkit tenaga.
        Air tersebut memiliki standar 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.Tetapi adakalanya air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi tidak benar, baik kualitas maupun kuantitasnya.Kita sering menjumpai air yang berwarna keruh dan berbau serta bercampur dengan sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organik. Kondisi seperti ini diakibatkan oleh aktivitas manusia yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan. Karena kita ketahui manusia adalah salah satu komponen lingkungan hidup yang memiliki kemampuan untuk sengaja mengubah lingkungan hidupnya menjadi lebih baik atau lebih buruk.
        Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak pernah murni akan tetapi selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik. Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu, sehingga tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum, mandi, mencuci atau keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini dikatakan sebagai air yang tercemar.
       Seperti yang kita ketahui, Banjarmasin terkenal dengan julukan sebagai “kota seribu sungai”. Seharusnya hal tersebut dapat membuat kota kita ini menjadi lebih indah, namun kenyataannya justru membuat segudang masalah pencemaran yang perlu penanganan serius. Pemandangan disekitar pemukiman penduduk di sepanjang Sungai Barito kini semakin kumuh saja, air sungai berwarna coklat dan kadang kehitam-hitaman.Sampah-sampah baik organik maupun anorganik yang berserakan disungai itu semakin menambah buruknya khualitas air.Belum lagi persoalan tentang pendangkalan dan kehilangan garis pantai sehingga sungai menjadi pendek dan menyempit.Bahkan pemerintah sendiri justru ikut-ikutan mengeruk bantalan sungai martapura sampai 30 meter ke arah badan sungai.
           Dari hari ke hari bila kita perhatikan, makin banyak berita – berita mengenai pencemaran air.Untuk mendapatkan air bersih yang sesuai dengan standar tertentu saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan lainnya.Dan ketergantungan manusia terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang makin meningkat.


B.    Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?

2.    Mengapa sungai di beberapa daerah kota Banjarmasin menjadi tercemar?

3.    Apa penyebab sungai di beberapa daerah kota Banjamasin menjadi tercemar?

4.    Bagaimana dampak pencemaran sungai bagi lingkungan disekitarnya?

5.    Bagaimana solusi untuk menanggulangi pencemaran air sungai di daerah kota Banjarmasin?


C.    Tujuan

1.    Memenuhi tugas mata kuliah kimia lingkungan,

2.    Mengetahui arti dari pencemaran air,

3.    Mengetahui beberapa faktor penyebab pencemaran air,

4.    Mengetahui dampak yang terjadi akibat pencemaran air,

5.    Mengetahui cara untuk penanggulangan pencemaran air, khususnya di beberapa daerah di kota Banjarmasin.


D.    Manfaat

1.     Dapat memberikan informasi dan gambaran tentang bagaimana dampak dari pencemaran air yang akan berakibat keracunan hingga kematian,

2.    Dapat memberikan masukan dan pengetahuan kepada masyarakat agar nantinya peduli akan kebersihan lingkungan.


                                                                           BAB II
                                            ANALISIS MASALAH DAN PEMBAHASAN

A.    Analisis Masalah
          Masalah yang di analisis dalam makalah ini adalah tentang pencemaran di beberapa sungai di daerah kota  Banjarmasin. Wilayah sungai yang di observasi yaitu sungai di wilayah kelurahan Alalak Selatan, kelurahan Kuin Alalak, kelurahan Belitung Darat, dan kawasan Lingkar Selatan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, didapat bahwa beberapa wilayah sungai tersebut sudah tercemar.Hal ini dapat dilihat dari sifat fisik sungai yang warnanya kekuningan, bahkan ada yang berwarna cokelat, yang telah bercampur dengan sampah-sampah rumah tangga dan kotoran-kotoran lainnya.

         Masalah lain yang kami dapatkan saat observasi adalah penggunaan air sungai yang tidak sesuai dengan fungsinya. Banyak masyarakat disekitar sungai yang membangun kakus (jamban) di tepi sungai dan melakukan aktivitas buang hajatnya disana.Masyarakat yang bertempat tinggal di tepi sungai juga sudah terbiasa mandi dan mencuci disungai.Hal yang dapat menyebabkan pencemaran adalah penggunaan sabun saat mereka mandi maupun mencuci, dimana sabun mengandung zat yang dapat membahayakan apabila masuk kedalam tubuh.Karena utamanya air sungai digunakan sebagai sumber air minum oleh masyarakat.

Banyaknya sampah disekitar sungai juga merupakan salah satu penyebab dari pencemaran air.Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya mengakibatkan mereka dengan seenaknya membuang sampah ke sungai.Hal ini juga dapat disebabkan kurangnya tempat pembuangan sampah (TPS) di daerah itu, dimana sepanjang observasi kami tidak melihat ada satupun tempat sampah di beberapa wilayah yang kami kunjungi tersebut. Sampah-sampah ini apabila dibiarkan terlalu lama maka akan semakin menumpuk dan dapat menyumbat aliran air di sungai tersebut. Apabila hujan turun dengan lebat, maka sungai akan meluap dan bisa menyebabkan banjir.
           Jika pembicaraan berpindah ke sungai yang lebih besar, penyebab pencemaran salah satunya adalah adanya pemanfaatan sungai sebagai transportasi bagi pengangkutan batubara.Tidak menutup kemungkinan bahwa batubara yang sedang diangkut itu sebagian jatuh ke sungai dan mengakibatkan sungai tercemar.
         Banyaknya pabrik yang berada di tepi sungai, seperti pabrik plywood, pabrik kayu, dan sebagainya juga mengakibatkan tercemarnya air sungai. Para pegawai pabrik membuang hasil pekerjaan mereka yang tidak layak ke sungai, padahal itu tidak sepantasnya mereka lakukan, mengingat penggunaan air sungai yang biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci, dan utamanya sebagai sumber air minum bagi masyarakat sekitar.
        Untuk sumber air minum, biasanya warga mengambilnya langsung dari air sungai, kemudian didiamkan beberapa saat atau beberapa hari, bisa juga dengan menggunakan kaporit atau tawas agar kotoran mengendap didasar air. Namun, zat-zat kimia lain tidak semua yang ikut mengendap. Sangat merugikan apabila ada zat-zat kimia berbahaya akibat dari pencemaran tadi yang tidak ikut mengendap dan kemudian masuk kedalam tubuh.
       Selain itu, hasil observasi yang kami dapatkan di daerah sungai di dekat PT. Pertamina adalah tercemarnya air sungai di wilayah tersebut oleh minyak hasil limbah pabrik.Bahkan, disekitar sungai banyak terdapat eceng gondok atau tanaman air yang mengganggu pemandangan dan juga mngakibatkan sampah-sampah tersangkut, sehingga air sungai terlihat kotor.

1.    Faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan.

       Pencemaran air ini terjadi antara lain karena pembuangan sampah atau hasil sampingan lainnya ke dalam sungai, laut, saluran-saluran air, atau danau. Pencemaran air juga bisa dikatakan adanya bahan-bahan beracun yang terdapat dalam tanah kemudian terbawa aliran air, atau terbawanya bahan pencemar udara oleh air hujan.

Penyebab pencemaran sungai dan laut adalah:

 kumuhan kilang, pada umumnya kumuhan kilang seperti sisa toksoid dibuang ke sungai atau laut.

Perbuatan individu, pembuangan bahan-bahan buangan seperti sampah, minyak, dan najis.

2.    Dampak dari pencemaran Air.

Banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :

1) Membahayakan kesehatan manusia

         Penggunaan air sungai untuk konsumsi, seperti minum, memasak, dam sebagainya, termasuk membuang kotoran biologis maupun kotoran non-biologis memicu tumbuh kembangnya kuman penyebab penyakit, seperti diare, demam berdarah, dan penyakit-panyakit kulit seperti kudis, gatal-gatal, dan sebagainya. Berdasarkan penelitian balai teknik kesehatan lingkungan Banjarmasin pada Bulan Mei 2004, menunjukkan adanya kuman penyebab penyakit diare pada bahan air sungai maupun air bersih yang menjadi obyek penelitian.

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

 air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.

air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, jumlah air yang tersedia tak cup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri.

Air sebagai media untuk hidup vector penyakit, ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah.Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

2) Membahayakan kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan

Pencemaran air juga membawa dampak pada kehidupan air. Hewan seperti ikan, udang, siput, atau ketam akan mati serta tumbuhan seperti ganggang dan lain-lainnya juga mati dengan tumpahan minyak, pembuangan sampah, sisa-sisa air sabun dan sisa toksid.

        Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.

3) Terganggunya keindahan lingkungan

         Dengan adanya pencemaran air yang menyebabkan air menjadi keruh/tidak jernih, membuat hilangnya pemandangan yang asri dan indah pada aliran sungai dan sekitarnya. Semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika.Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun juga dapat mengurangi estetika.

4) Dampak terhadap kualitas air tanah

         Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

B.    Pembahasan

         Pencemaran lingkungan hidup menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat pula tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan.Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya.

        Asas-asas ilmu lingkungan yang berkaitan dengan pembahasan makalah ini mengenai pencemaran air yaitu “kemampuan lingkungan habitat untuk menyokong satu materi ada batasnya”.Berdasarkan analisis diatas, pada saat ini sungai terus menerus dicemari oleh berbagai macam zat yang dihasilkan dari beberapa kegiatan, seperti industri, pabrik, maupun pemukiman warga. Apabila pencemaran terhadap air sungai terus menerus dibiarkan, maka kemampuan lingkungan sungai tersebut untuk menampung (menyokong) zat-zat pencemar akan ada batasnya dan pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan lingkungan itu sendiri.

        Berdasarkan PP no 82 tahun 2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:

Kelas 1 : air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama

Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian

Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian

Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/ pertanian.

        Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan. Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :

1. Kadarnya melebihi batas normal

2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.

          Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi).Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna.

        Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi 6:

1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa.

2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH.

3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.

Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air diantaranya adalah :

– DO (Dissolved Oxygen)

– BOD (Biochemical Oxygen Demand)

– COD (Chemical Oxygen Demand), dan

– Jumlah total Zat terlarut

1.    Air Yang Tercemar > DO/ Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut) Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti

bakteri.

        Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.

Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti ikan, udang dan kerang akan mati. Lalu apakah penyebab bau busuk dari air yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob.

2.    Air Yang Tercemar > BOD (Biochemical Oxygen Demand)

         BOD (Biochemical Oxygen Demand) artinya kebutuhan oksigen biokimia yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin rendah. Air yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau 1 ppm, jika B.O.D nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar.

3.    Air Yang Tercemar > COD (Chemical Oxygen Demand) COD (Chemical Oxygen Demand) sama         dengan BOD, yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi kimia oleh bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengujian BOD.Keunggulan itu antara lain :

• Sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan mati.

• Waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam

4.    Air Yang Tercemar > Zat Padat Terlarut

         Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O nya tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah.

Sumber pencemar air

        Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA (tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan sebagainya.Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan.Tanah dan air tanah mengandung mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

        Pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa.Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial.Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah.Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya.Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga.PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda:

a. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

b. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

c. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut.Pencemaran air ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.

Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan:

 Padat

 Organik dan olahan bahan makanan

 Anorganik

 Cairan minyak

 Zat kimia

         Yang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal. Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organism dalam air juga terganggu.

       Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia.Demikian pula untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3).

         Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll. Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi melalui proses pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan. Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang bersifat racun seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum.

          Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu.Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi diffusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga fotosintesapun terganggu. Selain itu, burungpun ikut terganggu, karena bulunya jadi lengket, tidak dapat mengembang lagi akibat kena minyak.

          Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi thermal inipun harus dihindari. Sebaiknya industri-industri jika akan membuang air buangan ke perairan harus memperhatikan hal ini.

         Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :

a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),

b. Bahan pemberantas hama (insektisida),

c. Zat warna kimia,

d. Zat radioaktif

          Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air. Sebenarnya ada perbedaan antara sabun dan deterjen serta bahan pembersih lainnya. Sabun berasal dari asam lemak (stearat, palmitat atau oleat) yang direaksikan dengan basa Na(OH) atau K(OH), berdasarkan reaksi kimia berikut ini :

C17H35COOH + Na(OH) → C17H35COONa + H2O

Asam stearat basa sabun

         Sabun natron (sabun keras) adalah garam natrium asam lemak seperti pada contoh reaksi di atas. Sedangkan sabun lunak adalah garam kalium asam lemak yang diperoleh dari reaksi asam lemak dengan basa K(OH). Sabun lemak diberi pewarna yang menarik dan pewangi (parfum) yang enak serta bahan antiseptic seperti pada sabun mandi. Beberapa sifat sabun antara lain adalah sebagai berikut:

a. Larutan sabun mempunyai sifat membersihkan karena dapat mengemulsikan kotoran yang melekat pada badan atau pakaian

b. Sabun dengan air sadah tidak dapat membentuk busa, tapi akan membentuk endapan (C17H35COO)2Ca) dengan reaksi:

2(C17H35COONa) + CaSO4 → (C17H35COO)2Ca + Na2SO4


c. Larutan sabun bereaksi basa karena terjadi hidrolisis sebagian.

         Sedangkan deterjen adalah juga bahan pembersih sepeti halnya sabun, akan tetapi dibuat dari senyawa petrokimia. Deterjen mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sabun, karena dapat bekerja pada air sadah.Bahan deterjen yang umum digunakan adalah dedocylbenzensulfonat. Deterjen dalam air akan mengalami ionisasi membentuk komponen bipolar aktif yang akan mengikat ion Ca dan/atau ion Mg pada air sadah. Komponen bipolar aktif terbentuk pada ujung dodecylbenzen-sulfonat.Untuk dapat membersihkan kotoran dengan baik, deterjen diberi bahan pembentuk yang bersifat alkalis.Contoh bahan pembentuk yang bersifat alkalis adalah natrium tripoliposfat. Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air lingkungan akan mengganggu karena alasan berikut :

a. Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air.        Deterjen yang menggunakan bahan non-Fosfat akan menaikkan pH air sampai sekitar 10,5-11.

b. Bahan antiseptic yang ditambahkan ke dalam sabun/deterjen juga mengganggu kehidupan mikro organisme di dalam air, bahkan dapat mematikan.

c. Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikro organisme yang ada di dalam air. Keadaan ini sudah barang tentu akan merugikan lingkungan. Namun akhir-akhir ini mulai banyak digunakan bahan sabun/deterjen yang dapat didegradasi oleh mikroorganisme.

Tingkat pencemaran yang terberat adalah akibat limbah industri yang dibuang ke sungai dan juga tumpahan minyak dilautan.Pencemaran di sungai dan dilautan ini telah menyebabkan ekosistem dan habitat air menjadi rusak bahkan mati.Untuk sungai, pembuangan limbah industri / pabrik telah merusak habitat sungai sepanjang puluhan kilometer.

         Limbah industri ini mengandung logam berat, toksin organik, minyak dan zat lainnya yang memiliki efek termal dan juga dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air.Limbah berbahaya ini selain menyebabkan kerusakan bahkan matinya habitat sungai, juga mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai yang menggunakan air sungai tsb untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus).

         Tidak hanya sepanjang aliran sungai, resapan bahan kimia juga mencemari air bawah tanah sepanjang belasan bahkan puluhan meter dari sungai tsb.Pengeboran air bawah tanah yang dilakukan penduduk di dekat aliran sungai sering kali mendapatkan air bawah tanah yang keruh kehitaman, berbau bahkan berlendir. Dan bila dipaksakan untuk keperluan MCK akan mengakibatkan penyakit dan gatal gatal pada kulit.

Selain limbah industri, limbah rumah tangga juga memiliki peranan yang besar dalam pencemaran air.Limbah rumah tangga ini terbagi menjadi 2 golongan, yakni limbah organik dan anorganik.Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah dan daun daunan. Sementara limbah anorganik tidak dapat diurai oleh bakteri seperti bekas kaca, karet, plastik, logam, kain, kayu, kulit, dan lain – lain.

Penyebab dan Dampak Pencemaran Air :

1. Limbah Pemukiman

          Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri.Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang  dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga yang menghasilkan oksigen.

         Tentunya kita pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen.Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air.Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama.Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau.Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.

2. Limbah Industri

          Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air.Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat.Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air.Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan kanker.

3. Limbah Pertambangan

          Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan.Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.

Bahan – bahan kimia yang dapat mengganggu

No Bahan-bahan kimia Keterangan

1.Arsen Bersifat karsinogenik dengan melalui kontak pada makanan

2.Barium Bersifat toxis terhadap hati, aliran darah dan nervous

3.Cadmium Sebagai racun yang akut bagi manusia seperti batu ginjal.

4. Chromium Carsinogenik pada pernapasan

5. Timah hitam Sebagai racun pada pekerja dan ikan

6.Merkuri Sebagai racun pada pekerja dan ikan

7. Nitrat Menyebabkan methemogloinema pada bayi

8. Selenium Menyebabkan keracunan pada anak

9. Silver Menyebabkan penyakit agria

10. Sulfat Menyebabkan laxative

11. Besi Menimbulkan koloid yang berwarna dalam air

12. Tembaga Menyebabkan air mempunyai rasa tertentu

13.Klorida Menyebabkan air menjadi asin rasanya

14. Flour Menyebabkan penyakit flur esis

Mencegah/Mengurangi Dampak Pencemaran Air

          Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan pertanian, industri serta pertambangan tidak bisa kita hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau paling tidak mengurangi dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga akan merugikan manusia.

         Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya, setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya.Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

          Kemudian memilah sampah organik dari sampah anorganik.Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat ini tengah mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang melakukan pengomposan sampah kota.

Beberapa manfaat pengomposan sampah antara lain :

• Mengurangi sampah di sumbernya

• Mengurangi beban volume di TPA

• Mengurangi biaya pengelolaan

• Menciptakan peluang kerja

• Memperbaiki kondisi lingkungan

• Mengurangi emisi gas rumah kaca

• Penggunaan kompos mendukung produk organik

         Setiap pabrik / kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan atau mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan.

Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.Atau diharuskan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah pertambangan, sehingga limbah bisa diolah terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah pertambangan.

         Kita harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir.Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki, turut menyumbangkan emisi asam satu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang akhirnya berdampak pada siklus air alam.Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi sumber bencana yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun atau degradable (dapat didegradasi alam)? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan aman bagi makhluk hidup dan lingkungan?Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air.Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada.Bila kita ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social (kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana.

        Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat. Kendala dalam mengatasi pencemaran air :

1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada tempatnya.

2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan.

3. Limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan sekitar.

4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

Syarat kadar kualitas air yang baik

         Secara fisik kualitas air yang baik adalah bening, tidak keruh, tidak berbau, berasa tawar dan tidak berwarna, serta suhu air hendaknya di bawah suhu udara. Secara kimiawi kualitas air yang baik meliputi pH yang bersifat normal/netral, bahan kimia yang tidak melebihi ambang batas ketetapan serta tingkat kesadahan yang rendah, kekurangan atau kelebihan suatu zat kimia dalm air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.

        Sedangkan secara biologis kualitas air yang sehat harus bebas dari segala bakteri terutama bakteri patogen dan nonpatogen walaupun tidak menimbulkan penyakit namun menyebabkan bau dan rasa tidak enak pada air, serta menyebabkan adanya lendir pada air, serta tidak mengandung bakteri coli lebih dari 1 coli/100 mL air. Bakteri patogen menyebabkan penyakit pada manusia, organisme ini bersal dari bakteri, protozoa dan virus..yang mungkin ada dalam air misalnya bakteri typhsum, vibrio colerae, bakteri dysentriae, bakteri enteritis, dan entamoeba hystolotica. Air yang mengandung golongan coli, dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia.dalam pemerikasaan bakteriologik, tidak langsung diperiksa air tersebut mengandung bakteri patogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan coli. Pencemaran air akan menimbulkan terganggunya/hilangnya persyaratan kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia maupun biologi.

Syarat fisik Kadar yang disyaratkan Kadar yang tidak boleh dilampaui

Keasaman 7,0 – 8,5 Di bawah 6,5 dan di atas 9,5

Bahan-bahan padat Tidak melebihi 50 mg/L Tidak melebihi 1500 mg/L

Warna Tidak melebihi 6 satuan Tidak melebihi 50 satuan

Rasa Tidak mengganggu –

Bau Tidak mengganggu –

Jenis Bahan Kadar yang dibenarkan (mg/liter)

Flour (F) 1-1,5

Clor (Cl) 250


Arsen (As) 0,05

Ph 6,5 – 9,0

CO2 0

Besi (Fe) 0,3

Tembaga (Cu) 1

Zat organik 10

Komposisi ideal bahan kimia dalam air

Cara memperoleh air bersih

       Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus bersih.Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan biologis.Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau.

Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan ion-ion logam, serta bahan organik.Sedangkan bersih secara biologis artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri baik yang patogen/ menyebabkan penyakit atau yang apatogen.

Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu :

• Tanpa Bahan Kimia, dan

• Dengan Menambahkan Bahan Kimia.

         Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pengendapan dan tahap penjernihan. Media penyaring yang digunakan adalah; pasir, arang batok, ijuk dan kerikil. Pada cara yang kedua, ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan kaporit ke dalam bak pengendap untuk membantu menggumpalkan zat kimia pencemar.

Cara memperoleh air bersih tanpa bahan kimia

         Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan menggunakan 3 macam bak yaitu bak pengendap, bak penyaring dan bak penampung air bersih, yang ukurannya tergantung volume air yang akan dialirkan. Mula-mula air dari sumbernya dialirkan ke bak pengendap.Selanjutnya lewat saluran bambu yang pada bagian ujungnya di beri kawat kasa, dari bak pengendap air dialirkan ke dalam bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok dan berbatuan untuk mendapatkan kandungan oksigen.Atau jika tidak mungkin parit dapat diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring ini telah diisi dengan media penyaring, yang disusun berturut-turut dari bagian dasar bak berupa batu setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir halus setinggi 20 cm, arang 5 cm, ijuk 10 cm, pasir halus 15 cm dan lapisan paling atas diisi ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung di dalam bak penampung air bersih. Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar kumannya mati

Cara memperoleh air bersih dengan menambahkan bahan kimia

         Pada cara kedua ini digunakan 2 buah drum yang berukuran sama yang dilengkapi dengan keran air, sebagai bak pengendap dan bak penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-kira 5-10 cm (harus lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa juga diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum pengendap, masukkan 1 gr tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pengendapan berlangsung sempurna pada keesokan paginya.


                                                                     BAB III
                                                                   PENUTUP


B.KESIMPULAN

            Kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Air memang mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, air sangat diperlukan

Pencemaran Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna. padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

           Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut.Pencemaran air ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.

A.    Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya maka dilakukalah Penanggulangan pencemaran air, dengan cara :

a. Limbah harus diolah lagi sehingga menghasilkan zat-zat yang tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.

b. Membersihkan air limbah industri yang mengandung berbagai polutan terlebih dahulu sebelum meninggalkan kompleks industri.

c. Membuang bahan buangan ke tempat-tempat khusus, agar secara semi natural akan dihancurkan oleh organisme dari alam.

d. Air yang tercemar dibersihkan secara mekanik. Secara kimia dengan diberi bahan-bahan tertentu dan secara biologi dengan

memberi tumbuhan yang berguna sehingga senyawa yang berbahaya dapat terambil oleh air.


C.    SARAN

1.    Pemerintah Daerah diharapkan ikut serta dalam upaya penanggulangan pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran air.

Air merupakan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah tangga, juga untuk pertanian, transportasi serta rekreasi. Di dalam industri, air digunakan antara lain sebagai bahan pengolah, pendingin dan pem

D.    Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda:

a. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

b. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

c. Industri membuang berbagai macam Masyarakat diharapkan agar menjaga lingkungannya dengan tidak seenaknya membuang sampah ke

2.    sungai.

3.    Diharapkan kepada pabrik – pabrik yang berada di tepi sungai jangan membuang hasil pekerjan yang tidak layak ke sungai.

4.    Diharapkan Setiap pabrik / Kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.


DAFTAR PUSTAKA


•    BPLHD Jawa Barat. 2009. Pencemaran Air. http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/305-pencemaran-air. Diakses tanggal 22 februari 2011.

•    Pandia, Setiaty dkk.1996.Kimia Lingkungan. Jakarta : ITB.

Sastrawijaya, Trena.1991.Pencemaran Lingkungan. Surabaya: Rineka Cipta.

Soemarwoto, Otto. 1984. Pencemaran Air Dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta : C.V Rajawali.

•    Sosrodarsono, Suyono dkk. 1976. HIdrologi untuk Pengairan. Jakarta : Pradnya Paramita.

Yusuf. 2009. Dampak Pencemaran Air Bagi Manusia dan Lingkungan.

•    http://www.airminumisiulang.com/news/58/dampak_pencemaran_air_bagi_manusia_dan_lingkungan. Diakses tanggal 22 februari 2011.

Thursday, February 23, 2017

no image

MAKALAH TENTANG : PARAMETER KIMIA AIR DALAM BUDIDAYA PERAIRAN

 Taufan Gamar Fadillah Harahap

KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan rahmat-Nya lah, penulis dapat menyusun makalah ini hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari Dosen pembimbing yang telah berkontribusi dengan memberikan bimbingan maupun pikirannya.
          Harapan penulis semoga makalah tentang “Parameter Kimia dalam Budidaya Perairan” ini dapat menambah pengetahuan pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis,  penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
                                                                                                              
                                                                                                                                    Penulis. 

                                                                           DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………..………………………………………...      i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..      ii
BAB I  PENDAHULUAN……………………………………………………………………..     1
    LatarBelakang………………………………...…………………………………..................     1
    RumusanMasalah……………………………...…………………………………..................     1
    TujuandanManfaat…………………………...………………………………….....................     1
BAB II  PEMBAHASAN……….……………………………………………………………....    3
2.1.   MengidentifikasidanMengelolaKualitas Air………………………………….........................   3
2.1.1. OksigenTerlarut / Dissolved Oxygen (DO)………….………………...................................   3
2.1.2. KarbondioksidaBebas(〖CO〗_2)………………………….…………….........................  4
2.1.3.Nilai pH Air (DerajatKeasaman)……………………………………....................................  4
2.1.4.Kesadahan Air………………………………….……………………..................................  4
2.1.5. Alkalinitas…………………………………………………...………..................................  6
2.1.6. Ammonia………….……………….……………………..…………................................... 6
2.1.7. Nitrit (〖NO〗_2^-) dan Nitrat (〖NO〗_3^-)…….……………………..…………........  7
2.1.8. Asam Sulfida (H_2 S)………………………………………...………................................  7
2.1.9. Salinitas……………………………………………………………….................................  8
BAB III  PENUTUP…………………………………………………………………………........ 9
3.1.   Kesimpulan……………………………………………………………………..................... 9
3.2.   Saran..…………………………………………………………………………...................  9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………......... 10

                                                                            BAB I
                                                                  PENDAHULUAN
 

Latar Belakang
         Parameter kimia air mempunyaiperan yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya biota perairan. Air, sebagai media hidup biota perairan berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhannya. Kualitas air menentukan keberadaan berbagai jenis organisme yang ada dalam ekosistem lingkungan budidaya, baik terhadap kultivan yang dibudidayakan maupun biota lainnya sebagai penyusun ekosistem lingkungan budidaya. Air juga merupakan faktor penentu berhasil tidaknya dalam suatu usaha budidaya ikan. Faktor penentu ini dikarenakan biota air sangat bergantung pada kondisi air, antara lain ; untuk kebutuhan respirasi, keseimbangan cairan tubuh, proses fisiologis serta ruang gerak. Untuk mengetahui kondisi air yang dibutuhkan biota air, maka diukur dengan parameter air, antara lain ; kandungan gas terlarut, kandungan bahan kimia terlarut, suspensi partikel,dll.
         Pengelolaan suatu kualitas air adalah dengan cara mengamati parameter kualitas air yang dibutuhkan biota air. Oleh karena itu dengan pemahaman parameter kualitas air akan membantu dalam melakukan pengelolaan kualitas air yang sesuai untuk pemeliharaan biota air.

Rumusan masalah
    Apa saja faktor yang menentukan kualiatas air ?
    Apa saja parameter kimia dalam budidaya perairan ?
    Apa saja manfaat pengelolaan kualitas air ?

Tujuan dan Manfaaat
Tujuan dan manfaat pembuatan makalah ini adalah : 
    Menambah wawasan sekitar parameter kimia air dalam budidaya perairan.
    Dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kepentingan budidaya.
    Dapat mengelola budidaya dengan baik.
    Dapat meminimalisir kesalahan dan kegagalan dalam budidaya.
    Mempermudah kita mengetahui masalah yang terjadi ketika melakukan budidadaya.
    Dapat menentukan kualitas air yang dibutuhkan dalam budidaya.
    Mengetahui cara mengelola kualitas air untuk kepentingan budidaya.
    Dan menumbuhkan motivasi untuk menjadi pelaku kegiatan budidaya yang sukses.

                                                                       BAB II
                                                               PEMBAHASAN

2.1.  Mengidentifikasi dan Mengelola Kualitas Air
    Parameter kimia air yang banyak berperan adalah Oksigen(O) terlarut, kandungan Karbondioksida(〖CO〗_2) bebas, pH air (derajat keasaman), Alkalinitas, Ammonia (〖NH〗_3 dan 〖NH〗_4), Asam Sulfida (H_2 S), dan Salinitas.

2.1.1. Oksigen Terlarut / Dissolved Oxygen (DO)
         Oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan biota air,contohnya ikan. Bila kadar oksigen rendah dapat berpengaruh terhadap fungsi biologis dan lambatnya pertumbuhan, bahkan dapat mengakibatkan kematian ikan. Konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan mengalami fluktuasi selama sehari semalam (24 jam). Konsentrasi terendah terjadi pada waktu subuh (dini hari), kemudian meningkat pada siang hari lalu menurun lagi pada malam hari. Perbedaan konsentrasi oksigen terlarut tertinggi terdapat pada perairan yang mempunyai kepadatan plankton yang tinggi dan sebaliknya,  oksigen terlarut terendah terdapat pada perairan yang mempunyai kepadatan plankton yang rendah.
         Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kadar garam (salinitas) perairan, pergerakan air dipermukaan, luas daerah permukaan perairan yang terbuka, tekanan atmosfer, dan persentase oksigen sekelilingnya. Bila pada suhu yang sam konsentrasi oksige terlarut sama dengan jumlah kelarutan oksigen yang ada dalam air, maka air tersebut dapat dikatakan sudah jenuh dengan oksigen terlarut. Bila air mengandung lebih banyak oksigen terlarut daripada yang semestinya pada suhu tertentu, artinya oksigen dalam air tersebut sudah terlalu jenuh (super saturasi).
Oksigen terlarut dapat diukur dengan DO meter dan metode modifikasi azida di laboratorium. Kisaran DO yang  baik minimal 3 ppm dan optimal 4-7 ppm.

2.1.2. Karbondioksida Bebas 〖(CO〗_2)
        Karbondioksida atau dikenal sebagai zat asam arang dibutuhkan secara tidak langsung oleh ikan. Dengan kata lain karbondioksida dibutuhkan pada proses fotosintesa fitoplankton dan penentu derajat keasaman (pH) perairan. Karbondioksida bersenyawa dengan air membentuk asam karbonat (H_2 〖CO〗_3) yang menghasilkan kondisi asam dalam perairan melalui disesiasi menjadi H^+dan 〖HCO〗_3^- reaksinya adalah :
〖CO〗_3+H_2 O→ H_2 〖CO〗_3  dan,
H^++〖HCO〗_3^- → 〖2H〗^++ 〖CO〗_3^-
         Ikan akan mengalami kesulitan pernapasan jika kadar karbondioksida lebih dari 15 ppm dan masih bisa hidup dengan meningkatkan oksigen terlarut di dalam air.

2.1.3. Nilai pH Air (Derajat Keasaman)
         Besarnya pH suatu perairan adalah besarnya konsentrasi ion hidrogen yang terdapat di dalam perairan tersebut. Dengan kata lain nilai pH suatu perairan akan menunjukkan apakah air bereaksi asam atau basa.
Secara alamiah pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi 〖CO〗_2dan senyawa-senyawa yang bersifat asam. Sebagai reaksinya nilai pH perairan akan berubah menjadi rendah pada pagi hari, meningkat pada siang hari dan mencapai maksimum pada sore hari serta akan menurun kembali pada malam hari. Oleh karena itu pengukuran pH perairan dilakukan pada pagi dan sore hari, karena pada saat-saat tersebut pH air mencapai puncak terendah dan tertinggi.
Dalam rangka mendukung kehidupan ikan dan kultur pakan alami (fitoplankton) nilai pH air berkisar antara 6,5 – 8,5.

2.1.4. Kesadahan Air
         Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan detergen (sabun). Pada air yang mempunyai kesadahan rendah akan mudah
 membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Sedangkan pada air yang mempunyai kesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.
         Kesadahan sangat penting bagi kehidupan ikan.  Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai kesadahan yang sama. Dengan kata lain, setiap jenis ikan memerlukan nilai kesadahan pada kisaran tertentu untuk hidupnya.  Selain  itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha untuk mengubah nilai pH.
       Kesadahan merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (〖Ca〗_2^+) dan ion magnesium (〖Mg〗_2^+) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai kesadahan, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan.
          Kesadahan pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million atau satu  persejuta bagian) kalsium karbonat (〖CaCO〗_3), tingkat kekerasan (dH) atau dengan menggunakan konsentrasi molar 〖CaCO〗_3. Satu satuan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mg kalsium oksida (CaO) per liter air (10 ppm).  Di Amerika, kesadahan pada umumnya menggunakan satuan ppm〖CaCO〗_3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai 17,8 ppm〖CaCO〗_3.  Sedangkan satuan konsentrasi  molar dari 1 mili ekuivalen  = 2,8 dH = 50 ppm.  Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan teskit pengukur kesadahan menggunakan  satuan 〖CaCO〗_3.
Berikut adalah kriteria kisaran kesadahan yang biasa dipakai:
    0  –  4 dH,   atau  0 –   70 ppm CaCO3:  sangat rendah   (sangat lunak)
    4 –   8 dH,   atau    70 – 140 ppm CaCO3:  rendah (lunak)
    8 – 12 dH,   atau  140 – 210 ppm CaCO3:  sedang
    12 – 18 dH,   atau  210 – 320 ppm CaCO3:  agak tinggi (agak keras)
    18 – 30 dH,   aau   320 – 530 ppm CaCO3:  tinggi (keras)
         Ketidaksesuaian kesadahan akan mempengaruhi transfer hara/gizi dan hasil sekresi melalui membran dan dapat mempengaruhi kesuburan,  fungsi organ dalam (seperti ginjal) dan pertumbuhan.
Setiap jenis  ikan memerlukan  kisaran  kesadahan  tertentu untuk hidupnya. Pada umumnya hampir semua jenis ikan dan tanaman dapat beradaptasi dengan kondisi kesadahan yang ada.  Akan tetapi pada proses pemijahan dapat gagal apabila dilakukan pada nilai kesadahan yang tidak tepat.

2.1.5. Alkalinitas
       Alkalinitas adalah kemampuan suatu senyawa (karbonat dan bikarbonat) yang ada dalam air untuk menetralisir asam kuat atau disebut juga sebagai penyangga (buffer). Produktifitas pembenihan ikan laut dapat optimal apabila mempunyai alkalinitas 50 – 200 ppm.
Pada perairan yang alkalinitasnya rendah, maka nilai pH dan kesadahan air juga rendah. Hal ini karena dalam perairan tersebut hanya terdapat sedikit ion Ca yang dapat meningkatkan nilai pH dan kesadahan.
2.1.6. Ammonia
        Ammonia merupakan perombakan senyawa nitrogen oleh organisme renik yang dilakukan pada perairan anaerob atau kandungan oksigen terlarut dalam air kurang. Di dalam air ammonia mempunyai dua bentuk senyawa yaitu senyawa ammonia bukan ion (〖NH〗_3) dan berupa ion amonium (〖NH〗_4^+).
Dalam kaitannya dengan usaha pembenihan ikan laut, NH3 akan dapat meracuni ikan sedangkan 〖NH〗_4^+ tidak berbahaya kecuali dalam konsentrasi sangat tinggi.  Konsentrasi 〖NH〗_3yang tinggi biasanya terjadi setelah fitoplankton mati kemudian diikuti dengan penurunan pH air disebabkan konsentarsi 〖CO〗_2 meningkat.
         Batas pengaruh yang mematikan ikan apabila konsentarsi 〖NH〗_3 pada perairan tidak lebih dari 1 ppm karena dapat menghambat daya serap hemoglobin darah terhadap oksigen dan ikan akan mati kartena sesak napas.
Perombakan senyawa nitrogen pada perairan aerob akan menghasilkan senyawa nitrat yang dapat diserap oleh organisme nabati sampai menjadi senyawa organik berupa protein.
2.1.7. Nitrit (〖NO〗_2^-) dan Nitrat (〖NO〗_3^-)
Nitrit mempunyai sifat racun bagi ikan. Pada darah yang banyak mengandung nitrit akan bereaksi dengan haemoglobin membentuk methemoglobin sebagai penyakit darah coklat. Nitrit terbentuk dari hasil reduksi nitrat oleh bakteri anaerob dalam dasar perairan. Di perairan nitrit dapat bersifat racun bila konsentrasi  lebih dari 5 mg/l  〖NO〗_2^--N. Untuk mengatasi tingkat keracunan nitrit dapat ditambahkan calsium dan klorida pada perairan tersebut.
Proses Terjadi Senyawa Nitrogen di perairan
Pada atmosfir       N_2+〖3H〗_2 →〖2NH〗_3
Pada perairan       〖NH〗_3+H_2 O →〖NH〗_4^++  OHˉ
〖4NH〗_4^+ +  〖3O〗_2→〖2NO〗_2^-+ 〖4H〗_ ^++  〖2H〗_2 O
〖2NO〗_2^-  +  O_2    →  〖2NO〗_3^-
〖NH〗_3+  〖HNO〗_3  → 〖NH〗_4 〖NO〗_3
〖NH〗_4 〖NO〗_3+O_2 →〖2NO〗_3^-   +  〖2H〗_█( @ )^+ + H_2 O
2.1.8. Asam Sulfida (H_2 S)
Asam sulfida merupakan hasil perombakan yang belum sempurna dari  bahan organik yang mengandung sulfur akibat perairan yang anaerob. Hasil perombakan tersebut dapat memperbesar pengurangan oksigen terlarut dan menimbulkan bau busuk.
Senyawa sulfur organik di perairan berasal dari buangan limbah industri dan limbah rumah tangga atau ada kalanya lahan yang mempunyai kandungan sulfida seperti daerah pertambangan batu bara. Konsentarsi maksimal asam sulfida yang tidak membahayakan ikan adalah 1 mg/liter.
2.1.9. Salinitas
Salinitas ditentukan berdasarkan banyaknya garam-garam yang larut dalam air. Salinitas dipengaruhi oleh curah hujan dan penguapan (evaporasi) yang terjadi suatu daerah.
Berdasarkan kemampuan ikan menyesuaikan diri pada salinitas tertentu, dapat digolongkan menjadi Ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang kecil (Ctenohaline) dan Ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang lebar .(Euryhaline).Golongan ikan laut merupakan golongan Ctenohaline yang hanya mampu hidup di perairan dengan salinitas > 30‰. Umumnya salinitas air laut relatif stabil kecuali pada muara-muara sungai dimana tempat pertemuan air tawar dan air laut.

                                                                   BAB III
                                                                 PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian berikut dapat disimpulkan bahwa parameter kimia yang menentukan kualitas air untuk kegiatan budidaya perairan, khususnya dalam membudidayakan ikan adalah kadar oksigen terlarut/dissolved oxygen (DO), karbondioksida bebas (〖CO〗_2), nilai pH air (derajat keasaman), kesadahan air, alkalinitas, ammonia, nitrit (〖NO〗_2^-) dan nitrat (〖NO〗_3^-), asam sulfida (H_2S), dan salinitas. Jadi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam kegiatan budidaya kita harus memperhatikan parameter kualitas air yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan perkembangan biota air yang kita budidayakan.
3.2.   Saran
Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran antara lain :
    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam kegiatan budidaya kita harus memperhatikan parameter kualitas air yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan perkembangan biota air yang kita budidayakan.
    Agar dapat memperhatikan parameter kualitas air kita dapat menggunakan berbagai alat-alat pengukur kualitas parairan seperti pH meter, DO meter, Refractometer, dll.
    Supaya pemeliharaan kualitas air lebih maksimal, kita dapat melakukan uji laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

    Hefni Efendi. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Kanisius.
    Rukaesih Achmad. 2011. Kimia lingkungan. Yogyakarta : Andi Publishing.
    http://ruangbelajar14.blogspot.co.id/2016/02/makalah-mengidentifikasi-parameter-air.html

Wednesday, February 22, 2017

no image

MAKALAH TENTANG : UPAYA ORANGTUA DALAM MENGHADAPI KESULITAN BELAJAR BAGI ANAK

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
         Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA, sehinggga kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.
      Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini.Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Diagnosis Kesulitan belajar yang berjudul “Upaya Orangtua dalam menghadapi Kesulitan Belajar bagi Anak”.
       Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan memberi informasi kepada para mahasiswa Diagnosis Kesulitan belajar .
        Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................................      i
Daftar Isi .......................................................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................        1
A.    Latar Belakang ......................................................................................................................      1
B.    Rumusan Masalah ................................................................................................................. .     2
C.    Tujuan Masalah ......................................................................................................................      2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................     3
1.    Pengertian Orangtua ................................................................................................................     3
2.    Tanggung jawab Orangtua terhadap Anak  ...............................................................................     4
3.    Program bimbingan dan latihan bagi Orangtua ..........................................................................     6
4.    Peranan Orangtua dalam mengatasi Kesulitan Belajar Anak ........................................................    8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... .   13
A.    Kesimpulan ........................................................................................................................... .    13
B.    Saran .....................................................................................................................................     13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................   14

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
          Kesulitan belajar memang sering terjadi dalam kegiatan belajar anak, oleh karena itu diperlukan upaya dari orang tua untuk mengatasinya.Demikian juga yang terjadi di Desa Ngantru Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung adalah anak didik banyak yang mengalami kesulitan belajar.Hal itu karena sikapnya yang kurang wajar seperti acuh tak acuh terhadap belajar atau tidak adanya minat untuk belajar di rumah, lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar dan selalu tertinggal dengan teman-temanya dalam mengerjakan soal-soal.
        Orangtua mempunyai banyak waktu untuk bergaul dengan anak sehingga mereka dapat lebih leluasa untuk melakukan observasi perilaku anak bila dibandingkan dengan guru, dokter, atau konselor.Oleh karena itu, melatih orangtua untuk menggembangkan keterampilan, melakukan oobservasi perilaku anak merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai upaya membantu anak berkesulitan belajar.Hasil observasi orangtua dapat dilaporkan kepada guru, dokter, atau konselor sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pemecahan masalah kesulitan belajar anak. Adapun perilaku anak yang perlu diobservasi oleh orangtua antara lain adalah yang berkaitan dengan kemampuan anak bermain bersama kakak atau adiknya, jenis permainan yang disukai, kebiasaan makan, kebiasaan tidur, dan benda atau peristiwa yang ditakuti anak.
Orang tua diakui bahwa orang tua sangat berperan penting dalam belajar anak.pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian dan motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua untuk kesuksesan belajar anak.

B. Rumusan Masalah
1.    Apa itu Pengertian Orangtua?
2.    Apa saja Tanggung jawab Orangtua terhadap Anak?
3.    Bagaimana Program Bimbingan dan Latihan bagi Orangtua?
4.    Bagaimana Peranan Orangtua dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Anak?
C. Tujuan Masalah
1.    Agar Mengetahui Pengertian Orangtua
2.    Agar Mengetahui Tanggung jawab Orangtua terhadap Anak
3.    Agar Mengetahui Program Bimbingan dan Latihan bagi Orangtua
4.    Agar Mengetahui Peranan Orangtua dalam mengatasi Kesulitan Belajar Anak

BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Orang Tua
         Orang tua adalah orang yang terdiri atas dua orang yang berlawanan jenis dan biasanya disebut ayah dan ibu.Hal ini sesuai dengan arti dalam kamus bahasa Indonesia, bahwa orang tua adalah orang yang sudah tua atau ayah dan ibu.
         Sedangkan menurut Purwanto, orang tua (ayah dan ibu) adalah pendidik yang terutama dan yang sudah semestinya.Merekalah pendidik asli, yang menerima tugas dan kodrat dari Tuhan untuk mendidik anak-anaknya. Jadi orang tua adalah unsur utama dalam keluarga yang pembentukanya bermula dari terciptanya hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan melalui sebuah perkawinan. Dari situlah kemudian lahir anak kemudian ia menyebut keduanya sebagai orang tua yang membesarkan dan mendidiknya.
        Istilah orang tua atau keluarga dalam sosialisasi menjadi salah satu bagian ikon yang mendapat perhatian khusus, keluarga dianggap penting sebagai bagian bagi masyarakat secara umum. Individu terbentuk karena adanya orang tua dan dari keluarga pada akhirnya akan membentuk masyarakat, sedemikian penting peran orang tua atau posisi keluarga dalam pembentukan masyarakat.
        Dari definisi tersebut secara umum dapat diambil pengertian bahwa orang tua atau keluarga adalah:
a.    Merupakan kelompok kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
b.    Hubungan antar keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab.
c.    Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan  atau adopsi.
     Umumnya orang tua berkewajiban memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
2.    Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak
        Orang tua atau keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.
        Perkembangan kehidupan seorang anak salah satunya ditentukan oleh orang tua, maka tanggung jawab orang tua terhadap anak sangatlah penting bagi masa depan anak, karena seorang anak pertama tumbuh dan berkembang bersama orang tua dan sesuai tugas orang tua dalam melaksanakan peranya sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab mengutamakan pembentukan pribadi anak.
Tanggung jawab orang tua terhadap anak di antaranya adalah sebagai berikut:
a.  Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk memepertahankan kelangsungan hidup manusia.
b.   Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun rohaniah, dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafat hidup dan agama yang dianutnya.
c.  Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
d.    Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.
    Berkaitan dengan masalah pendidikan, maka orang tua atau keluarga merupakan tempat untuk meletakkan pondasi dasar pendidikan bagi anak-anaknya, maksudnya pendidikan di lingkungan keluarga merupakan peletakan dasar bagi perkembangan anak untuk selanjutnya, dengan demikian lingkungan yang diciptakan oleh orang tuanyalah yang menentukan masa depanya, oleh karena itu orang tua berkewajiban untuk menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan berkewajiban memberikan didikan dan bimbingan kepada anak-anak, sebab merekalah yang mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak dalam menjalin hubungan dengan orang tua, guru perlu memahami bahwa ada berbagai reaksi para orangtua terhadap anak mereka yang berkesulitan belajar. Menurut Lerner  ada 3 macam reaksi orangtua pada anak mereka yang berkesulitan belajar, yaitu :
1.    Menolak atau tidak dapat menerima kenyataan
2.    Kopensasi yang berlebihan
3.    Menerima anak sebagaimana adanya.
         Sikap menolak atau tidak dapat menerima kenyataan sering diperlihatkan dalam bentuk adanya sayang – benci dan menerima dan menolak anak.Hubungan sayang – benci merupakan sikap ambivalensi, kadang – kadang sayang kadang – kadang benci terhadap anaknya yang tergolong kesulitan belajar.Begitu pula dengan sikap menerima – menolak orangtua disuatu saat dapat menerima anak sebagaimana adanya tetapi disaat lain menolak.Sikap orangtua yang membenci dan menolak anak berkesulitan belajar tidak hanya dapat menghambat anak untuk menyesuaikan diri dengan kesulitannya, tetapi juga menghambat komunikasi didalam keluarga sehingga pada gilirannya dapat menimbulkan rasa tidak aman pada anak.Bentuk reaksi kompensasi yang berlebihan tampak dari kecendrungan orangtua untuk bersikap tidak realistic, kaku atau keras dan memberikan perlindungan yang berlebihan.Orangtua semacam ini sering memperlihatkan semangat yang berlebihan, memberikan latihan secara terus menerus, dan mengharapkan anaknya dapat menjadi superior.Sikap orangtua semacam ini dapat mengakibatkan anak menjadi cemas berlebihan sehingga pada gilirannya menghambat percapaian prestasi belajar yang optimal.
        Menurut Mercer , sikap menerima anak apadanya adalah tahapan akhir dari penyesuaian akhir orangtua dalam menghadapi anaknya yang kesulitan belajar. Ada lima tahap penyesuaian orangtua dalam menghadapi anaknya yang mengalami kesulitan belajar, yaitu:
1.    Menyadari adanya masalah
2.    Mengenal masalah
3.    Mencari Penyebab
4.    Mencari penyembuhan
5.    Menerima anak apa adanya.
        Perlu tidaknya orangtua menjadi guru bagi anak mereka dirumah tergantung pada berbagai keadaan.Jika orangtua mampu menjalin hubungan yang baik dengan anak, menguasai bahan pelajaran dan metode pengajarannya, dan memiliki waktu untuk mengajar, ada baiknya orangtua menjadi guru bagi anak mereka dirumah.Tetapi jika orangtua menjadi, tegang, frustasi, kecewa, atau tidak sabar pada saat mengajar, orangtua semacam ini sebaiknya tidak menjadi guru bagi anak mereka dirumah. Beberapa pertimbangan lain untuk memutuskan apakah orangtua perlu mengajarkan bidang akademik kepada anak dirumah adalah kemungkinan waktu anak untuk bermain menjadi kurang, kemungkinan menimbulkan perasaan iri pada anak yang lain, dan apakah pengajaran tersebut dapat menyenangkan anak atau tidak.
3. Program bimbingan dan latihan bagi Orangtua
A. Program Bimbingan bagi orangtua
       Menurut Mc.Dowell seperti dikutip oleh Mercer (1979) ada dua macam pendekatan dalam memberikan bimbingan bagi orangtua yaitu, pendekatan informasional dan pendekatan psikoterapeutik.Pendekatan informasional menekankan pada penyediaan pengetahuan bagi orangtua tentang kesulitan belajar anak.Mercer mengemukakan contoh pendekatan ini dengan suatu pertemuan berangkai yang diselenggarakan oleh Mc Whither.Sekolah menyelenggarakan suatu rangkaian pertemuan bagi orangtua anak berkesulitan belajar dan kepada mereka diberikaan informasi tentang anak berkesulitan belajar dan latihan untuk menanggulanginya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertemuan – pertemuan semacam itu sangat berharga bagi orangtua.
         Pendekatan psikoterapeutik memusatkan perhatian pada usaha membantu orangtua memahami konflik keluarga dan gangguan emosional yang disebabkannya. Menurut Abrams dan Kaslow seperti dikutip oleh Mercer ada beberapa macam strategi pemberian bantuan bagi anak berkesulitan belajar seperti dikemukakan dibawah berikut ini
1.    Hanya interpensi pendidikan
       Strategi ini ditujukan kepada anak berkesulitan belajar tanpa gangguan emosional yang memiliki keluarga stabil dan harmonis
2.    Hanya Terapi Individual
         Strategi ini ditunjukkan kepada anak berkesulitan belajar yang orangtuanya memiliki gangguan yang sulit disembuhkan seperti orangtua yang berkecandu obat, peminum alcohol, psikotik, atau yang menolak anak
3.    Bimbingan kelompok orangtua
       Strategi ini untuk orangtua yang baik, yang dirasakan akan memperoleh keuntungan dari pertemuan kelompok yang berupaya memecahkan masalah berkesulitan belajar anak- anak mereka.
4.    Terapi Individual dan tutorial
       Strategi untuk anak berkesulitan belajar yang membutuhkan intervensi akademik yang sistemati dan orang tuanya memiliki ganguan yang sulit disembuhkan
5. terapi bersamaan anak dan orang tua dengan pemberi terapi yang berbeda
        Strategi ini digunakan jika pemberian terapi kepada anak dan orangtua secara bersamaan dapat menimbulkan kecemasan atau perasaan tertekan.
6.terapi bersamaan anak dan orang tua dengan pemberi terapi yang sama.
        Strategi ini tepat digunakan jika orang tua dan anak dapat menjalin interaksi koperaktif.
7.terapi keluarga yang terdiri dari anak, orang tua, dan saudara2 kandung .
        Strategi ini tepat digunakan bagi keluarga yang dapat memecahkan masalah dengan menciptakan lingkungan sosial yang saling menunjang atau koperaktf
Strategi psikoterapi dapat dipandang sebagai strategi yang cendrung menekankan pada peran orang tua dalam memecahkan masalah emosional anak,  yang memandang perlu adanya perbaikan keseluruhan lingkungan keluarga.
B. Program latihan bagi orang tua
       Program ini ditujukan kepada orang tua untuk memperoleh keterampilan mengajar berinteraksi, dan mengelolah perilaku anak secara efektif dirumah. Menurut Mc dowell seperti dikutif oleh merces 1979 ada dua pendekatan program latihan bagi orang tua, yaitu (a) pendekatan komunikasi (b) pendekatan keterlibatan.
       Pendekatan komunikasi menekankan pada penyelengaraan komunikasi langsung antara orang tua dengan anak. Sedangkan pendekatan keterlibatan menenkan pada upaya pemecahan masalah praktis melalui kerja sama kelompok
        Dink meyer dan carloss seperti dikutip oleh marcess 1979 mengembangkan suatu strategi keterlibatan yang disebut ,C- group ‘’ yang membantu orang tua memecahkan masalah praktis melalui kerja sama, konsultasi, klarifikasi, konfrontasi, perhatian dan pengasuhan, kerahasiaan, dan tangung jawab pada perubahan. Dalam pendekatan ini orang tua diminta untuk menyajikan masalah-masalah praktis kepada kelompok dan kemudian mereka mencoba memecahkan masalah sesuai dengan saran yang dikemukakan oleh kelompok
4. Peranan Orang Tua dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Anak di Sekolah
        Orang tua sebagai pembimbing di rumah juga memegang peranan penting dalam hal mengatasi kesulitan belajar anak di samping peran guru di sekolah.Karena tidak jarang adanya fenomena faktor kemalasan anak belajar, karena keberadannya guru (kemampuan dan keprofesional-nya) sebagai pendidik tidak maksimal.Oleh karena itu, guru dapat menjadi penyebab kesulitan belajar apabila guru tidak berkualifed, baik dalam pemilihan metode yang digunakan atas dalam mata pelajaran yang dipegangnya tidak sesuai, sehingga kurang menguasai. Lebih-lebih, kalau kurang persiapan sehingga cara menerangkan kurang jelas dan sukar dimengerti anak/murid-muridnya.
         Hubungan orang tua atau guru dengan anak atau murid kurang baik, jika bermula dari sifat dan sikap guru/orang tua yang tidak di-senangi oleh anak/murid sendiri. Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar anak. Orang tua atau guru menuntut standar pelajaran di atas kemampuan anak didik.
Selain itu dapat juga dipengaruhi oleh factor lain diantaranyaadalah :
1)    Faktor Orang Tua
       Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh dan tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya, maka akan menjadi penyebab kesulitan belajarnya.
Orang tua yang bersifat kejam, otoriter akan menimbulkan mental yang tidak sehat. Hal ini akan berakibat anak tidak tenteram, tidak senang di rumah, ia pergi mencari sebayanya, hingga lupa belajar, yang sebenarnya orang tua mengharapkan anaknya pandai dan berhasil.Sifat hubungangan orang tua dengan anak sering dilupakan, sementara faktor ini terpenting sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak.
Yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang penuh perhatian/ pengertian dan kebencian atau sikap keras acuh tak acuh, memanjakan dan lain-lain. Kasih sayang orang tua dapat menimbulkan mental yang sehat bagi anak, begitu pula kurangnya kasih sayang, akan menimbul-kan emosional inssecurity, demikian juga sikap keras, kejam, acuh tak acuh yang dari orang tua dapat berupa :
a.    Apakah orang tua sering meluangkan waktunya untuk bersenda gurau dengan anak-anaknya
b.    Biasakah orang tua membicarakan kebutuhan keluarga dengan anak-anaknya, karena orang tua itulah yang merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya, sehingga segala yang diperbuat orang tua, disadari atau tidak akan ditiru oleh anak-anaknya.
       Oleh karena itu, sikap orang tua yang tidak baik, misalnya bermalas-malasan dan semacamnya, hendaklah dihindari dan buang jauh-jauh. Demikian pula belajar merupakan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab tumbuh pada diri anak, karena orang tua yang sangat sibuk tentunya anak lebih banyak tidak mendapatkan perhatian, pengawasan dan bimbingan orang tua sehingga anak kemungkinan akan banyak mengalami kesulitan dalam belajar.
2)    Suasana Rumah/Keluarga
        Suasana keluarga yang sangat ramai atau gaduh tidak mungkin anak dapat belajar dengan baik, anak akan selalu terganggu konsentrasinya sehingga sukar untuk belajar. Demikian juga suasana rumah yang selalu tegang, selalu banyak cekcok di antara keluarga dan selalu banyak ditimpa kesedihan. Antara ayah dan ibu selalu cekcok atau selalu membisu akan mewarnai suasana keluarga yang melahirkan anak-anak tidak sehat mentalnya. Anak tidak tahan di rumah, akhirnya, keluyuran di luar rumah teman-temannya, menghasbiskan waktu untuk hilir mudik ke sana kemari, sehingga tidak mustahil kalau prestasi belajarnya menurun.
Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu dibuat menyenangkan, aman, tenteram, damai dan harmonis, agar anak betah tinggal di rumah, keadaan ini akan banyak ,mengungtungkan bagi kemajuan belajar anak.
Keadaan ekonomi keluarga, faktor biaya juga merupakan faktor yang sangat memerlukan biaya, maka keluarga miskin akan merasa berat untuk mengeluarkan biaya yang bermacam-macam, seperti; keperluan sekolah dan lain-lain, karena uang yang ada bukan untuk sekedar dipakai berpoya-poya, melainkan hanya sekedar dipakai untuk keperluan anak sehari-hari, lebih-lebih jika keluarga tersebut memiliki banyak anak, maka akan lebih sulit lagi.
        Keluarga dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan, tidak akan dapat menyediakan anak-anak mereka tempat belajar yang memadai, di mana tempat itu merupakan tempat untuk belajar yang efektif dan efisien. Keadaan ini sebaliknya dari keadaan yang lain, di mana keadaan/kemampuan ekonomi keluarga berlimpah ruah, mereka akan menjadi segan belajar karena terlarang banyak bersenang-senang, mungkin orang tua tidak tahan melihat anak-anaknya, belajar dengan susah payah, keadaan seperti ini pula akan dapat menghambat kemajuan belajar anak akibat kehidupan yang berlebih-lebihan.
beberapa upaya orang tua atau keluarga dalam mengatasi kesulitan belajar bagi anak, yaitu antara lain:
1.    Menyediakan fasilitas belajar
Fasilitas belajar sangat diperlukan untuk mengatasi kesulitan belajar anak. Fasilitas yang dimaksud disini adalah alat-alat yang nyata atau konkrit, seperti buku-buku, baik buku tulis maupun buku cetak, alat tulis, meja belajar, kamar belajar yang bersih, tidak ada bau-bauan yang mengganggu konsentrasi, serta ruangan yang terang juga tidak bising.
2.    Mengawasi kegiatan belajar dan waktu belajar
Memberi pengawasan dan penggunaan waktu belajar anak di sini maksudnya adalah mengawasi kegiatan anak ketika belajar atau bermain-main dan juga mengontrol kapan anak harus belajar dan berapa lama waktu belajarnya. Karena kurang lebih 18 jam sehari anak berada di rumah dan bergaul dengan orang tuanya. Oleh karena itu orang tua lebih banyak punya kesempatan untuk mengawasi belajar anaknya di banding gurunya di sekolah.
3.    Mengenali kesulitan-kesulitan belajar anak dan membantu mengatasinya
      Orang tua harus mengenali kesulitan belajar anak supaya orang tua dapat membantu anak dalam mengatasinya. Kesediaan orang tua mengatasi kesulitan belajar akan menumbuhkan perasaan dihargai pada diri anak dan anak akan merasa lega karena merasa bebanya terkurangi.
4.    Memberikan bimbingan
        Di dalam belajar anak membutuhkan bimbingan.Bimbingan ini memegang peranan yang snagat penting, anak yang mengalami kesulitan dalam belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.
5.    Motivasi dan dorongan dari orang tua atau keluarga
        Motivasi atau dorongan belajar mempengaruhi terhadap proses belajar anak. Dengan adanya motivasi dari orang tua ini, maka anak mengetahui dan menyadari kegunaan serta tujuan belajar, sehingga timbullah dalam diri anak hasrat belajar yang lebih baik.Motivasi dari orang tua bisa berupa memberi hadiah dan juga pujian.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
        Orang tua adalah orang yang terdiri atas dua orang yang berlawanan jenis dan biasanya disebut ayah dan ibu.Hal ini sesuai dengan arti dalam kamus bahasa Indonesia, bahwa orang tua adalah orang yang sudah tua atau ayah dan ibu.
         Perkembangan kehidupan seorang anak salah satunya ditentukan oleh orang tua, maka tanggung jawab orang tua terhadap anak sangatlah penting bagi masa depan anak, karena seorang anak pertama tumbuh dan berkembang bersama orang tua dan sesuai tugas orang tua dalam melaksanakan peranya sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab mengutamakan pembentukan pribadi anak.
        Beberapa upaya orang tua atau keluarga dalam mengatasi kesulitan belajar bagi anak, yaitu antara lain Menyediakan fasilitas belajar, Mengawasi kegiatan belajar dan waktu belajar, Mengenali kesulitan-kesulitan belajar anak dan membantu mengatasinya, Memberikan bimbingan, Motivasi dan dorongan dari orang tua atau keluarga.

B. Saran
    Seharusnya orangtua lebih memperhatikan anaknya sejak dini sehingga dapat mengetahui apabila terdapat kesulitan dalam belajar anak. Dan juga memberikan upaya yang benar sehingga dapat membantu anak tersebut dalam mengatasi kesulitannya

DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono, pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, 2002
Daradjat, Zakiah,Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Poerdarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1982
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Remaja Rosdakarya, 1993
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003

Saturday, February 11, 2017

no image

MAKALAH TENTANG : OBJEK DIDIK DAN SUBJEK DIDIK

KATA PENGANTAR 

           Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan dan shalawat bertangkaikan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan kita yang telah memberikan petunjuk bagi penulis sehingga penulis bisa menyusun makalah yang berjudul "Objek Didik dan Subjek Didik". Terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan arahan kepada penulis sehingga penulis bisa menyusun makalah ini 
              Penulis sadar bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari para audiens dan Dosen pembimbing supaya karya ilmiah penulis ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 


OBJEK DIDIK DAN SUBJEK DIDIK 

A. Pendahuluan 
             Membicarakan pendidikan tidak terlepas dari pembicaraan atau mengupas masalah-masalah yang terlibat atau terkait dengan proses pendidikan. 
               Pendidik harus mampu memperlihatkan bahwa ia mampu mandiri, tidak bergantung kepada orang lain. Ia harus membentuk dirinya sendiri. 
               Demikian pula dengan peserta didik, ia tidak hanya sekedar objek pendidikan, tetapi pada saat-saat tertentu ia kan menjadi subjek pendidikan. hal ini membuktikan bahwa posisi peserta didikpun tidak hanya sekedar pasif laksana cangkir kosong yang siap menerima air kapan dan  dimanapun. akan tetapi peserta didik harus aktif, kreatif dan dinamis dalam berinteraksi dengan gurunya, sekaligus dalam upaya pengembangan keilmuannya. 
              Objek didik adalah sesuatu yang menjadi sasaran pembicaraan. Sedangkan subjek didik adalah pelaku pokok pembicaraan, mata pelajaran atau sesuatu yang menjadi pusat pengamatan. 
              Oleh sebab itu, pemakalah akan membahas lebih lanjut tentang Objek Didik dan Subjek Didik. Pemakalah menyadari masih banyak kesalahan dalam makalah ini, baik dari segi penulisan ilmiahnya maupun dari segi isinya. 
              Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan saran dan bimbingan terutama dari ibu Dosen pembimbing dan pembaca lainnya, demi kebaikan makalah ini untuk selanjunya. 

B. Pembahasan 
           Sebelum mengkaji objek dan subjek didik maka, terlebih dahulu pemakalah mengemukakan apa itu objek dan subjek didik? 
           Objek didik adalah sesuatu yang menjadi sasaran pembicaraan. Sedangkan subjek didik adalah pelaku pokok pembicaraan, mata pelajaran atau sesuatu yang menjadi pusat pengamatan. 
             Pendidikan pada umumnya bisa terlaksana karena adanya berbagai unsur seperti subjek didik, pendidik, kurikulum, pengelola, pembiayaan, dan sebagainya.Yang dimaksud subjek disini adalah murid, pelajar, santri, atau peserta didik. Disebut sebagai subjek didik karena mereka yang mengalami secara langsung, yaitu proses berubah dan mengalami proses yang menjadi.
I. Peserta Didik 
             Peserta didik memiliki banyak istilah, diantaranya adalah murid yang berasal dari bahasa Arab 'arada, yu'ridu 'iradatan, muridan, yang berarti orang yang menginginkan (the willer), dan menjadi salah satu sifat Allah SWT yang berarti Maha Menghendaki. 
               Pengertian murid dapat dimengerti karena seorang murid adalah orang yang menghendaki agar mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dan kepribadian yang baik untuk bekal hidupnya agar berbahagia dunia dan akhirat dengan belajar yang sungguh-sungguh. 
               Selain kata murid, subjek didik juga dapat berupa kata al-tilmidz yang juga berasal dari bahasa Arab yang berarti pelajar di madrasah. Selanjutnya terdapat pula kata al-mudarris yang berasal dari bahasa arab, ad-darasa yang berarti orang yang mempelajari sesuatu. Kata ini dekat dengan kata madrasah, namun dalam praktiknya tidak demikian.
              Ketiga kata tersebut lebih identik dengan pelajar di tingkat dasar dan lanjutan. karena semua itu menggambarkan sebagai orang yang baru belajar, belum memiliki wawasan dan masih amat bergantung kepada guru dan belum menggambarkan kemandirian. Ia masih memerlukan masukan berupa pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan lain sebagainya, sehingga masih banyak memerlukan bimbingan.
              Selanjutnya kata thalaba, yatlaban, thalibun yang berarti orang yang mencari sesuatu.Pengertian ini dapat dipahami karena seorang pelajar adalah orang yang mencari ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dan pembentukan kepribadiannya untuk bekal kehidupannya di masa depan agar berbahagia dunia dan akhirat. Kata ini lebih digunakan untuk pelajar diperguruan tinggi atau mahasiwa. Penggunaan kata at-thalib dapat dimengerti karena seorang mahasiswa sudah memiliki bekal pengetahuan dasar yang ia peroleh dari tingkat dasar. Dengan bekal tersebut, ia diharapkan mampu mencari, menggali dan mendalami bidang keilmuan yang diminatinya.
             Dengan demikian. at-thalib, seorang murid yang lebih bersifat aktif, kreatif  dan tidak banyak bergantung kepada guru, Bahkan dalam beberapa hal ia dapat meringkas, mengkritik, dan menambahkan imnformasi yang disampaikan oleh guru atau yang lebih dikenal sebagai dosen atau supervisor.
            Istilah lain yang berhubungan dengan subjek didik adalah al-muta'allim yang berarti orang yang mencari ilmu pengetahuan. Istilah ini lebih banyak digunakan oleh para ulama pendidikan dari istilah lain.
            Peserta didik merupakan "raw material" atau bahan mentah di dalam proses transformasi yang disebut dengan pendidikan. Dalam pengertian masalah dalam proses belajar atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaanya.
           Selaku priadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus-menerus guna memecahkan masalah - masalah hidup yang dijumpainya sepanjang hidupnya.
            Maka anak didik dicrikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.
           Jadi, anak didik adalah yang menjadi sasaran pendidikan,pihak yang didik dan diarahkan, dipimpin dengan berbagai nilai-nilai kebaikan, ilmu pengetahuan dan keterampilan agar benar-benar menjadi manusia yang hidupnya.
           Maka anak didik dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.
          Jadi, anak didik adalah yang menjadi sasaran pendidikan, pihak yang dididik dan diarahkan, dipimpin dengan berbagai nilai-nilai kebaikan, ilmu pengtahuan dan keterampilan agar benar-benar manusia yang berbudi.

2. Ciri Khas Peserta Didik
         Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik adalah
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis, sehingga merupakan insan yang unik
         Anak sejak lahir telah memiliki potensi-potensi yang ingin dikembangkan dan diaktualisasikan. Untuk mengaktualisasikan membutuhkan bantuan dan bimbingan.
b. Individu yang sedang berkembang
         Perkembangan disini adalah perubahan yang terjadi dalam peserta didik secara wajar, baik kepada diri sendiri maupun kepada arah penyesuaian dengan lingkungan.
c.Individu yang membutuhkan  bimbingan individual dan perlakuan manuasiawi
          Dalam proses perkembangan peserta didik membutuhkan bantuan dan bimbingan, dimana di dalam diri peserta didik ada dua gejala, yaitu :
           pertama, keadaan yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan bantuan. Hal ini merupakan kewajiban orang tua untuk membantunya.
            Kedua, adanya kemampuan untuk mengembangkan dirinya, hal ini membutuhkan bimbingan
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
            Dalam perkembangan peserta didik ia memiliki kemampuan untuk berkembang ke arah kedewasaan

3. Karakteristik anak didik/peserta didik
   a. Belum memiliki pribadi dewasa sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik.
   b. Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya, sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik.
c. Sebagai manusia memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu, menyangkut seperti kebutuhan biologis, rohani, sosial, intelegasi, emosi, kemampuan berbicara, perbedaan individual dan sebagainya.

4. Pembelajaran
            Dalam pembelajaran, peserta didik dapat dipandang objek didik, subjek didik dan sebagai subjek dan objek sekaligus. Dalam pendangan konvensiona, peserta didik dipandang sebagai objek didik, ialah sebagai wadah yang harus diisi dengan pengetahuan dan keterampilan. Peserta didik diperlakukan pasif, ia harus menerima semua yang harus diberikan guru.
           Dalam pandangan modren, peserta didik dipandang sebagai subjek yang memiliki potensi terdiri, ia katif mengembangkan potensinya, ia merespon, bertanya dan menanggapi keterangan guru pada saat berlangsungnya pembelajaran. Guru berfungsi sebagai fasilitator, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga peserta didik terjadi proses belajar.
C. Penutup
         Objek didik adalah sesuatu yang menjadi sasaran pembicaraan. sedangkan subjek didik adalah pelaku pokok pembicaraan, mata pelajaran atau sesuatu yang menjadi pusat pengamatan.
         Peserta didik yang berstatus sebagai subjek didik yang menurut pandangan modren cenderung menyebut demikian karena peserta didik (tanpa pandangan usia) adalah sebagai objek atau sarana pendidikan melainkan juga mereka harus diperlukan sebagai subjek pendidikan diantaranya dengan cara melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
          Jadi, anak didik adalah yang menjadi sasaran pendidikan, pihak yang dididik dan diarahkan, dipimpin dengan berbagai nilai -nilai kebaikan, ilmu pengetahuan dan keterampilan agar benar-benar menjadi manusia yang berbudi.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Saiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
         Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.
Fajri, Em Zul dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, tth, Difa Publisher, 2008
Hasbullah, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
http://Deryjamaluddin.page.tl/peserta-didik/sudut pemikiran sikecil.com/31/01/2014.
http:/afdholhanaf.wordpress.com/2012/100/19/konsep-pendidikan-berorientasi-pada-problem-subyek-didik/
Nata, Abuddin, Perpektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru dan Murid, 
          Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2001.
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Padang : Kalam Mulia, 1990. 
Rosyadi, Khoirun, Pendidikan Profertik, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004.
Sufa, S.L La dan Umar Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Andi Mahasatya, 2005
Syafaruddin, Ilmu Pendidikan ; Perspektif Baru Rekontruksi Budaya Abad XII, Bandung : Cita Pustaka Setia, 2005.